"Jadi, kau mau membawa tuan putri kemana wahai pangeran?".
Kyuhyun tersenyum manis sembari fokus pada kemudinya dan sesekali menoleh menatap wajah ceria Ha Jin.
"Astaga, kau tak berniat menculik dan menyembunyikan tuan putri dari dunia kan?".
Kyuhyun berbelok di ujung jalan lalu berkata, "Sepertinya itu ide yang bagus". Membawa mobilnya berjalan lurus kembali, Kyuhyun melanjutkan, "Aku harus menyembunyikan tuan putri yang cantik dari dunia ini agar hanya menjadi milikku".
Ha Jin menyambut senyuman manis dan hangat Kyuhyun sembari menewarang jauh.
Semua hal yang terjadi beberapa hari terakhir membuat kepalanya sakit, di mulai dari adiknya yang membawanya pulang paksa lalu mengurungnya di kamarnya sendiri hingga melihat satu hal baru dari diri Kyuhyun yang memiliki gangguan kecemasan akut juga perceraian itu yang harus terjadi tanpa aba-aba
"Ha Jin-ah?".
Ha Jin tak percaya jika ia bisa sampai di hari ini, hari dimana hatinya merasakan kelegaan yang luar biasa. Walau Park Moon Bin berulang kali mengingatkan padanya jika kondisi Kyuhyun belum pulih seratus persen tapi Ha Jin bersyukur karena senyuman Kyuhyun perlahan telah kembali.
Ha Jin tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini atau apa yang telah menunggunya di depan sana, biar itu menjadi masalah nanti, sekarang ia hanya ingin menghabiskan waktu bersama pria yang ia sukai, pria yang sialnya tak lagi menjadi suaminya.
"Lee Ha Jin?".
Kyuhyun bersungut lalu kembali bersuara dengan menyentuh punggung tangan Ha Jin, "Sayangku".
Ha Jin kembali dari lamunnya, sial berapa lama ia tenggelam dalam pikirannya?
"Okh? Apa?".
Kyuhyun tersenyum lebar, "Kita sudah sampai dan aku memanggilmu sejak tadi tapi kau tak bersuara dan hanya menatap kosong ke depan, kenapa sayang?".
Ha Jin memejamkan matanya erat bersama dengan kepakan sayap kupu-kupu di dalam perutnya, "Cho Kyuhyun sudah ku peringatkan padamu jangan memanggilku dengan satu kata itu astaga kau membuat jantungku berdegub terlalu keras".
Kyuhyun melepas sabuk pengamannya sendiri lalu sabuk pengaman Ha Jin dan tersenyum, "Baiklah, aku kalah. Aku tak akan memanggilmu dengan satu kata itu lagi".
Ha Jin membuka matanya dan jarak wajah Kyuhyun kini terlalu dekat dengannya, "Aku tak akan memanggilmu dengan satu kata itu lagi". Tersenyum seduktif, Kyuhyun melanjutkan sebelum turun dari mobil, "Cintaku".
"Yakkkkkkkkkkkkk".
Ha Jin bergegas ikut turun dari mobil berniat untuk memberi pelajaran pada Kyuhyun agar berhenti memanggilnya dengan satu kata itu tapi belum juga kedua tangannya memukul, kedua matanya sudah terkunci pada satu pemandangan terlalu menyejukkan sekaligus menenangkan.
Ha Jin bersumpah mulutnya bahkan terbuka setengah karena terlalu takjub akan apa yang ada di depannya.
"Kau suka?". Tanya Kyuhyun yang sudah selesai menurunkan barang-barang lalu berdiri di sampingnya.
Ha Jin mengangguk seperti anak lima tahun dengan mata yang berbinar, "Chocho, aku tak tahu jika di dunia ini ada penginapan semacam ini. Bahkan aku belum memasukinya tapi hatiku sudah sangat tenang".
"Tempat ini memang akan menjadi penginapan kita tapi ini bukan penginapan sebab aku pemiliknya".
Kyuhyun sudah membawa dua koper untuk masuk ke area rumah.
"Ye? Kau pemilik tempat indah ini?".
Kyuhyun mengulurkan tangannya pada Ha Jin, "Sebentar lagi akan turun hujan, ayo masuk".
KAMU SEDANG MEMBACA
Paid Bride, End.
RomanceLee Ha Jin percaya jika uang adalah pusat dari segala kebahagiaan tapi apakah bahagia-nya adalah uang? Cho Kyuhyun percaya di dunia ini tidak ada yang namanya cinta sejati. Baginya, cinta menyakitkan. Terlalu menyakitkan hingga membuatnya terluka sa...