Paid Bride, End.

Paid Bride (Extra Chapter)

***

Ada yang nunggu extra chapter-nya? Hihi

Aku sekali lagi mau banyak-banyak makasih sama kalian yang mau luangin waktu untuk ngasih vote dan komen di ceritaku hingga detik ini.

Terima kasih.

Kalian baik, banget.

So, ini extra chapter Paid Bride yang ku janjikan. Semoga suka dan selamat menikmati, aku tunggu kesan-kesannya dengan cerita ini, silahkan komen dengan baik ^^v

Sampai jumpa dalam judul cerita baru.

Lee Ha Jin.

Benar-benar merasa hidupnya di limpahi keberkahan.

Hal yang dulunya tak bisa atau tak sempat ia rasakan, sekarang bisa ia dapatkan semua.

Cinta.

Kasih sayang.

Keluarga lengkap.

Perlindungan.

Ketulusan.

Bahkan uang yang dulunya sangat susah dirinya dapatkan kini berdatangan sendiri.

Cho Kyuhyun memberikan semuanya.

Pria itu mengguyur hidupnya dengan cinta kasih.

Ha Jin tak lagi merasa kurang, Ha Jin dengan bangga bisa membusungkan-dada menatap dunia yang dulunya adalah tempat yang terasa sangat asing.

Ha Jin bisa, benar-benar bisa memiliki semuanya dengan mudah sekarang.

'Kalau aku jadi dirimu, sungguh akan ku nikmati semuanya tanpa harus lelah bekerja lagi. Duduk diam menjadi nyonya Cho ouwhh Lee Ha Jin, terkadang aku tak mengerti dengan pola pikirmu. Bahkan jika kau meminta gunung untuk di pindahkan ke rumahmu, Cho Kyuhyun akan mengusahakan itu untukmu'.

Itu adalah kalimat yang Park Moon Bin pernah ucapkan.

Sebenarnya tak hanya Park Moon Bin, adiknya pun menyuruhnya untuk menikmati hidup sekarang, menikmati status sebagai nyonya Cho dengan uang yang melimpah.

Tapi, Ha Jin tak ingin begitu.

Tidak, Ha Jin hanya terlalu terbiasa melakukan banyak pekerjaan lalu begitu saja berubah menjadi nyonya-boss yang hanya berdiam diri benar-benar bukan dirinya.

Dan di atas segalanya Cho Kyuhyun juga memberi izin.

Walau sebenarnya suaminya itu pun tak benar-benar suka dengan keras-kepala dirinya yang masih ingin tetap bekerja.

"Nyonya Cho, lalu bagaimana dengan model prianya? Aku tak yakin tuan Cho akan menyetujui opsi yang baru saja kau katakan".

Ha Jin tersentak.

Kembali dari lamunnya.

Dirinya sekarang berada di tengah rapat dan otaknya masih sempat berkelana pada suami jeleknya itu.

Ohh sial, Lee Ha Jin.

Ha Jin menarik nafasnya sebelum berkata, "Kau bisa memanggilku hanya dengan nama, sungguh aku tak masalah sama sekali".

"Tuan Cho hanya memperbolehkan kami memanggilmu dengan nyonya Cho atau nyonya-boss". Sahut pria itu, salahsatu karyawan kantornya.

Ha Jin menarik nafasnya panjang kembali.