~ 18

212 33 11
                                    

"Chocho".

Ha Jin meneguk habis wine dalam gelasnya lalu menggeleng sebentar kemudian melanjutkan, "Pria tadi benar-benar pernah tidur denganmu?".

Kyuhyun yang mendengar pertanyaan itu hampir tersedak oleh wine-nya sendiri.

"Walau pria tadi mabuk tapi dari pipinya yang merona karena melihatmu sepertinya dia tidak bohong". Ha Jin melanjutkan setelah membawa kedua kakinya naik ke atas sofa, "Apa tipemu adalah pria-pria tampan? Pria tadi cukup tampan menurutku".

"Yak, istri mana yang memuji pria lain tampan di hadapan suaminya?".

Ha Jin tersenyum sedikit lalu melanjutkan, "Tapi aku serius di bagian kau tak boleh tinggal diam jika ada orang yang menyerangmu. Astaga, badanmu saja yang besar tapi nyalimu sekecil kacang".

Kyuhyun menyimpan gelas wine-nya lalu berpindah tempat dengan duduk di samping kanan Ha Jin, "Waktu yang ku punya berharga dan aku tak suka membuang waktuku percuma jadi aku memilih mengabaikan mereka. Dan lagi astaga lancar sekali mulutmu menyamakan nyali suamimu dengan kacang".

Ha Jin menjulurkan lidahnya pada Kyuhyun, meminum wine-nya kembali lalu berkata, "Apa yang kau rasakan saat menyentuh mereka?".

"Hmm?".

"Apa yang hatimu rasakan saat bermesraan dengan mereka?".

Kyuhyun melirik sebentar pada jam di tangannya, "Baiklah tuan putri, langit semakin gelap jadi sekarang waktunya untuk tidur".

Kyuhyun baru akan berdiri saat Ha Jin membuat wajahnya memelas lucu.

Kyuhyun menarik nafasnya sebentar kemudian kembali pada posisi semula, kali ini lebih dekat dan saling berhadapan dengan Ha Jin, Kyuhyun bersumpah bahkan deru nafas Ha Jin yang beraroma wine sedikit bisa tercium olehnya, "Istriku sayang, apa kau tak memiliki perasaan risih bertanya hal seperti itu pada suamimu? Hmm, aku memang manusia hina dan tidak normal seperti apa kata mereka tapi juga itu wanita lain, mereka pasti akan sangat risih bahkan jijik".

Kyuhyun memindahkan anak rambut Ha Jin untuk kemudian ia sampirkan lalu kembali bertanya dengan tersenyum, "Kau tak bertanya soal apakah benar aku selingkuh atau apakah benar aku tidur dengan wanita lain tapi yang kau tanyakan tentang apakah benar pria ini dan itu pernah tidur denganku. Bukankah pertanyaan itu cukup tak biasa?".

Ha Jin memberenggut masih dengan wajah memelas lucu, "Sebab aku sudah tahu sedari awal".

"Hmm?".

Ha Jin terdiam sebentar untuk mengambil waktu menatap wajah Kyuhyun yang cukup dekat darinya.

"Bahkan saat kita masih dua orang asing yang tak pernah saling bersinggungan, kau menceritakan tentang apa adanya dirimu padaku". Lalu mengangguk, "Ng, aku tahu. Itu memalukan, pria harusnya berpasangan dengan wanita pun begitu sebaliknya tapi terlalu banyak cerita di dalam dunia ini. Kita tak akan pernah tahu rasanya jadi manusia lain sebab kita tak berdiri di atas sepatu yang sama, ada orang yang sangat sukses di usia dini tapi ada juga orang yang baru bisa merasakan senyum kesuksesan di usia yang menurut sebagian orang sudah sangat terlambat. Chocho, kau tahu apa yang paling tidak ku suka tentang manusia?".

Kyuhyun menggeleng tapi masih dengan mengembangkan senyumnya.

"Mereka terlalu mudah menilai seseorang. Mereka terlalu gampang menyimpulkan tentang kehidupan orang lain hanya dari kacamata yang mereka pakai. Kita tak perlu menghakimi orang lain hanya karena kehidupan kita satu langkah lebih maju. Aku benci saat ada seseorang yang menghancurkan mental orang lain secara sengaja, kenapa? Tak bisakah kita menjadi manusia yang lebih berempati? Tidak, jika tak bisa berempati maka tak perlu menyakiti mental orang lain dengan berbicara sembarangan. Kita tak pernah tahu apa saja yang orang itu lalui untuk bertahan hidup".

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang