~ 40

341 39 21
                                    

"Tapi, ini adalah model ke sepuluh yang tuan tolak".

"Kau membantahku?".

"Bu—bukan begitu".

Lee Goon menutup dokumen dengan gerakan terlalu berlebihan lalu berdiri dari singgahsana-nya untuk kemudian berjalan menuju jendela besar di dalam kantornya.

Suasana di luar sana masih sama.

Masih seperti hari-hari sebelumnya.

Apakah di antara banyaknya orang di luar sana, salahsatu di antara mereka adalah kakaknya?

"Kami akan mencari kembali model yang sesuai".

Lee Goon kembali dari lamunnya untuk kemudian menatap dua orang karyawan yang sejak tadi melapor tentang pekerjaannya.

"Hmm".

"Maafkan kami manager Lee telah membuang-buang waktumu untuk masalah yang masih sama sejak satu minggu yang lalu, sejujurnya kami sedikit kesulitan mencari model yang sesuai dengan kriteria yang telah manager Lee tetapkan".

Lee Goon menarik nafasnya dalam sembari tertunduk sebentar.

Benar, sudah lima tahun berlalu sejak hari itu.

Dunia telah banyak berubah tapi beberapa orang di dalamnya tak berubah, sekedar hanya melanjutkan hidup tanpa tujuan pasti.

Termasuk dirinya dan.... Pria itu.

"Harusnya aku yang berkata seperti itu. Satu minggu ini kalian terus pulanh terlambat".

"Sudah bagian dari pekerjaan kami, tuan".

Lee Goon mengangguk bersama dengan hela nafas panjangnya.

"Kalau begitu, kami permisi dulu".

"Ng".

Lee Goon kembali berbalik menatap jendela besar di belakangnya dengan perasaan yang masih sama seperti lima tahun yang lalu.

"Sebenarnya kau dimana, noona?".

"Yahhhh. Manager kita yang tampan sudah datang pagi-pagi begini".

Lee Goon berbalik, kemudian tersenyum sebentar.

"Setidaknya ketuklah pintu dulu, hyung".

Park Moon Bin tersenyum lebar kemudian mengambil tempat untuk duduk di atas sofa bercorak abu.

"Atau kupanggil saja kau tuan Lee seperti para karyawan perempuan di kantor ini yang memujamu?".

Lee Goon tersenyum sembari ikut duduk di sudut sofa lainnya.

"Mereka semua memuja dan terus memujaku karena satu tujuan". Lee Goon melirik pada satu orang lainnya yang duduk tak jauh dari Park Moon Bin.

"Ingin bercinta dengan boss tampan tapi tak banyak bicara pemilik perusahaan ini". Sambung Lee Goon, "Mereka semua tergila-gila dengan sang boss tampan bahkan dari desas-desus yang ku dengar, beberapa dari mereka rela melemparkan tubuhnya secara gratis asal bisa merasakan cinta satu malam bersama dengan sang boss tampan".

Park Moon Bin ikut melirik pada orang itu.

"Aku penasaran akan satu hal". Seru Moon Bin.

"Kau selalu penasaran dengan semua hal hyung".

Moon Bin bergeser mendekat pada boss tampan yang di bicarakan Lee Goon, "Apa kau sengaja membangun citra barumu dengan menjadi boss tampan dingin nan misterius?".

"Tutup mulutmu".

Lee Goon tersenyum.

Hanya dua kata tapi Lee Goon tak akan ragu untuk mengatakan jika pesona boss tampannya memang sialan menggetarkan hati.

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang