~ 48

265 41 18
                                    

Ha Jin sangat mengerti keresahan dan ketidaksukaan Kyuhyun tentang hari ini.

Sejak memarkirkan mobil di halaman luas rumah orang tua Mattew hingga masuk sampai ke ruang tengah rumah ini, Kyuhyun tak berhenti mengenggam tangan Ha Jin sampai buku-buku jari pria itu sedikit memutih. Kyuhyun menggenggam tangan Ha Jin bukan hanya kuat tapi juga erat, seolah pria itu takut dirinya terbang lalu hinggap pada pundak orang lain, garis wajah Kyuhyun juga jelas tak baik-baik saja. Pria itu memasang garis wajahnya dengan begitu dingin dan keras, tak ada setitik senyum pun yang terbit.

Sekali lagi Ha Jin mengerti itu.

Mengerti semua keresahan dan ketidaksukaan Kyuhyun.

Sebelum berkata pelan, Ha Jin menatap lama tangannya yang di genggam Kyuhyun begitu kuat, "Chocho".

Walau dalam nada suara sangat pelan tapi akhirnya Kyuhyun menoleh untuk menatapnya.

Ha Jin tersenyum kecil, mengusap pelan punggung tangan Kyuhyun sembari berkata, "Kau boleh tak percaya semuanya tapi percayalah akan satu hal". Ha Jin menjeda sebentar kalimatnya, "Aku dan hatiku, milikmu".

Besar harapan Ha Jin kalimat yang ia ucapkan bisa sedikit menenangkan Kyuhyun tapi Kyuhyun menjawab masih dengan sedikit ketus, "Kepercayaanku padamu tak pernah berkurang". Seolah bisa menebak sikap dan sifat orang-orang di rumah ini, Kyuhyun melanjutkan, "Aku tak percaya dengan orang-orang di rumah ini".

Ha Jin ingin kembali bersuara ketika suara mendayu khas ibu Mattew akhirnya terdengar.

Han Byul yang pertama bersorak gembira, "Granny". Sembari berlari ke arah ibu Mattew untuk memeluk tubuh tua wanita itu.

Sudahkah Ha Jin mengatakan jika selain dirinya, Han Byul sudah sangat dekat dengan ibu Mattew?

Han Byul sangat menyayangi wanita tua itu, ibu Mattew.

Dan benar saja, Ha Jin menebak dengan benar ketika raut wajah Kyuhyun semakin mengeras melihat pemandangan putrinya memeluk erat ibu Mattew di depan sana.

Ohh sial.

Bagaimana cara Ha Jin menenangkan Kyuhyun sekarang?

"Ohhh cucuku, sudah berapa lama kita tak bertemu sayang? Granny sangaaaatttttttt merindukanmu". Ucap Ibu Mattew dengan berbinar.

"Cucuku?". Gumam Kyuhyun kecil.

Hanya sebuah gumaman kecil tapi membuat Ha Jin merinding.

Kyuhyun pasti sangat tidak menyukai gagasan itu.

"Aku juga. Ah, apa Hardin pernah datang kesini untuk mencariku granny?".

"Oh astaga, kau masih saja mengingat kekasih jelekmu itu".

Han Byul tersenyum lebar sembari mengangkat satu bahunya.

Dan tibalah bagian yang lebih membuat Ha Jin tak tenang.

Ibu Mattew berjalan ke arah Ha Jin dengan kedua tangan sangat terbuka.

Wanita tua itu tersenyum lebar lalu menarik Ha Jin begitu saja—hingga genggaman Kyuhyun terlepas—untuk di peluk.

"Halo, anakku. Apa kabarmu? Ohh demi Tuhan, aku sangat rindu padamu". Ibu Mattew melonggarkan sedikit pelukannya untuk mengusap lembut wajah Ha Jin, "Jangan pergi lagi, okay. Jangan kemana-mana lagi, kali ini kau kembali untuk menetap selamanya kan?". Ibu Mattew melanjutkan dengan lebih bersemangat, "Ku harap selama kau disana kau tak bertemu dengan pria pembawa bencana dalam hidupmu itu. Ouwhhh, aku sangat bersyukur karena pria sepertinya bukan suamimu lagi. Sebentar lagi kau akan menjadi istri dari putraku, kau dan Han Byul benar-benar akan menjadi keluargaku. Ohh iya benar juga, perkembangan gaun pengantinmu sudah tahap 70% dan—".

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang