Ha Jin menyibak selimut dari atas tubuhnya lalu dengan gerakan perlahan turun dari atas ranjang kamar hotel Kyuhyun, Ha Jin menyudahi pergumulan otaknya yang sejak tadi terus bertanya siapa yang melepas gaun yang dirinya kenakan semalam, pagi ini ia terbangun dengan keadaan gaun itu tak lagi berada di tubuhnya melainkan berganti dengan baju kebesaran milik Kyuhyun juga celana panjang pria itu. Ha Jin membuka pintu kamar dan tak ada siapa pun.
Suasana pagi yang terlalu sepi di tengah kamar hotel yang terlalu besar.
Omong-omong, dimana Cho Kyuhyun?
Ha Jin menggeleng sembari menarik nafasnya panjang, waktunya sudah terlalu banyak terbuang, ia harus menemui orang yang harusnya ia temui sebelum kembali ke Inggris.
Ha Jin setidaknya menunggu hingga detik ke sepuluh sebelum pintu kamar di buka oleh Park Moon Bin.
Ha Jin merasa sedikit risih oleh cara Moon Bin menatapnya, "Kupikir kita sudah bertemu kemarin, kenapa kau menatapku seperti kau menatap hantu?".
"Kalian bercinta? Secepat itu?".
Pertanyaan terlalu acak Park Moon Bin membuat Ha Jin merinding.
"Apa?".
Moon Bin menggeleng sendiri lalu menghela nafasnya dan mempersilahkan Ha Jin masuk.
Ha Jin mulai melangkah masuk meninggalkan Moon Bin yang masih berdiri di pintu. Secepatnya ia harus kembali ke hotel tempatnya menginap dan Lee Han Byul, gadis kecil itu harus di hentikan sebelum....
"Tapi mami bilang, Byubyul tak boleh banyak makan kue cokelat".
Ha Jin menghentikan langkahnya, di depan sana ada pemandangan yang ternyata lebih hangat dari mentari pagi dan lebih sejuk dari angin malam.
"Nanti biar aku yang bicara pada mami".
"Appa daddy?".
Cho Kyuhyun yang memangku Lee Han Byul dengan wajah keduanya yang begitu sumringah.
Jadi alasan Kyuhyun sudah menghilang pagi-pagi sekali ini?
"Ng, appa daddy". Tambah Kyuhyun dengan senyum sumringah.
Entah.
Mendengar seseorang memanggilmu ayah membuat hati Kyuhyun di selimuti oleh satu perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya bahkan bersama Ha Jin.
Bagaimana harus menjelaskannya?
Cho Kyuhyun tak tahu yang jelas hatinya dan keseluruhan dirinya benar-benar senang saat gadis kecil yang berada dalam dekapnya ini menyebutnya ayah.
"Okh, mamiiiiiiiiiii". Seru Han Byul yang pertama menyadari kehadiran Ha Jin.
Ha Jin membuat dirinya tersenyum lalu melebarkan kedua tangannya saat putri kecilnya berlari kecil ke arahnya, Ha Jin memeluk tubuh kecil Han Byul sembari mengusap rambur panjang gadis itu.
"Jadi, berapa banyak kue cokelat yang kau makan gadis nakal, ng?".
Han Byul membuat gerakan lucu dengan menghitung lewat jemari tangannya yang imut, "Empat".
"Hahhh, empat?". Seru Ha Jin dengan nada sedikit berlebihan, "Mami akan melapor ke dokter gigimu, biar saja dia memarahimu sampai gigimu hilang dua".
Han Byul tersenyum sangat lebar sembari merangkul bahu Ha Jin, "Mami, Byubyul masih penasaran dengan satu kue cokelat".
Ha Jin mencubit gemas hidung putrinya, "Kau hampir sudah memakan semua jenis kue cokelat. Kue cokelat mana lagi yang membuatmu penasaran, hmm?".
"Chocho".
KAMU SEDANG MEMBACA
Paid Bride, End.
Lãng mạnLee Ha Jin percaya jika uang adalah pusat dari segala kebahagiaan tapi apakah bahagia-nya adalah uang? Cho Kyuhyun percaya di dunia ini tidak ada yang namanya cinta sejati. Baginya, cinta menyakitkan. Terlalu menyakitkan hingga membuatnya terluka sa...