~ 20

257 40 8
                                    

Apartemen Kyuhyun, hari minggu.

"Maksudku, darimana kau mendapat dana itu? Setidaknya untuk membangun semuanya kau butuh dana besar". Ha Jin menarik nafasnya panjang, "Kau masih mengirimiku uang sementara pemasukan tetap yang kau biasanya dapatkan sudah tidak ada".

Kyuhyun berhenti mengetik untuk tersenyum sembari membelai rambut panjang Ha Jin, "Itu tugas suami".

"Ng?".

Kyuhyun ikut menghela nafasnya panjang, "Kau tak perlu ikut pusing memikirkan dananya, bukan tugasmu tapi tugasku sebagai seorang suami. Yang ku butuhkan darimu hanya satu".

Ha Jin masih menatap Kyuhyun pun begitu Kyuhyun.

"Kau tetap di sisiku maka semua akan aman terkendali".

Ha Jin mendekatkan wajahnya, hal yang membuat Kyuhyun sedikit terkejut selama sepersekian detik.

"Kau tahu?".

"Apa?".

"Sikapmu sekarang seperti seorang kepala keluarga yang siap melakukan apapun untuk anak dan istrinya".

Kyuhyun ikut mendekatkan wajahnya, "Aku memang kepala keluarga dan...". Lalu tersenyum menyeringai, "Untukmu dan anak kita".

"Untukku dan anak kit—yeeeeee?".

Kyuhyun tersenyum lebih lebar sembari melanjutkan ketikannya, "Tenang saja, aku punya beberapa rekan bisnis yang cukup loyal. Aku memang memanfaatkan Min Hwa Su demi keuntunganku sendiri tapi dalam hal bekerja aku bersungguh-sungguh, tak main-main. Aku selalu serius melakukan semua pekerjaanku dan dari sanalah tercipta banyak kepercayaan dari para rekan bisnis, aku yakin bisa memulai semuanya walau mungkin sulit sebab Min Hwa Su pasti akan mempersulitku, dia akan menggunakan koneksinya agar aku susah memulai usahaku sendiri".

"Selesaikan dulu kalimatmu".

Kyuhyun menatap lengannya yang di sentuh Ha Jin, "Kalimatku?".

"Untukmu dan anak kita". Ulang Ha Jin, "Apa maksudnya?".

Kyuhyun tersenyum kembali tapi tak berbicara selanjutnya.

"Chocho".

"Biar ku selesaikan dulu proposal ini".

Karena Ha Jin tak bersuara lagi, akhirnya Kyuhyun menyerah sembari mengangguk sebentar, "Baiklah kau menang". Lalu melanjutkan, "Maksudnya, aku suamimu dengan kata lain kepala keluarga".

"Ng, itu benar lalu anak kita?". Seru Ha Jin yang mengecilkan dua kata dalam kalimat akhirnya.

Kyuhyun menghela nafas cukup panjang lalu cukup lama terdiam dengan hanya menatap wajah istrinya, "Em-um, kau tak mau memiliki darah dagingmu sendiri?".

"Ye, tentu saja aku mau tapi tentu pula bukan sekarang. Aku sama sekali tak berpikir akan melahirkan seorang anak dalam waktu dekat ouwh mengurus hidupku sendiri saja aku sudah hampir gila".

Kyuhyun mengangguk, "Suatu saat nanti bila kau siap, kau mau memilikinya?".

Ha Jin tak langsung menjawab. Lagi-lagi matanya terpaku dan terjerat oleh sorot mata Kyuhyun yang seolah ingin menyampaikan sesuatu.

"Ha Jin-ah".

"Ng".

Kyuhyun membalik posisinya agar berhadapan langsung dengan Ha Jin, "Aku memang manusia menjijikkan. Dalam kehidupan bermasyarakat aku adalah kaum yang hina dan mungkin tak pantas berada di dunia tapi, tapi jika suatu saat nanti aku berhasil memenangkan semua ini, wanita yang paling ingin ku sentuh adalah dirimu". Kyuhyun mengangguk untuk dirinya sendiri, "Dua hari yang lalu aku duduk di taman seorang diri lalu ada seorang anak laki-laki usianya emm mungkin sekitar tiga tahun, dia menghampiriku dan memanggilku appa".

Paid Bride, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang