~ 31

314 38 11
                                    

***

Sorry, 4000 kata lebih. Panjang banget?





Butuh dua puluh empat jam bagi Park Moon Bin untuk meredakan kekhawatirannya terhadap Lee Ha Jin.

Semuanya masih cukup baik sampai saat dimana Ha Jin tiba-tiba tak sadarkan dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Bagaimana perasaanmu hari ini?".

Ha Jin mencoba untuk mengukir senyum di atas wajah pucatnya, sebuah senyuman yang di mata Park Moon Bin sangat gagal.

"Tak sebaik hari ini".

Moon Bin menghentikan tangannya yang mengupas jeruk untuk menghela nafas panjang sembari menatap Ha Jin, "Aku tahu tak pantas menanyakan ini tap—".

"Kalau begitu tak usah di tanyakan". Potong Ha Jin dengan tarikan senyumnya.

Tapi Moon Bin tetap berjalan, "Sebenarnya apa saja yang Cho Kyuhyun lakukan padamu saat di rumah neneknya? Astaga, apa dia mengisap darahmu disana? Kau tahu? Hasil pengecekan darahmu sangat rendah dan di perparah dengan demammu yang sangat tinggi. Ya Tuhan, sudah ku bilang jangan memaksakan diri untuk datang kesana".

Moon Bin melanjutkan menumpahkan isi hatinya, "Jika kau bisa melawan Min Hwa Su maka hal yang sama tak bisa kau lakukan dengan Michael Han. Jika Min Hwa Su adalah iblis maka dia adalah raja dari raja iblis, Michael Han bukan orang yang akan mundur hanya karena kau menyuruhnya mundur, dia terbiasa mendapatkan segalanya dengan kekuasaan yang ia miliki. Aku juga marah, kesal dengan sikap Kyuhyun yang masih berhubungan dengannya tapi aku berani mengatakan Kyuhyun pasti punya maksud lain dengan tetap berada di sekitar pria kaya raya itu. Ha Jin-ah, kau sudah melangkah sejauh ini. Sedikit lagi kau berhasil mengeluarkan Kyuhyun dari lorong gelap yang ia tinggali selama ini, kau tak benar-benar ingin menyerah terhadapnya, kan?".

Entah kalimat Moon Bin yang terlalu panjang, yang jelas Ha Jin masih kurang nyaman dengan kepalanya yang berdenyut.

"Aku ingin. Aku ingin bertahan". Ha Jin menggeleng, "Ku pikir, ku pikir aku bisa bertahan tapi dadaku terasa sangat sesak. Aku kesulitan bernafas oppa, hatiku terluka dan aku tak mau membuat hatiku semakin membusuk karena luka yang semakin dalam".

"Tapi—".

Ha Jin mengangguk, "Aku tahu, aku tahu. Seperti katamu, mungkin saja dia ada maksud lain dengan masih berada di sekitar pria kaya itu tapi kenapa? Kenapa dia tak mengatakan apapun padaku? Dia tahu dia bisa mengatakan semua hal padaku tapi dia tak melakukannya dan lebih memilih diam-diam tetap saling berhubungan di belakangku".

Ha Jin menyentuh dadanya sembari masih menatap Moon Bin, "Sakit sekali. Disini, sakit sekali oppa. Katakan padaku, apa lagi yang harus kulakukan? Aku benar-benar sampai di ujung kata lelah".

Pada akhirnya Moon Bin tertunduk sangat dalam dengan tangan kirinya yang masih memegang satu buah jeruk.

"Percayalah, di titik ini aku masih sangat menyukainya". Lanjut Ha Jin dengan suara lemahnya, "Cho Kyuhyun adalah pria pertama bagiku. Aku akan selalu menyukainya tanpa batas tapi untuk sekarang aku ingin berhenti, untuk apa tetap bersama jika hanya akan saling menyakiti?". Tertunduk menatap selang infus di tangannya, Ha Jin mencoba kembali tersenyum, "Doaku akan selalu menyertainya".

Tak ada tanggapan dari Moon Bin selain hanya terus menghela nafasnya keras.

"Yah oppa, bukan kau yang ku putuskan. Kenapa wajahmu yang penuh penyesalan?". Seru Ha Jin mencoba untuk bergurau.

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang