Reminder :
1. Delona : Nenek Owen.
2. Owen Berry : temen Alister
3. Bara : temen Alister, anak pertukaran dari God Landing.
4. Ford : orang pemerintahan God Landing.**
Di hutan tak terjamah di tingkat keempat God Landing, Musim Cinta.
Sebuah energi sihir biru muda berbentuk bola besar muncul tepatnya di gunung sebelum bolanya hancur seperti air dan puluhan orang muncul dari sana dan terjatuh ke tanah dengan badan penuh luka berdarah.
Mereka baru saja kabur dari neraka.
Neraka yang terjadi di negeri mereka sendiri.
Dan mereka dibantai oleh bangsa mereka sendiri.
Tepatnya hanya 93 penyihir yang selamat dari hampir lima ratus penyihir.
Itupun banyak dari mereka yang penuh luka fatal dan sisanya luka ringan dan mental.
Pria berambut hitam itu terengah dengan luka yang terbuka di punggung dan bibir yang mengeluarkan darah, tubuhnya ditahan agar tidak jatuh dengan berpegangan pada pedang air miliknya yang tertancap di tanah.
Declan Aqua, selaku ketua eksekutif teratas dan orang kepercayaan Ketua Organisasi Vindicta itu berhasil menyelamatkan sisa rekan mereka dari pembantaian.
Declan mengernyit sebelum menunduk dengan kepala menggeleng sebelum meremas dadanya yang terasa sakit. Dia kehilangan ketua mereka di depan matanya.
Itu adalah rasa sakit terbesar.
"Declan."
Suara itu tidak membuatnya serta merta mendongkak, masih mencoba menahan rasa sesak di dada dan sakitnya luka.
"Declan, sadarlah! Ketua sudah tidak ada dan kau harus menerimanya! Sampai kapan kau akan terus merenungi kesedihannya? Kini semua orang hanya bergantung padamu! Kau yang harus naik menjadi ketua!" Ujar suara yang sama.
Sosok bertudung merah dengan topeng putih mengerikan bergigi panjang sampai dagu di wajah itu berdiri tidak jauh di belakang Declan.
Dia adalah eksekutif Crowel, eksekutif pintar yang dapat melakukan segalanya dan orang kepercayaan Declan.
Declan mau tidak mau menelan semua rasa sakit atas kehilangan, penghianatan bangsa sendiri dan kesedihannya sebelum beranjak berdiri, membalikan badan dan menatap semua penyihir yang tersisa sebelum menarik napas, menyiapkan hati.
"Ketua Declan, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa mereka membantai kita yang notabennya tidak salah apa-apa? Apalagi mereka adalah bangsa penyihir juga."
Seorang pria paruh baya berambut hitam ikal dengan kulit kecoklatan dan kacamata yang bertengger di hidung itu menyerukan pertanyaan.
Probedi Berry.
"Benar sekali, padahal kita tidak melakukan apapun namun mereka membantai kita dengan sangat keji. Sebenarnya apa yang terjadi? Ada banyak anak-anak dan ibu hamil seperti diriku namun mereka melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu." Sahut Jiana, istri Probedi dengan perut besar dan sudah bulannya lahiran.
Jiana jadi melirik ke Anastasya, teman seperjuangan yang juga sedang hamil besar dengan usia kandungan yang sama.
"Sebenarnya apa yang terjadi ketua Declan?" Tanya Jiana menuntut jawaban.
Ada sekitar empat puluh orang di sana yang juga menyuarakan pertanyaan, menuntut jawaban dari Declan yang kini tengah terdiam sambil menatap mereka dengan tatapan rumit sebelum eksekutif Crowel mendekat dan membisikan sesuatu sebelum mundur kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alister Franklin : Maldición
FantasíaFantasi tinggi, dibumbui aksi dan misteri. Alister Franklin, penyihir hitam yang terkenal si pemilik wajah badut. Auranya suram, misterius dan susah didekati. Lebih suka meracuni babi di peternakan atau memasukan Troll ke dalam asrama ketiban bertem...