~ 49

379 37 17
                                    

Kyuhyun masih dengan perasaan takut yang sama menatap wajah Ha Jin yang masih berada dalam garis datar.

"Sudah ku bilang aku baik-baik saja, ini hanya sebuah luka gores biasa, goresan yang sangat kecil. Kau saja yang berlebihan menanggapinya".

Ha Jin selesai dengan pergantian perban di pinggang Kyuhyun, dengan tetap diam tak bicara sama sekali sejak sepuluh menit yang lalu, Ha Jin berniat berdiri untuk menyimpan kotak obat saat tangannya di tahan oleh Kyuhyun.

Ha Jin menoleh dengan wajah masih datar.

Sementara Kyuhyun menerbitkan senyum konyolnya, "Ayolah sayang, jangan berlebihan. Aku benar-benar tidak apa-apa".

Ha Jin menarik tangannya tapi sedetik kemudian Kyuhyun kembali menggenggam.

"Ohh baiklah, baiklah aku kalah".

Ha Jin masih dalam aksi diamnya.

Kyuhyun menghela nafasnya sebentar lalu mengangguk dan menarik pelan tangan Ha Jin agar istrinya itu kembali duduk di sampingnya, Kyuhyun mengambil kotak obat dari tangan Ha Jin untuk kemudian di letakkan di atas meja lalu berkata, "Aku mengerti kekhawatiranmu, maafkan aku".

Ha Jin belum mau membuka mulutnya.

"Tapi percayalah, aku baik-baik saja, luka ini tak seberapa. Reaksimu sedikit terlalu berlebihan sayang".

Ha Jin ingin berdiri kembali tapi di tahan Kyuhyun, "Ohhh, okay, okay". Kyuhyun membuang nafasnya kasar, "Baiklah, aku salah. Lakukan saja apa yang kau mau asal jangan mendiamiku seperti ini, aku tak bisa". Kyuhyun melanjutkan dengan sedikit lebih menggebu, "Hampir satu minggu kau tak bicara padaku, kau baru bicara padaku jika itu tentang Han Byul selebihnya kau mendiamiku. Selain membuatkanku makanan dan mengganti perban, kau bahkan sama sekali tak pernah benar-benar menatapku. Ayolah sayaaaang, cukup mendiamiku. Hmm?".

Kyuhyun sedikit merasa panik saat Ha Jin tiba-tiba menangis, "Aku menyakitimu? Perkataanku menyakitimu?". Sembari mengusap air mata Ha Jin, Kyuhyun melanjutkan, "Baiklah, baiklah. Kau boleh mengganti perban di atas lukaku sesuka hatimu, aku tak akan melarang dan tak akan protes lagi tapi jangan menangis, ng".

"Chocho". Seru Ha Jin pada akhirnya.

"Hmm, sayang".

Ha Jin menggeleng sebentar sembari membasahi bibirnya, "Bisa peluk aku?".

"Ng?".

"Peluk aku".

Kyuhyun segera mendekat lalu mendekap erat tubuh Ha Jin sembari memberi usapan-usapan kecil.

Ha Jin kembali tak bersuara untuk beberapa saat, kecuali terisak-isak kecil di dalam dekapan Kyuhyun.

"Sayang, kau kenapa? Jangan membuatku takut".

Setelah menarik nafasnya panjang dan masih dalam dekapan Kyuhyun, Ha Jin berkata, "Maafkan aku".

"Hmm?".

"Aku berjanji padamu. Ke depannya, jika kau tak memberi izin padaku akan sesuatu hal, aku akan mendengarkanmu, aku berjanji tak akan membantahmu lagi".

"Sayang".

"Aku tak suka melihatmu berdarah karena diriku, entah itu di sebabkan luka yang besar atau luka sangat kecil". Ha Jin menggeleng dalam dekapan Kyuhyun, "Opsi melihatmu terluka karena diriku benar-benar menyakiti hatiku".

Kyuhyun terus mendekap dan mengusap pelan punggung Ha Jin.

"Jangan terluka lagi, tidak. Entah luka kecil atau besar, berjanjilah untuk tidak mengorbankan dirimu lagi".

Kyuhyun melonggarkan sedikit dekapannya untuk tersenyum kecil sembari membelai rambut Ha Jin, "Jadi, hampir satu minggu ini kau acuh padaku karena kau marah pada dirimu sendiri? Kau acuh bukan karena marah padaku?".

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang