"Kyuhyun tak mau mengakuinya?".
Ha Jin mengangguk bersama dengan wajahnya yang sedikit memberenggut.
"Aku menunggu waktu yang tepat untuk bertanya dan kebetulan tiga hari yang lalu aku melihatnya meminum sebuah obat. Aku menggunakan kesempatan itu untuk bertanya padanya tapi dia bilang itu hanya vitamin". Ha Jin memandang Moon Bin kembali, "Oppa, menurutmu kenapa dia tak mau jujur padaku? Apa dia tak mempercayaiku?".
Moon Bin menelan ice Americano yang berada dalam genggaman tangannya, "Jika tak mempercayaimu, dia tak mungkin membawamu sejauh ini".
"Ye?".
Moon Bin melanjutkan dengan, "Ada beberapa alasan mengapa seorang pasien menyembunyikan penyakitnya dari orang sekitar atau orang terdekatnya dan dalam kasus Kyuhyun em-um dia mungkin tak mau kau khawatir".
"Menurutmu begitu?".
Moon Bin tersenyum sembari menatap Ha Jin, "Kendalikan wajahmu cantik, kau seperti sedang mengadu padaku jika suamimu selingkuh. Lagipula, tak perlu terlalu khawatir padanya. Asal kau tahu perkembangan kondisi suamimu itu cukup membanggakan, dari hasil yang ku amati setidaknya sudah banyak perubahan dari dirinya. Salahsatu contoh yang paling membuatku bahagia adalah dosis obat yang kuberikan padanya sudah berubah, maksudnya tadinya dari yang satu hari bisa sampai empat hingga enam kali minum menjadi tiga kali dalam sehari sekarang".
"Empat hingga enam kali minum? Separah itu?".
Moon Bin menghela nafasnya, "Ada berbagai macam trauma yang tercipta sangat menyeramkan di dunia ini dan orang-orang yang mengalaminya juga beragam, ada yang tak sanggup melawan trauma itu hingga memutuskan mengakhiri hidupnya tapi tak banyak juga yang berhasil keluar dan terbebas dari segala macam trauma itu".
Moon Bin tersenyum menatap Ha Jin yang sejak tadi mendengarnya, "Suamimu salahsatunya".
"Dia pernah ingin mengakhiri hidupnya?". Tanya Ha Jin takut-takut.
Moon Bin mengangguk pelan, "Dia pernah berada dalam fase itu".
"Lalu apa yang membuatnya mampu bertahan hingga kini? Maksudku, akan selalu ada alasan yang membuatmu memilih tetap hidup dalam dunia yang membuatmu terluka".
Moon Bin kembali tersenyum menatap Ha Jin, selama beberapa detik tak bicara, hanya menatap wajah cantik Ha Jin.
"Ha Jin-ah, apa kau mau berjanji padaku?".
Ha Jin bersandar pada kursi taman, "Tidak mau, aku tak sebaik itu bisa membuat janji pada orang".
Moon Bin tertunduk masih dengan tersenyum lalu kembali menatap Ha Jin, "Cho Kyuhyun bisa sembuh".
Moon Bin menjeda sebentar kalimatnya bersama dengan Ha Jin yang kembali menatapnya, "Asal kau terus berada disisinya. Sebagai orang terdekat dengannya dan sebagai psikiater-nya, tolong jangan tinggalkan dia".
Ha Jin terdiam menatap wajah tersenyum namun serius Moon Bin.
Ha Jin terdiam tak langsung merespon bukan karena tak memahami maksud kalimat Moon Bin, hanya saja hatinya merasa masih ada sesuatu yang mengganjal namum sialnya dirinya pun tak tahu apa.
"Oppa".
"Ng". Seru Moon Bin sembari kembali menyesap minumannya.
"Dia ingin anak laki-laki".
Moon Bin tak mengingat apakah minuman yang baru saja ia hisap sudah sampai ke tenggorokannya saat minuman itu begitu saja menyembur keluar.
"Ap-apaa?".
Dengan wajah datar tanpa beban sama sekali Ha Jin melanjutkan, "Aku tak tahu dia bercanda atau tidak atau bahkan serius tapi dia bilang itu padaku, dia mau anak laki-laki".

KAMU SEDANG MEMBACA
Paid Bride, End.
RomanceLee Ha Jin percaya jika uang adalah pusat dari segala kebahagiaan tapi apakah bahagia-nya adalah uang? Cho Kyuhyun percaya di dunia ini tidak ada yang namanya cinta sejati. Baginya, cinta menyakitkan. Terlalu menyakitkan hingga membuatnya terluka sa...