Bab 86 : God Landing (12)

153 19 0
                                    

Stigma sihirnya berbentuk lingkaran penuh berwarna hitam di pusatnya, terdapat dua garis hitam tipis setelahnya sebelum satu garis terakhir yang tebal dengan huruf sihir memutar mengikuti garis akhir.

Terdapat ukiran bercahaya di lingkaran penuh yang berwarna hitam.

Alister menolehkan kepalanya ke belakang, menatap stigma sihir miliknya sendiri sebelum kembali menatap tongkat sihirnya.

Rasanya aneh.

Alister dapat merasakan dirinya penuh dengan energi sihir, bukan hanya itu ... dia juga dapat merasakan ada mantra baru yang berkeliaran di otaknya.

Alister dapat merasakan dan membacanya.

Selain mantra baru, Alister juga merasakan ada perubahan dalam mantra yang sudah Alister miliki.

"Baiklah, apa langsung coba saja?" Gumam Alister menyeringai sambil kembali menatap Galiun di depannya.

"Sepertinya mengalahkanmu hanya butuh mantra lama yang sudah diperbarui. Tidak perlu sampai menyia-nyiakan mantra baru untuk orang setingkat dirimu." Ujar Alister datar membuat Galiun naik pitam.

"Dasar bocah buruk rupa sombong!" Ujar Galiun sebelum mengangkat tongkat sihir membuat stigma sihirnya berputar.

"Aku akan membunuhmu sekarang juga supaya kau tidak akan bisa mengacau lagi ke depannya!" Ujar Galiun menggeram sebelum tersentak tatkala tebasan pedang mengarah tepat ke depan netranya sebelum berbelok ke atas kepala dan membelah stigma sihirnya menjadi dua sebelum menghilang.

"Mustahil!" Gumam Galiun mendongkak dengan netra membelalak lebar dan jantung mencelos.

Mustahil ada yang dapat merusak stigma sihir bahkan sampai membelahnya menjadi dua?!

Dia jadi menoleh menatap Alister yang kini memangku pedang besar hitamnya ke pundak sambil menyeringai senang.

"Sekarang kau sudah bisa menebas jarak jauh dan membelokan arah, ya?" Tanya Alister pada pedangnya sendiri sebelum kembali menatap Galiun yang terkejut.

"Dasar monster." Ujar Galiun.

"Terimakasih pujiannya." Ujar Alister mengangkat kedua bahunya santai sebelum menyeringai dengan netra berkilat, tanpa sadar membuat bulu kuduk Galiun meremang.

"Baiklah, sekarang kita pikirkan bagaimana cara membunuhmu dengan menyakitkan dan lama." Ujar Alister sebelum menjulurkan pedangnya lurus ke depan.

"Ini adalah mantra baruku yang belum sempurna namun sepertinya stigma sihirnya berhasil menyempurnakannya. Aku tidak tahu stigma sihir itu bergitu berguna." Ujar Alister membuat Galiun berdecih.

Galiun segera bersiaga dan menggumamkan mantra membuat stigma sihirnya muncul kembali sebelum perisa api berbentuk lingkaran muncul di hadapannya sampai tiga baris.

"veneni magico stigmate spell : venenum sagitta." gumam Alister membuat pedangnya yang merupakan tongkat sihir berubah menjadi panah hitam beracun yang setiap bagiannya berkobar seperti api.

Alister melebarkan telapak tangan sebelum menggenggam udara membuat anak panah hitam muncul dari sana, dia memposisikan anak panah sebelum menariknya dan memposisikan target.

Alister melepaskan anak panahnya yang melesat lurus pada perisai api milik Galiun, menembus perisainya sebelum menghilang.

"Itu saja kekuatan yang kau sombongkan? Bahkan anak panahmu lebur terkena perisa apiku!" Tukas Galiun berdecih meremehkan sebelum tersentak dengan netra membelalak tatkala anak panah milik Alister sudah menembus perutnya dari arah belakang.

"A-apa? Bagaimana bisa?" Tanya Galiun sebelum mengarahkan tongkat sihir dan membakar anak panahnya menjadi abu sekaligus membakar kulitnya yang terkena racun membuat bibirnya meringis.

Alister Franklin : MaldiciónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang