"Apa yang harus sebaiknya kita lakukan?" Tanya Claudine yang masih dalam bentuk Serigala.
"Jika kita lari, sudah pasti dia akan mengejar kita, bagaimana jika berakhir dia menemukan Syera?" Tanya Owen sebelum meneguk ludah.
Ligthning Fagan menjulurkan tongkat petirnya ke atas kepala membuat energi sihir kuning berkumpul di atasnya sebelum berubah menjadi listrik yang menyambar ke atas, menembus awan.
"Fulgur destruens bonitatem."
Tidak ada apapun yang terjadi sebelum guntur dan percikan petir kecil muncul di atas langit.
"OWEN! AWAS!"
Bersamaan dengan teriakan itu, sebuah petir berbentuk lingkaran raksasa menyambar lurus dari atas ke bawah, menghancurkan lantai musim cinta dan akar di bawahnya, terus menyambar turun melubangi tingkatan ketiga sampai tingkat pertama.
Lubangnya berukuran besar dan dipastikan akar pohon God Landing berlubang.
Owen membelalak ketika melihat serangan barusan sebelum meneguk ludah dengan napas memburu, keringat dingin membasahi pelipisnya dengan tubuh yang terduduk lemas di samping lubang raksasa yang baru dibuat oleh serangan dahsyat barusan.
"Kau tidak apa-apa?"
"Nenek? Bagaimana bisa kau berada disini dan menyelamatkanku barusan?" Tanya Owen mendongkak.
"Untung saja aku di teleportasi ke tempat dirimu." Ujar Delona sebelum menghembuskan napas kasar.
"Oh, iya! Claudine! Mana dia?"
"Aku disini ketua." Ujar Claudine dalam bentuk serigala di pangkuan sebelah tangan Delona sebelum melompat turun.
"Kau memakai pil hewan, ya?"
"Namun, tetap saja tidak dapat mengalahkan dia. Kami sudah mengalahkan satu temannya menggunakan cermin ajaib." Ujar Owen membuat Delona tertawa pelan.
"Ide yang bagus! Dia kalah karena kelengahannya sendiri. Namun jika diukur dengan kekuatan, kalian masih terlalu cepat seratus tahun untuk mengalahkan dia yang seorang eksekutif." Ujar Delona mendongkak menatap Ligthning Fagan yang melayang.
"Wah, wah, wah, siapa ini? Kau semakin menua ya, Delona?" Sapa Ligthning Fagan tertawa pelan.
"Mau bagaimana lagi? Ini efek berada di gua Nenek. Senang sekali melihat kau lagi, bocah tengik."
"Aku sama sekali tidak senang tuh, melihat seorang penghianat sepertimu!"
"Hm? Kenapa kau mengenalnya, Nenek?" Tanya Owen sambil beranjak berdiri.
"Bukan urusanmu! Cepat pergi dan susul temanmu satu lagi, sepertinya dia sudah sampai di kota Musim Cinta. Jaga dia! Jika berada disini kalian hanya akan membuatku kerepotan!" Tukas Delona sebelum menjentikan jari membuat lubang dimensi berbentuk pejal bercahaya muncul di belakang Owen.
Owen bergeming sebelum berdecak pelan, "Baiklah. Jaga dirimu, Nenek."
"Cih, dasar bocah itu. Sifat baiknya sangat menurun dari kedua orang tuanya." Ujar Delona berdecih sebelum tersenyum samar.
"Cucumu ternyata?" Tanya Ligthning Fagan menarik sudut bibirnya ke atas.
"Sepertinya dia terkena efek mantra yang mulia juga sehingga tidak punya energi sihir seperti itu? Kasihan sekali. Kau juga kena mantranya bukan? Tubuhmu semakin menua padahal seharusnya penyihir berumur panjang karena di satu angka umur tertentu, penyihir dapat berhenti menua dan terus awet muda. Namun kau tidak, umurmu bertambah semakin cepat dengan kematian." Ujar Ligthning Fagan membuat Delona berdecih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alister Franklin : Maldición
FantasíaFantasi tinggi, dibumbui aksi dan misteri. Alister Franklin, penyihir hitam yang terkenal si pemilik wajah badut. Auranya suram, misterius dan susah didekati. Lebih suka meracuni babi di peternakan atau memasukan Troll ke dalam asrama ketiban bertem...