~ 14

235 36 7
                                    

Kyuhyun tertawa dengan sangat lepas, seolah hari esok akan selalu bahagia.

"Kau kenapa?".

Sepertinya menggoda Lee Ha Jin akan menjadi pekerjaan yang paling ia sukai saat ini dan untuk seterusnya, "Kau harus lihat raut wajah kepitingmu saat ini". Kyuhyun mencubit gemas pipi kiri Ha Jin sembari menggeleng gemas, "Betapa lucunya wajah istriku".

Ha Jin menyingkirkan pelan tangan Kyuhyun dari atas pipinya sembari memberenggut.

Siapa yang tidak terkejut saat seseorang di depan matamu mengatakan ingin menciummu? Siapa? Ada? Katakan siapa?

Cho Kyuhyun memang tidak benar-benar mencium, maksudnya mencium yang pria itu maksud adalah ciuman pada tangannya dan itu baru saja selesai dua menit yang lalu dimana Kyuhyun menciumi tangan kanannya dengan senyuman penuh goda.

Hoo astaga yang benar saja, memang ciuman di titik mana yang kau harapkan Lee Ha Jin?

Kyuhyun mengganti tawa lebarnya menjadi senyuman kecil untuk kembali berkata, "Sepertinya hanya kau satu-satunya wanita yang dengan wajah begitu tapi tetap terlihat cantik".

"Dengan wajah begitu, apa maksudnya?".

Kyuhyun mendekatkan wajahnya tiba-tiba ke depan wajah Ha Jin, "Lucu, menggemaskan, merajuk dan memerah".

Ha Jin segera mengalihkan pandangannya untuk berdeham, "Rayuanmu tak akan mempengaruhiku, tuan".

Kyuhyun mengangkat sebelah pundaknya masih dengan tersenyum, "Omong-omong, apa saja yang kalian bicarakan?".

Ha Jin menatap Kyuhyun bingung jadi Kyuhyun menambahkan, "Park Moon Bin dan kau, apa saja yang kalian bicarakan di luar?". Kyuhyun menggeleng, "Dan lagi, kenapa bodoh itu bisa ada disini?".

"Aku yang meneleponnya. Aku panik dan tak tahu siapa yang harus ku hubungi, aku takut terjadi sesuatu yang buruk padamu dan yang bisa ku pikirkan hanya dia jadi aku menghubunginya tadi".

"Astaga, darah tak seberapa ini tak akan membuatku mati. Tak aka nada hal buruk yang terjadi padaku hanya karena goresan yang bahkan sebenarnya bisa ku obati sendiri". Kyuhyun melanjutkan dengan, "Kau benar-benar berlebihan".

Saat Ha Jin menatapnya dengan tatapan memberenggut sedih, Kyuhyun sedikit membenarkan, "Maksudku, rasa cemasmu sedikit terlalu meluap. Aku baik-baik saja".

"Aku yang tidak baik-baik saja melihatmu berdarah".

"Ye?".

Ha Jin menambahkan dengan nada teramat pelan sembari menatap kedua kakinya, "Aku tidak mau seseorang terluka karena diriku, maafkan aku jika khawatirku berlebihan dan membebanimu".

Kyuhyun mendekat, merasa sedikit bersalah, "Tidak, ya Tuhan jangan salahpaham. Sudah ku bilang tadi aku justru suka melihatmu menangis karena khawatir padaku dan khawatirmu sama sekali tidak membebaniku". Kyuhyun mengusap pelan punggung Ha Jin, "Ayolah, jangan bersedih lagi. Aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja".

Ha Jin menoleh kembali pada Kyuhyun.

"Benarkah?".

Kyuhyun mengangguk dengan sedikit tersenyum.

"Tidak sakit lagi?".

Sebenarnya tidak sakit sama sekali.

Maksudnya, luka yang tak sengaja atau pun sengaja yang ada di tubuhmu pasti sakit apa lagi jika itu sampai berdarah tapi demi Tuhan, Kyuhyun tak merasa sesakit itu, ini hanya sebuah goresan kecil yang kebetulan mengenai kulit pinggangnya.

Min Hwa Su tak menekan pecahan gelas itu terlalu dalam.

"Ng, tidak sakit lagi". Seru Kyuhyun masih tersenyum.

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang