"Bukankah langit malam ini terlihat begitu indah?". Seru Ha Jin tersenyum manis sembari menatap langit.
"Ng, indah sekali".
"Kau tahu? Aku selalu ingin menjadi langit malam yang indah yang selalu di tatap oleh banyak orang dengan perasaan bahagia".
"Kau masih lebih indah dari langit".
"Hmm?".
Mattew tertunduk sebentar, bersama senyumnya yang sudah mengembang sejak tadi.
"Kau bilang apa? Lebih indah dari langit, siapa?".
Ha Jin sedikit terkejut saat tanpa aba-aba Mattew mendekatkan wajahnya, "Gadis di sampingku ini". Masih dengan senyumnya, Mattew melanjutkan, "Kau".
Ha Jin memundurkan duduknya sedikit sembari tersenyum, "Kau memang perayu ulung, Matt".
"No, no". Sanggah Mattew, "Di dalam hidupku aku hanya merayu tiga wanita".
"Oh-ho".
"Ibuku, putriku yang cantik Byubyul dan kau".
Ha Jin menurunkan sedikit senyumnya saat kata putriku kembali keluar dari mulut Mattew.
'Aku tak suka saat ada pria lain yang menyebut putriku sebagai putrinya. Dia putriku, putri kita, anak kita. Aku tak mau lagi mendengar ada orang dengan bangga menyebut putriku sebagai putrinya'.
"Lee Ha Jin, kau mendengarku?".
Ha Jin tersentak, kembali dari lamunnya yang tiba-tiba memunculkan kalimay ultimatum Kyuhyun.
"Ng? Kenapa? Kau bilang apa?".
Mattew tersenyum, "Aku bertanya, dari sini kita mau kemana lagi? Atau kau mau ikut saja denganku? Aku berselancar di internet dan tak jauh dari sini ada sebuah tempat makan yang begitu banyak orang merekomendasikannya, kau mau mencobanya?".
Ha Jin melirik pada jam di tangannya.
Dua puluh menit lagi tepat jam sebelas malam.
"Ha Jin?".
"Ng?".
"Mau mencobanya? Jika mau kita harus pergi sekarang sebab katanya disana susah mendapatkan—".
"Aku harus pulang sekarang?".
"Pulang?". Mattew menaikkan satu alisnya, "Bersamaku saja, kita juga menginap di hotel yang sama jadi—".
"Matt, aku ingin bicara denganmu".
"Sejak tadi juga kita sudah bicara, baby".
Baby.
Sial.
Oh, Mattew.
"Maksudku, sesuatu yang cukup serius. Itu juga tujuanku mengajakmu bertemu hari ini".
Saat Ha Jin berkata ada urusan pekerjaan hari ini percayalah itu benar, Ha Jin tak berbohong sama sekali. Urusan pekerjaannya juga baru selesai sekitar empat jam yang lalu.
Tapi di samping itu, menemui Mattew hari ini juga adalah agenda-nya.
"Sesuatu yang cukup serius?".
Ha Jin benar-benar terkejut saat Mattew melingkarkan tangannya pada pinggang Ha Jin.
"Apa kau sudah menentukan di gedung mana kita akan menikah? Aku tak masalah, sebut saja kau ingin dimana, semua akan ku wujudkan untukmu".
Ha Jin bergerak tak nyaman dalam lingkaran tangan Mattew pada pinggangnya.
"Mattew".
"Ah benar juga, soal gaun pernikahan yang akan kau pakai, Aku sudah menghubungi beberapa perancang busana—".
KAMU SEDANG MEMBACA
Paid Bride, End.
RomanceLee Ha Jin percaya jika uang adalah pusat dari segala kebahagiaan tapi apakah bahagia-nya adalah uang? Cho Kyuhyun percaya di dunia ini tidak ada yang namanya cinta sejati. Baginya, cinta menyakitkan. Terlalu menyakitkan hingga membuatnya terluka sa...