~ 30

257 37 11
                                    

Keesokan paginya, Ha Jin merasa tubuhnya sudah cukup membaik, suhu tubuhnya karena demam perlahan menurun walau pun Cho Kyuhyun masih bersikap terlalu berlebihan dengan menyuruhnya tetap berdiam diri di atas ranjang.

Walau belum seratus persen merasa pulih tapi Ha Jin tak ingin menunda lebih lama, ia harus bertemu dengan pria dalam video itu.

"Kau mau kemana?".

Ha Jin menoleh sebentar pada suara Kyuhyun yang menyapa telinganya—pria itu membawa segelas susu cokelat dengan beberapa potongan roti—Ha Jin lalu kembali memasukkan beberapa potong pakaiannya yang tersisa ke dalam koper tanpa menghiraukan Kyuhyun yang kembali bersuara, "Lee Ha Jin, aku bertanya. Kenapa memasukkan baju-bajumu ke dalam tas?".

Ha Jin masih tak merespon Kyuhyun dan Kyuhyun punya batas, apa Lee Ha Jin tak tahu Cho Kyuhyun tak suka di acuhkan?

Menyimpan gelas susu dan piring yang berisi beberapa potongan roti ke atas nakas, Kyuhyun menghentikan pekerjaan tangan Ha Jin dengan menarik pinggang gadis itu untuk kemudian ia dudukkan di atas pangkuannya.

Ha Jin sedikit tersentak karena kehilangan keseimbangannya.

"Sebenarnya apa yang membuatmu kesal, hmm? Aku salah apa? Demi Tuhan aku tak akan tahu jika kau tak bicara".

"Singkirkan tanganmu tuan, aku belum selesai membereskan barang-barangku".

"Itu dia. Kenapa mereka harus kau bereskan saat kita disini masih lama, hmm?".

Ha Jin membuang nafasnya kasar, "Aku mau pulang".

"Apa?".

"Sekarang, pagi ini".

"Yahhhh—".

"Jika kau masih mau disini maka tak masalah, aku bisa pulanh sendiri".

"Yak, mana bisa begitu?". Kyuhyun memejamkan matanya sebentar, menyesali nada suaranya yang sedikit naik, "Bukankah kau masih ingin tinggal lama disini? Kau sendiri yang bilang".

Ha Jin tak menjawab.

"Ohh ayolah sayang, katakan apa salahku agar bisa ku perbaiki. Dengan terus diam begini kau hanya semakin membuat kepalaku sakit dan lagi hooo setidaknya kau masih harus mengistirahatkan tubuhmu. Kau masih demam dan lihatlah wajahmu itu, sial kau bahkan masih pucat".

"Jadi, aku alasan kepalamu sakit?".

"Ya Tuhan, bukan itu maksudku".

"Juga aku tak akan pernah bisa mengistirahatkan tubuhku selama ada kau di sekitarku".

"Apa?".

Ha Jin memberenggut menatap Kyuhyun lalu bersuara sangat pelan, "Nafsumu yang terlalu besar adalah masalah".

"Apa? Kau bilang apa?".

Ha Jin menegakkan kepalanya kembali, "Aku sudah tidak demam dan wajahku baik-baik saja, tidak pucat seperti bagaimana yang kau gambarkan. Kau suka sekali melebih-lebihkan sesuatu".

"Lee Ha—".

"Sudahlah, aku tak ingin berdebat denganmu, ini masih terlalu pagi".

Kyuhyun merasa sedikit kehilangan saat Ha Jin berdiri.

"Aku mau pulang, sekarang".

"Ha Jin-ah".

"Jika kau belum mau pulang, aku bisa sendiri tak perlu mengantark—".

Ha Jin meninggalkan kalimatnya di udara dan merasakan aliran darahnya memanas padahal di luar sedang dingin saat Kyuhyun dengan gerakan sangat cepat memojokkannya ke tembok.

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang