~ 37

251 32 8
                                    

Sembari menunggu Kyuhyun yang menyelesaikan administrasi, Ha Jin duduk seorang diri di lobby rumah sakit yang baru dirinya sadari sangatlah besar. Sebenarnya hari kepulangannya besok tapi entah, Cho Kyuhyun yang menyebalkan itu tetap bersih-keras untuk pulang hari ini.

Ha Jin menghela nafasnya panjang sembari memandangi perutnya dan mengusapnya sesekali.

'Percaya padaku, kau hamil saat ini Lee Ha Jin'.

'Berapa kali harus kujelaskan padamu Chocho, hmm?'.

'Kau tak percaya pada suamimu?'.

'Kau bukan suamiku lagi, astaga'.

'Yahhhh, Lee Ha Jin'.

'Apa? Apa? Apaaa? Tidak ada yang salah dalam kalimatku'.

Ha Jin kembali menghela nafasnya lebih panjang, akhir-akhir ini bukan hanya menjadi lebih sensitive, Cho Kyuhyun juga tanpa alasan yang tidak jelas semakin cerewet.

"Lee Ha Jin?".

Dengan ringan Ha Jin menoleh ke sisi kirinya dan di detik itu juga raut wajahnya berubah tak baik-baik saja.

Di antara semua waktu, mengapa harus Min Hwa Su?

Sementara Min Hwa Su tersenyum cukup lebar dengan kedua tangan yang ia lipat di atas perut, "Apa yang kau lakukan disini?".

Ha Jin tak bisa menebak, apakah itu kalimat basa-basi ataukah maksud lain.

"Ikut aku". Seru Ha Jin sembari mengisyaratkan Hwa Su mengikuti langkah kakinya.

Ha Jin merasa sudut ini lebih leluasa untuk berbicara, tak banyak orang berlalu-lalang seperti di lobby.

"Min Hwa Su, ku peringatkan padamu. Jika kau datang kesini untuk—".

"Ohooo, tenang dulu, tenang dulu". Potong Hwa Su dengan mengangkat kedua tangannya, "Hal pertama yang harus kau tahu adalah, aku ke rumah sakit ini untuk melakukan pengecekan rutin yang biasa kulakukan".

Ha Jin menatap Hwa Su tak percaya dan Hwa Su menyadari itu, "Masalahmu jika kau tak percaya". Lanjut Hwa Su kembali, "Aku juga tak menyangka akan bertemu denganmu kembali, apa yang kau lakukan disini?".

"Aku tak merasa harus memberimu jawaban".

Hwa Su kembali tersenyum mengangguk sembari berjalan ke sisi kanan Ha Jin, "Apa kau masih bersama belahan jiwaku bahkan setelah kalian resmi bercerai?".

"Apa?".

Hwa Su menatap Ha Jin sebentar, "Cho Kyuhyun. Kau merebutnya dariku, kau masih bersamanya?".

"Yak, Min Hwa Su dia bukan belahan jiwamu. Ku peringatkan padamu untuk menja—".

"Tapi sepertinya memang hanya kau yang pantas bersama pria sepertinya".

Ha Jin menaikkan alisnya bingung dan Min Hwa Su segera melepas dahaga rasa bingung Ha Jin dengan berbalik untuk menatap sembari berkata, "Sebab aku tak bisa hidup dengan pria yang tak menyukai wanita".

Ha Jin menaikkan kedua alisnya dan lagi-lagi Hwa Su tersenyum penuh arti, "Jujur saja, aku masih tak percaya dengan fakta satu minggu yang lalu yang baru ku ketahui. Bagaimana bisa pria yang selama ini bersamaku tak menyukai wanita? Bagaimana bisa aku mencintai pria yang menyimpang? Sialnya, bagaimana bisa wanita cerdas sepertiku bisa tak mengendus fakta menjijikkan seperti ini?".

Hwa Su kembali menatap Ha Jin yang masih terdiam, "Pria yang pernah bersenang-senang di atas ranjang denganku, nyata-nya juga bercinta dengan pria. Brengsek sekali bukan?".

"Min Hwa Su".

"Lee Ha Jin". Seru Hwa Su lebih cepat, "Kau tidak marah? Sebab saat pertama kali mengetahuinya aku sanagt marah. Aku sangat murka sampai ingin menusukkan belati tepat di jantungnya".

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang