~ 9

241 38 7
                                    

***

Selamat puasa.

Kuat-kuat yang nahan semua godaan HAHA






"Ha Jin-ah".

"Ye, unnie".

Cha Min Ah menatap Ha Jin dari ujung kaki lalu kembali ke kepala, "Sesuatu terjadi padamu?".

"Ng?".

Min Ah mengambil posisi untuk duduk tepat di samping Ha Jin, pekerjaannya merias wajah Ha Jin untuk pemotretan hari ini sudah selesai dan masih ada waktu dua puluh menit sebelum pemotretan itu dilakukan.

"Aku tetap bangga pada diriku karena memoles wajahmu yang sudah cantik untuk semakin cantik".

Ha Jin tersenyum kecil, Min Ah melanjutkan, "Tapi entah mengapa aku merasa sejak tadi kau menjadi terlalu diam, beberapa kali terdengar kau menghembuskan nafasmu lelah seolah kau punya beban sangat berat dan jujur saja garis wajahmu juga tak seperti biasanya, tetap cantik tapi hari ini kau terlihat tak bergairah. Kenapa? Kau ada masalah?".

Ha Jin tersenyum kembali.

Apa dirinya ada masalah? Benarkah?

Sebab Ha Jin pun tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya selama tiga hari terakhir ini.

Sejak hari itu, hari dimana Min Hwa Su yang ternyata dalam keadaan mabuk berat datang ke apartemen Kyuhyun hingga melihat adegan yang tak seharusnya matanya lihat, membuat sebagian dari diri Ha Jin merasa aneh tapi sialnya Ha Jin sendiri pun tak mengerti keanehan macam apa yang dirinya rasakan hingga detik ini.

"Min Ah unnie, ini seandainya hanya seandainya. Aku bertanya hanya karena penasaran".

Min Ah memajukan posisi duduknya dengan raut penasaran sembari mengangguk.

"Ini cerita tentang teman adikku. Eu-um begini, jadi teman adikku ini tiba-tiba harus menikah karena suatu alasan".

"Tiba-tiba harus menikah?".

Ha Jin mengangguk lalu melanjutkan, "Semuanya berjalan lancar tapi di suatu hari, teman adikku ini secara tak sengaka melihat pria yang menjadi suaminya sedang di cumbu oleh wanita lain yang dimana wanita ini ternyata adalah atasannya di kantor".

"Artinya teman adikmu adalah pihak wanita?".

Ha Jin kembali mengangguk, "Mereka menikah bukan atas dasar saling mengasihi dan mencintai, ada sebuah alasan hingga akhirnya mereka harus menikah tapi anehnya teman adikku ini merasakan satu perasaan yang tak dapat ia mengerti sejak melihat kejadian itu".

"Maksudmu, pihak wanita ini yang dimana adalah teman adikmu tak bergairah untuk hidup setelah secara tak sengaja melihat pria yang mengikatnya untuk menjadi istri di cumbu oleh wanita lain yang dimana adalah atasan di kantornya. Benar?".

Ha Jin kembali mengangguk.

"Katakan pada dirimu sendiri, bahwa kau tak harus merasa kehilangan gairah hidup hanya karena melihat adegan antara suamimu dan boss-nya itu. Kenapa? Kau membuang waktu percuma, kalian menikah hanya karena sebuah alasan bukan?", Min Ah menjeda sebentar kalimatnya setelah menangkap garis wajah Ha Jin yang memutih seperti baru saja kedapatan melakukan kejahatan besar, "Hanya ada satu alasan pembenaran untuk perasaan aneh yang kau rasakan yaitu alam bawah sadarmu yang tak kau sadari telah menyukai pria yang menikahimu untuk sebuah alasan itu".

"Unnie, apa yang kau katakan? Sudah ku bilang aku bertanya karena penasaran dan ini adalah cerita tentang adikku. Kenapa kau memberi jawaban seolah aku yang mengalami?".

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang