~ 23

254 45 10
                                    

***

Terima kasih banyak untuk yang tetap setia baca kisah ini bahkan ngeluangin waktu untuk ngasih feedback, kalian luar biasa baik.

Tapi, sepertinya lebih banyak yang diam-diam yah haha ayo dong hei siapa pun kalian yang baca kisah ini aku terima kasih sekali tapi komen dong sesekali. Aku pengen lebih banyak tahu pendapat atau mungkin saran kalian. Tahu gak sih terkadang komenan kalian nambah semangat untuk ngelanjutin bahkan tak jarang aku dapet ide tambahan dari komenan kalian hihi

*Kecup*




Ha Jin terbangun dengan memakai kemeja biru Kyuhyun yang ternyata terlihat cukup besar di tubuhnya yang kecil.

Menyibak selimut lalu bersandar pada kepala ranjang, Ha Jin mengambil waktu untuk menarik nafas dalam lalu mencoba memperkerjakan otaknya mengingat apa saja yang terjadi semalam.

Ini kamar Kyuhyun.

Dan ingatan Ha Jin semalam berhenti di waktu dimana dirinya seperti seorang jalang memaksa Kyuhyun untuk bercinta.

Sekali lagi melihat ke dalam selimut yang masih menutup sebagian tubuhnya, Ha Jin merasakan suatu perasaan aneh.

Apakah Cho Kyuhyun menyentuhnya semalam?

Apakah percintaan itu terjadi?

Jika pun tidak terjadi lalu untuk alasan apa ia memakai kemeja kebesaran Kyuhyun ini? Kemana pakaian yang ia kenakan semalam?

Ha Jin sekali lagi menggeleng di bawah denyut kepalanya yang jujur saja sedikit menyiksa.

Satu hal yang paling jelas saat ini, adalah dirinya yang tak mengenakan apapun di balik kemeja biru Kyuhyun.

"Sudah bangun?".

Ha Jin terkejut oleh suara Kyuhyun yang tiba-tiba terdengar.

Pria itu keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya memakai handuk berwarna abu yang terlilit tepat di atas pinggang.

"Mau sarapan apa?". Tanya Kyuhyun yang sudah duduk di sisi kiri Ha Jin sembari tersenyum.

Ohh sial.

Ha Jin tak siap dengan deguban jantungnya saat kedua mata nakalnya melihat dengan jelas sisa-sisa tetesan air yang mengalir di sebagian tubuh Kyuhyun juga aroma sabun yang terlalu menguar dari tubuh Kyuhyun.

"Sepertinya di lemari pendingin tidak ada yang bisa di jadikan makanan. Kita pesan saja, ok? Mau makan apa?". Seru Kyuhyun kembali.

Sementara Ha Jin masih belum menggerakkan bibirnya kembali.

Sial.

Setidaknya jelaskan dulu tentang semalam, kenapa Cho Kyuhyun terlihat begitu tenang?

Kyuhyun masih sibuk dengan ponselnya untuk mencari sarapan yang tepat saat deguban jantung Ha Jin terus menghantam dari menit ke menit.

Apa benar jika kau menyukai seseorang maka semua yang ada pada orang itu akan terlihat menarik?

Apa benar jika kau menyukai seseorang maka warasmu akan menumpul lalu berganti menjadi senyuman konyol?

Sial.

Aroma yang menguar dari tubuh Cho Kyuhyun pagi ini terlalu menyusahkan jantung Ha Jin.

"Ku pesankan bubur saja, ok? Sepertinya kau butuh jika mengingat berapa botol yang kau habiskan semalam".

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang