~ 2

352 50 15
                                    

"Kau berani membayarku berapa, tuan?".

Ha Jin tahu jika senyumnya adalah salahsatu daya tarik paling mahal yang ia miliki, Ha Jin sadar jika senyumnya bisa menghipnotis setiap pria yang mendambakannya dan Ha Jin paham betul bagaimana harus mengendalikan senyum berharganya.

"Karena aku diam saja, aku anggap kau hanya seorang pria biasa yang masuk ke club ini karena sedang frustasi oleh masalah hidupmu".

"Hei, nona". Pria yang Ha Jin sejak tadi temani itu menyeringai sembari sesekali melirik pada keseluruhan tubuh Ha Jin yang mala mini terlalu menonjol, "Apa kau baru saja meremehkanku? Jika mau, aku bahkan bisa memberimu satu mansion".

Ha Jin kembali tersenyum sembari menuangkan alcohol, "Telan saja bualan besarmu itu, kau tahu? Kemarin ada pria yang ingin memberiku ponsel keluaran terbaru tapi apa?". Ha Jin menyimpan botol alcohol di atas meja lalu bergerak sengaja menggoda dengan menumpuk satu kaki kirinya di atas kaki kanannya, "Dia adalah pria busuk yang memiliki tiga istri".

Pria itu kembali tersenyum tapi kali ini dengan sengaja lebih mendekat dan Ha Jin tahu arti tatapan pria di depannya, "Mau ku tunjukkan berapa jumlah nol yang ku miliki dalam buku rekeningku?".

Ha Jin diam sebentar masih dengan senyumnya.

Saatnya mengakhiri disini.

"Well, aku tak butuh bualan". Berdiri dengan sangat anggun, Ha Jin melanjutkan, "Tugasku malam ini selesai, sampai bertemu lagi". Menaikkan satu tangannya Ha Jin menambahkan, "Hanya jika kau beruntung".

Di langkah kaki ke empat, Ha Jin merasakan satu tangannya yang di tahan.

"Uang yang ku berikan sangat banyak nona". Pria itu berhenti sejenak, "Bukankah harusnya kau juga memenuhi kebutuhanku sebagai seorang pria?".

Ha Jin berbalik masih dengan senyumnya.

"Apa rumor itu benar?". Lanjut sang pria, "Ada satu bidadari pemilik senyum paling cantik yang bertugas hanya menuangkan minuman". Pria itu mulai mengikis jaraknya dengan seringaian yang Ha Jin tahu sangat mendamba tubuhnya, "Bidadari itu tak pernah mau lebih, dia hanya menuangkan minuman-minuman mahal dan menjual senyuman mematikannya. Bidadari itu tak pernah mau di ajak bersenang-senang di atas ranjang".

Pria itu semakin mendekat, "Kau tahu bekerja dimana, sebuah club yang isinya para jalang yang haus akan uang. Bukankah kau salahsatu di antara mereka?".

Ha Jin telah menemui berbagai macam pria.

Mulai dari yang sombong sampai yang termiskin, di club ini Ha Jin mengetahui banyak hal tentang apa itu kehidupan malam tapi Ha Jin berani bersumpah atas nama Lee Goon adik yang ia sayangi jika tubuhnya masih suci.

Dan menghadapi sekaligus mengatasi pria macam di depannya ini bukanlah hal yang tersulit sebab hal yang tersulit sudah ia alami dua minggu yang lalu.

"Tuan—".

Bugh!

Ha Jin terbelalak dengan mulut yang setengah terbuka saat pria di depannya sudah jatuh tersungkur hanya dalam hitungan detik.

"Yaaaaakkkkkkk, brengsek sialan apa masalahmu?". Teriak pria itu.

Ha Jin menoleh dengan cepat dan hatinya enam kali cukup terkejut saat melihat pria yang berjarak dua langkah di belakangnya adalah pria yang sudah mengikatnya sebagai istri beberapa hari yang lalu.

"Chocho?".

Kyuhyun melirik sebentar pada Ha Jin lalu kembali menatap nyalang pada pria yang masih tersungkur di depannya.

"Jangan pernah menyimpulkan sesuatu dengan cepat hanya karena penilaian tak berguna mata keranjangmu itu". Seru Kyuhyun.

Apa yang terjadi?

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang