Kyuhyun duduk sembari tersenyum di depan Ha Jin yang menatapnya dengan butir keringat yang mengalir.
"Kau berkeringat, bersihkan tubuhmu dulu".
Ha Jin menggeleng pelan lalu mencoba bersuara denfan stabil, "Aku, bau?".
Kyuhyun tersenyum, "Aku mengatakan kau berkeringat bukan bau". Kyuhyun melanjutkan sesaat setelah melirik ponsel miliknya yang berada di tangan kanan Ha Jin, "Ada yang menelepon?".
"Ng?".
Kyuhyun tersenyum sedikit lebar lalu bergeser sedikit untuk mengecup kening Ha Jin, "Apa kau baru saja bertatapan langsung dengan hantu? Wajahmu sedikit pucat dan terus berkeringat".
Ha Jin menghela nafasnya panjang, tertunduk lalu memejamkan mata selama empat detik sebelum kembali menatap Kyuhyun, "Moon Bin oppa, aku meneleponnya".
Kyuhyun menaikkan satu alisnya, "Park Moon Bin?".
Ha Jin mengangguk.
"Ada apa? Kenapa meneleponnya?". Tanya Kyuhyun.
Ha Jin tak langsung menjawab melainkan menatap Kyuhyun dengan satu perasaan sangat campur-aduk.
Di otaknya kini terus berputar adegan dalam video yang baru saja matanya saksikan.
"Lee Ha Jin?".
Menduakan pasanganmu dengan alasan apapun sama sekali tak di benarkan, di beberapa saat yang lalu Ha Jin sempat berpikir, walau pun rasanya sama-sama sakit dan tetap tidak bisa di benarkan tapi rasanya lebih baik jika orang dalam video itu adalah wanita.
Ha Jin bahkan tak dapat menggambarkan rasa sakit seperti apa yang ada di dalam hatinya kini. Ha Jin tahu jati diri Kyuhyun yang sebenarnya, pria tidak normal yang menikahinya ini memang menyukai pria tapi rasanya saat melihatnya langsung walau pun itu dalam bentuk video, hati Ha Jin sepuluh kali lebih sakit melihat pria yang ia suka sedang bermesraan dengan sesama jenisnya.
"Sayaaanggg".
Ha Jin tersentak oleh sentuhan tangan Kyuhyun.
"Kau kenapa, hmm? Apa sesuatu terjadi saat aku di dalam kamar mandi? Atau Park Moon Bin mengatakan sesuatu padamu?".
Pada akhirnya Ha Jin menyerah.
Rasa sukanya sudah terlanjur lebih besar dari sakit hatinya.
Menggeleng pelan, Ha Jin mulai berkata, "Aku menelepon untuk memastikan aturan minum obatmu".
"Hanya itu? Dan Moon Bin tidak protes kau meneleponnya malam begini? Setahuku dia sangat tidak suka di telepon di malam hari".
Ha Jin mencoba untuk tersenyum sembari menggeleng, "Chocho, apa ada sesuatu hal lain yang belum sempat kau katakan padaku?".
"Hmm?".
"Emm, misal soal teman-temanmu atau...". Sejujurnya Ha Jin sulit merangkai kata yang tepat jadi ia mencoba untuk berkelakar, "Para kekasih priamu".
Kyuhyun tak langsung menjawab.
"Mendadak begini?".
"Hmm?".
"Pertanyaanmu sungguh acak". Seru Kyuhyun kembali, "Ku pikir sesuatu terjadi padamu atau Park Moon Bin mengatakan hal-hal aneh padamu".
Ha Jin tersenyum kecil kembali lalu mencoba meraih satu tangan Kyuhyun untuk ia genggam.
"Aku sangat percaya padamu, kau tahu itu kan?".
Kyuhyun mengangguk.
"Kau boleh bercerita apapun padaku tanpa terkecuali. Walau mungkin tak bisa memberi solusi yang tepat tapi aku akan selalu menjadi pendengar yang baik untukmu. Chocho, aku hanya ingin kau kembali pada dirimu yang sebenarnya. Keinginanku untuk membuatmu sembuh sungguh benar-benar nyata, aku tak mau pria yang ku sukai di pandang sebagai sampah masyarakat. Aku ingin kau bisa berdiri dengan bangga menatap dunia sebagai Cho Kyuhyun yang sebenarnya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Paid Bride, End.
RomanceLee Ha Jin percaya jika uang adalah pusat dari segala kebahagiaan tapi apakah bahagia-nya adalah uang? Cho Kyuhyun percaya di dunia ini tidak ada yang namanya cinta sejati. Baginya, cinta menyakitkan. Terlalu menyakitkan hingga membuatnya terluka sa...