~ 8

216 38 4
                                    

Ha Jin tak tahu alasan utama apa yang membuat dirinya tetap bertahan untuk bersembunyi di balik meja dapur sementara Hwa Su dan Kyuhyun telah berpindah tempat masuk ke dalam kamar. Ha Jin merasa otaknya masih ada di tempat, masih berfungsi dengan baik tapi nafasnya berhembus dengan sangat cepat bahkan terlalu cepat.

Apa ini efek dirinya yang belum memasukkan makanan apapun ke dalam perutnya sejak pagi?

Kenapa pula jantungnya berdetak dengan sangat cepat?

Ha Jin masih termangu di tempatnya bersembunyi saat suara berat Kyuhyun menyapanya, "Kenapa masih disitu?".

Ha Jin menengadahkan kepalanya keatas untuk menatap Kyuhyun, tampilan pria yang menjadi suaminya itu sudah jauh dari kata rapi, setidaknya tiga kancing teratas Kyuhyun sudah terbuka.

"Keluarlah". Seru Kyuhyun kembali sembari mengulurkan satu tangannya dan karena Ha Jin yang belum memberikan respon apapun, Kyuhyun melanjutkan, "Ayo, sini".

Ha Jin tertunduk setelahnya sembari menggeleng dan menelan salivanya, perlahan keluar dari balik meja tanpa bantuan uluran tangan Kyuhyun yang masih di depannya.

"Kenapa tak masuk ke kamarmu? Kenapa kau seperti dungu dengan tetap di bawah situ?".

Benar, kalimat Kyuhyun tidak salah.

Lalu bagian mana yang salah?

Ha Jin berusaha berdeham pelan sembari menatap kamar Kyuhyun, "Kenapa kau disini? Bagaimana jika Min Hwa—".

"Dia berada di bawah pengaruh alcohol yang sangat tinggi".

"Ye?". Ha Jin tahu responnya terlalu berlebihan untuk itu ia menggeleng kemudian melanjutkan, "Emm, dia bahkan minum di siang hari?". Ha Jin mencoba untuk tertawa walau terdengar begitu di paksakan, "Ahh bukan urusanku juga, lanjutkanlah kegiatanmu bersamanya".

Ha Jin sedikit bingung saat dengan cepat Kyuhyun berkata, "Kegiatan? Kegiatan apa yang harus ku lanjutkan?".

Ha Jin kembali menggeleng di detik ke empat.

Benar, tujuannya pulang cepat hari ini adalah untuk mengganti bajunya. Di club akan ada sebuah pesta dan ia tidak boleh terlambat jika ingin mendapatkan uang lebih, "Aku akan mengganti bajuku sekarang".

Sebelum Kyuhyun membalas kalimatnya, dengan cepat Ha Jin melanjutkan sembari mencoba tersenyum, "Chocho, aku tak melarangmu sebab ini adalah apartemenmu, kau ingin bercinta dengan Min Hwa Su atau pun dengan salahsatu koleksi pria tampanmu pun tidak masalah tapi jangan lupa ada aku yang tinggal disini sekarang, bagaimana jika di lain waktu tiba-tiba Min Hwa Su datang dan melihatku disini? Bukankah sebaiknya kau merubah kode masuk apartemenmu, hmm?".

Kyuhyun hanya diam menatapnya dengan kedua tangan yang pria itu masukkan ke dalam saku celana.

Karena tidak memberikan jawaban, Ha Jin menggunakan kesempatan itu untuk kembali berkata sesaat sebelum berjalan kearah kamarnya, "Kita harus menjaga hubungan istimewa rahasia kita sampai akhir, bukan?".

.

.

Ha Jin bersandar di balik pintu kamarnya setelah berhasil menghilang dari hadapan Kyuhyun, memegangi dadanya yang baru kali ini berdetak di luar kendali. Ha Jin mengingat terakhir kali ia merasa nafasnya berhembus dengan sangat cepat adalah saat ia menemani Lee Goon adiknya olahraga pagi dan itu empat bulan lalu.

"Aku harus memeriksakan jantungku, sepertinya ada yang salah".

Ha Jin memejamkan mata sembari menggeleng keras sekali lagi saat bayangan Hwa Su mencumbu bibir Kyuhyun di depannya beberapa saat yang lalu kembali terputar bak rekaman di dalam otaknya kemudian menyentuh bibirnya sendiri, "Dia sama sekali tak membalas ciuman itu tapi semalam saat menciumku dia...". Ha Jin menggantung kalimatnya sendiri dengan menggeleng lebih keras dan memutuskan untuk berjalan kearah lemari.

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang