~ 17

236 37 12
                                    

***

Yang manis yang manis.

Capek gasih konflik terus? haha by the way panjang dan tanpa edit, sorry typo mengganggu.

Enjoy ^^




"Setidaknya bicaralah. Jika kau terus diam, aku tak tahu letak salahku dimana".

Kyuhyun segera menutup mulutnya yang ingin kembali bersuara saat Ha Jin meliriknya dengan tatapan... Kesal?

Gadis yang menjadi istrinya itu sedang merapikan kembali kotak obat yang baru saja ia gunakan untuk mengoleskan obat di bekas tamparan yang dirinya dapat hari ini.

"Yah, mau kemana?". Seru Kyuhyun kembali saat Ha Jin sudah setengah berdiri dari atas sofa.

"Lepaskan tanganku".

"Tidak, aku tak akan pernah melepas tanganmu".

Ha Jin menaikkan satu alisnya, kalimat balasan Kyuhyun terdengar terlalu serius.

"Aku hanya ingin mengembalikan kotak obat ini ke tempatnya". Ha Jin melirik pada jam di tangannya, "Juga ingin membuat makan malam jadi lepaskan tanganku".

Ha Jin sedikit kehilangan keseimbangan saat Kyuhyun menariknya untuk duduk kembali. Pria itu berkata, "Disini saja dulu, temani aku".

"Kenapa aku harus menemanimu? Memangnya kau kenapa?".

Kyuhyun membuat raut wajah memelas pada wajahnya sendiri sembari menunjuk bekas tamparannya, "Aku terluka, kau harus mengobatiku".

"Baru saja kulakukan".

Kyuhyun menggeleng lebih menggemaskan, "Disini saja bersamaku, temani aku".

Ha Jin berdiam diri dengan menatap wajah Kyuhyun sebentar kemudian menggeleng dengan tarikan nafas panjangnya, "Kau bukan anak kecil lagi".

"Aku hanya minta di temani duduk disini, kenapa kau—".

"Kenapa kau tidak memberi perlawanan?".

"Ye?".

Ha Jin menarik tangannya yang sejak tadi masih dalam genggaman Kyuhyun lalu bersungut, "Sudah ku bilang jika ada orang yang menjahatimu, kau wajib membalasnya. Aku tak suka saat orang lain menyakitimu tapi kau diam saja, aku tak mau mereka merasa semakin bisa menguasaimu".

Dengan nada sangat kecil seperti seorang anak berusia lima yang sedang di marahi oleh ibunya, Kyuhyun berkata, "Aku tak memukul wanita dan bagaimana mungkin aku membalas memukul adikmu?".

Ha Jin menarik nafasnya semakin kesal, "Sudah ku bilang buat pengecualian. Min Hwa Su adalah pengecualian terbesar yang harus kau lakukan, selama ini dia merasa bisa mengendalikanmu, dia merasa bisa melakukan apa saja padamu termasuk menampar atau bahkan sialnya melukaimu lalu kau sama sekali tak membalasnya, itu membuat dia merasa kau adalah miliknya dan aku tak suka itu".

"Kau tak suka itu?". Ulang Kyuhyun dengan garis senyum.

Ha Jin melanjutkan, "Juga adikku". Ha Jin menarik nafasnya dalam, "Dia memang adikku tapi jika dia membawa bahaya untukmu maka kau wajib menghindar atau balas saja dia. Saat dia menamparmu maka lakukan hal yang sama, saat dia mengajakmu berkelahi maka tunjukkan padanya jika kau juga bisa. Jangan diam saja seperti tadi seolah kau tak berdaya, harus berapa kali kukatakan kau harus berani membalas perbuatan orang yang menyakitimu. Harus berapa kali kukatakan aku tidak suka melihatmu terluka".

Selama Ha Jin menumpahkan seluruh emosional dan mengucap kalimat panjangnya, Kyuhyun tersenyum. Sebuah senyuman yang untuk pertama kalinya ia nikmati di atas denyut bekas tamparannya.

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang