~ 6

259 40 24
                                    

***

So far ini chapter Paid Bride yang terpanjang, 3000 kata lebih, hope you enjoy guys dan gak capek bacanya. Masih menerima saran banget, di liat-liat makin pada males komen haha padahal aku suka sekali bacain komen hihi


Sorry jika banyak typo.




"Ha Jin-ssi, bisa kau angkat sedikit dagumu? Yah, begitu. Coba simpan satu tanganmu di atas dadamu lalu berikan tatapan sangat sensual".

Ha Jin terus mengikuti arahan sang juru kamera.

Riasan wajahnya baru saja di ubah menjadi lebih sensual. Pemotretan kali ini mengambil tema lebih berani dengan sengaja memperlihatkan beberapa titik lekuk tubuhnya.

Semua berjalan lancar, di bilang menikmati sebenarnya tidak tapi Ha Jin hanya berusaha bersikap professional. Ini adalah pekerjaannya, pekerjaan yang akan memberikannya upah besar dan Ha Jin sudah bertekad untuk mengerjakannya hingga akhir.

"Yah, begitu ohhh bagus sekali. Teruslah tersenyum seperti itu, tataplah kamera seolah kau menatap kekasihmu dengan penuh cinta dan perasaan yang menggebu akan hasrat. Sial, ini akan laku keras". Celetuk sang juru kamera kembali.

Ha Jin tak melakukan protes apapun, semua arahan yang di berikan padanya ia lakukan dengan baik bahkan mendekati kata sempurna, sekali pun merasa sedikit risih karena tubuhnya yang hanya tertutup di bagian atas dan bawah di tatap oleh tiga? Tidak, sepertinya di ruangan ini ada lebih dari sepuluh orang termasuk crew yang bertugas yang sebagiannya adalah seorang pria.

Ha Jin membalas ramah senyuman seorang gadis yang memakaikannya jubah hitam setelah membiarkan tubuhnya terpampang jelas selama kurang lebih satu jam.

"Kau melakukannya dengan baik, unnie". Seru gadis itu.

Ha Jin mengangguk, "Kau juga, terima kasih sudah bekerja dengan baik hari ini".

Gadis itu mengangguk lalu pergi, Ha Jin sedang mengikat tali pengikat pada jubah hitamnya saat sang juru kamera menghampiri, "Aku seperti baru saja memotret sang dewi".

Ha Jin mengangkat kepalanya untuk memberikan senyum ramah-nya.

"Wajahmu di kamera sangat cantik, maksudku tentu saja jika di lihat langsung juga lebih cantik". Juru kamera itu tersenyum lalu melanjutkan, "Bagaimana bisa perusahaan baru menemukan sosok model dengan semua kriteria yang memadai? Model-model yang sudah ku potret untuk beberapa produksi pakaian dalam perusahaan ini cantik tapi kau...". Juru kamera itu melanjutkan setelah menggeleng, "Bagaimana harus ku jelaskan? Semua ide di dalam kepalaku bisa kau visual-kan dengan sangat baik bahkan melebihi ekspektasiku, luar biasa".

"Sedikit lagi aku bisa menyentuh langit karena pujianmu".

Juru kamera itu tersenyum tertunduk sembari memasukkan kedua tangannya ke saku celana, "Semua hasil pemotretan termasuk yang di laut waktu itu akan di tinjau oleh boss. Jika dia menyukai semua hasil yang ada maka kita tak perlu memotret ulang".

"Memotret ulang?".

"Hmm. Sang boss iblis berwajah cantik itu sangat perfeksionis, dia tak mau ada kesalahan sedikit pun. Jika merasa ada yang kurang maka dia akan langsung memerintahkan untuk di lakukannya proses ulang pengambilan gambar tapi ku yakin, semua hasil potret dirimu tak akan di tolak. Dia pasti akan langsung menyetujuinya".

Ha Jin mengangguk seolah mengerti.

"Omong-omong, benar kau sudah memiliki suami?".

"Ye?". Ha Jin tak siap akan perubahan pertanyaan yang terlalu mendadak.

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang