~ 47

296 39 18
                                    

Penerbangan cukup panjang itu akhirnya usai.

Tadinya Ha Jin berniat membujuk Kyuhyun sekali lagi untuk sore ini juga langsung datang ke rumah orang tua Mattew tapi Ha Jin segera mengurungkan niatnya saat Kyuhyun yang terlebih dulu berkata sesaat setelah keluar dari pesawat.

"Aku tak bernegosiasi, jangan membantahku. Hari ini kita istirahat, besok baru kesana atau tidak sama sekali".

Setelahnya Kyuhyun melanjutkan langkahnya dengan menggendong Han Byul yang sedang tertidur.

Selama dalam perjalanan menuju tempat penginapan, Kyuhyun benar-benar tak banyak bicara tapi untungnya Ha Jin mampu meyakinkan Kyuhyun tentang satu hal.

"Jadi, lima tahun di Inggris kau tinggal di apartemen kecil ini?".

Han Byul mungkin benar-benar lelah melakukan perjalanan panjang, gadis kecil itu hingga langit berganti hitam masih belum bangun.

Ha Jin mengangguk tanpa menjawab.

"Serius? Sekecil ini? Kau tak berniat pindah bahkan setelah Han Byul lahir?".

Ha Jin memberenggut sembari berjalan keluar dari dapur kecilnya untuk kemudian duduk di sofa yang terletak tepat di depan televise.

Sejak memasuki apartemen ini, Cho Kyuhyun berubah menjadi banyak tanya.

Menanyakan ini dan itu.

"Kenapa?". Seru Ha Jin menatap Kyuhyun, "Hanya apartemen kecil dan jelek ini yang mampu ku sewa, maafkan aku karena tak bisa memberikan kemewahan pada anakmu".

Kyuhyun merasa telah salah bicara.

Kyuhyun ikut duduk di samping Ha Jin sembari mengambil kaleng minuman dari tangan Ha Jin, "Tidak dengan alcohol di malam hari Lee Ha Jin".

"Astaga, kadar alcohol minuman ini bahkan nol persen Cho Kyuhyun". Gerutu Ha Jin semakin memberenggut.

Kyuhyun tak menghiraukan dengan tetap menjauhkan kaleng minuman itu dari jangkauan Ha Jin.

"Apapun yang ada di otakmu saat ini, bukan maksudku begitu".

"Apa? Memangnya apa yang ada di otakku?".

Kyuhyun menghela nafasnya panjang, "Aku tidak sedang menghakimimu soal tempat tinggalmu selama kau disini, aku marah pada diriku sendiri karena kau harus melalui semuanya sendiri disini di tempat kecil seperti ini sementara aku hidup berkecukupan. Itu membuat diriku menjadi kesal".

Kyuhyun menghela nafasnya kembali, "Tadi saat kau menolak untuk menginap di hotel sejujurnya aku benar-benar tidak setuju tapi kau berulang kali meyakinkanku agar kita menginap disini saja selama disini, kau bilang sekalian untuk menghabiskan waktu sewanya".

Ha Jin melipatkan kedua tangannya ke atas perut lalu bergeser menghadap pada Kyuhyun, "Katakan padaku, sebenarnya ada apa dengan sikapmu ini? Kau tahu? Baik itu perjalanan di udara dan darat, kau mengacuhkanku. Yah, Cho Kyuhyun. Aku tahu kau tidak ikhlas menemaniku datang kesini tapi tolonglah jangan tatap aku dengan garis wajah yang—emfgttt".

"Kau banyak bicara sekali nyonya Cho". Seru Kyuhyun setelah mengecup bibir Ha Jin, "Biar ku benarkan sedikit kalimatmu, aku ikhlas menemanimu kesini yang membuatku tidak ikhlas adalah alasan kau datang kesini".

"Bukankah sama saja?".

"Jelas berbeda. Jika tujuan kita datang untuk berlibur ohhh sungguh aku akan sangat senang dan ku jamin pulang dari sini kau sudah mengandung kembali tap—".

"Yak, Cho Kyuhyun astaga perhatikan kalimatmu, bagaimana jika anakmu mendengar?".

"Anakku yang cantik dan manis masih terlelap dalam tidurnya". Timpal Kyuhyun bersungut, "Masalahnya tujuanmu datang kesini untuk kembali berhubungan dengan pria jelek itu dan aku benar-benar tidak suka dengan fakta itu".

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang