~ 39

216 30 11
                                    

Ha Jin ingin mengacuhkan dunia yang selama ini menjadi saksi bisu setiap tetes air matanya.

Semua yang terjadi biarlah menjadi pelengkap cerita di dalam buku kehidupannya, segala hal brengsek atau pun bahagia yang ia dapatkan hingga detik ini setidaknya membawanya sampai ke hari ini dan Ha Jin ingin mensyukuri tentang satu hal.

"Chochoooo—aaaahhhhhhh".

Cho Kyuhyun.

Dalam hidupnya yang menderita, Ha Jin ingin mensyukuri kehadiran Kyuhyun.

Setidaknya, karena pria itu Ha Jin menjadi berani untuk memulai mimpinya kembali.

Mimpi tentang sebuah kehidupan bahagia yang di payungi oleh kehangatan tulusnya cinta.

Mimpi tentang dirinya, prianya dan....

"Anakku". Seru Kyuhyun bersama deru nafasnya yang sudah terdengar sangat berantakan. Kyuhyun mengusap butiran keringat kecil di dahi hingga leher Ha Jin untuk kembali berkata, "Akan kujadikan kau ibu dari anakku, Lee Ha Jin".

Dan anak.

Ha Jin membuka kedua matanya perlahan.

Hal pertama yang ia lihat adalah wajah Kyuhyun dengan peluh keringat yang sama seperti dirinya.

Ha Jin menjatuhkan pandangannya pada tubuh bagian atas Kyuhyun yang polos. Kulit putih di atas tubuh bagian atas Kyuhyun yang di aliri oleh butiran-butiran keringat bersama dengan dada pria itu yang naik-turun karena bernafas terlalu cepat semakin memperbesar perasaan yang Ha Jin miliki.

Perlahan dengan mengikuti nalurinya, Ha Jin membawa satu tangannya untuk menyentuh tubuh bagian atas Kyuhyun. Di mulai dari dada, kedua sisi pundak pria itu lalu dengan gerakan sangat pelan turun hingga menyentuh perut Kyuhyun.

Ha Jin melakukan itu tak bermaksud untuk semakin menggoda Kyuhyun, ia hanya ingin menyentuh dan menikmati langsung pemandangan tubuh Kyuhyun yang membuat jantungnya satu juta kali berdegub di luar kendali.

Yah, Ha Jin tak bermaksud menggoda tapi Kyuhyun justru semakin merasa frustasi oleh sentuhan lembut tangan Ha Jin yang kini berhenti tepat di atas perutnya.

"Ha Jin-ah—".

"Kenapa sangat ingin membuatku memgandung benihmu?". Tanya Ha Jin datar.

Kyuhyun baru akan menjawab saat Ha Jin sudah terlebih dulu kembali berkata, "Aku ingin mendengar sebuah alasan kuat. Mengapa aku harus mengandung benihmu? Mengapa, aku?".

Kyuhyun ingin menjawab.

Tapi, gairah sialannya yang lebih mengambil-alih dengan tiba-toba kembali bergerak liar di atas tubuh polos Ha Jin.

"Jawablah Choc—aaaahhhhhhhh—emmfgttt—sakhhhitt—emmmft—Chochooooooaaaaaahhhhhhhh".

Kyuhyun mengakhiri hujaman kerasnya di bawah sana dengan perlahan kembali mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Ha Jin, mengecup lama-lama kening Ha Jin lalu turun mengecup kedua mata, hidung, kedua pipi dan berakhir dengan sedikit melumat bibir ranum Ha Jin.

Ha Jin masih menutup rapat matanya, merasakan sisa-sisa hasil kerja keras Kyuhyun di bawah sana yang terasa hangat. Ini bukan pertama kalinya tapi tetap saja setiap kali Kyuhyun menyentuh utuh tubuhnya ada satu perasaan lain yang terasa di dalam dirinya.

"Buka matamu".

Ha Jin bukan mengacuhkan Kyuhyun, hanya saja ia butuh mengambil beberapa detik untuk menstabilkan degub jantungnya sendiri.

"Sayang".

Dengan perlahan Ha Jin membuka kedua matanya dan hal pertama dirinya lihat masih sama.

Kyuhyun membelai wajah Ha Jin lembut, "Aku tahu, aku tahu aku harus memberimu sebuah alasan kuat".

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang