Part 23

4.7K 579 17
                                    

Siang ini sekolah Haechan dihebohkan dengan soal ujian yang menghilang, ujian hanya tersisa beberapa hari setelah tahun baru namun kertas ujiannya malah hilang. Aktivitas belajar dihentikan, para siswa pun diijinkan untuk pulang sementara para guru mencari petunjuk tentang soal ujian yang hilang.

"Aku ke toilet sebentar, tunggu saja aku dikamar" perintah Haechan tanpa menunggu jawaban Yangyang dan Renjun. Keduanya tentu tidak akan menuruti Haechan, jadi dari belakang mereka berjalan mengikuti Haechan yang sudah berlari.

Haechan meletakan tas sekolahnya di atas wastafel sebelum berjalan masuk ke dalam salah satu ruangan. Dibelakangnya ada seorang siswa yang juga berniat untuk masuk. "Maaf aku lebih dulu" ujar Haechan dan anak itu hanya mengangguk mempersilahkan Haechan.

Saat keluar Haechan tidak melihat anak yang tadi menunggunya, namun kamar mandi yang lain juga sudah kosong jadi Haechan pikir anak itu sudah pakai kamar mandi yang lain, tanpa mengulur waktu ia meraih tas-nya dan keluar.

"Kenapa kalian disini?" Tanya Haechan bingung pada Yangyang dan Renjun yang berdiri di depan toilet.

Renjun tersenyum sebelum merangkul bahu Haechan, "menunggumu sebentar juga bukan masalah" jawab Renjun yang membuat Haechan berdecih.

"Dasar protektif" ucap Haechan dengan nada tersenyum.

"Itu kau tahu" jawab Yangyang

*
Haechan dan Renjun Room

"Siang ini ayo pergi main" ajak Yangyang namun justru mendapatkan tatapan sinis oleh Haechan.

"Belajar! Kau ini tidak malu kalau ujian kali ini nilai mu paling bawah lagi ya, aku tidak mau kelas kita mendapatkan pelajaran tambahan" omel Haechan yang langsung membuat Yangyang mencebikan bibirnya.

"Otakku memang seperti ini" jawab Yangyang santai.

Namun Haechan malah tiba-tiba menatapnya dengan begitu dekat, membuat Yangyang sampai harus menahan nafasnya ketika wajahnya dan Haechan begitu dekat. Renjun sendiri yang tadinya bermain game langsung menghentikan aktivitasnya dan penasaran dengan apa yang akan Haechan lakukan.

"Jangan berani ikut liburan besok jika kau tidak dapat berjanji bahwa kelas kita tidak akan urutan terakhir" ancam Haechan yang membuat Yangyang menatapnya dengan ekspresi takut.

"AKU AKAN BELAJAR, AKU JANJI AKAN BELAJAR DENGAN RAJIN".janji Yangyang cepat. "Kali ini kita tidak akan mendapatkan kelas tambahan aku janji" ujar Yangyang yang membuat Haechan tersenyum puas. Amat sangat puas sampai Renjun menatapnya dengan curiga.

Tok

Tok

Tok

Haechan dan yang lain menatap kearah pintu kamar asrama Haechan, "ada yang mengundang seseorang?" Tanya Haechan dan Renjun serta Yangyang langsung menggelengkan kepala mereka.

"Tapi hari ini ada pemeriksaan kamar, mungkin itu mereka" jawab Renjun seraya membuka pintu.

*****
Karina menatap senang pada sosok neneknya yang tengah duduk santai dengan Giselle, "kalian berdua berbincang tanpa mengajak ku" ujar Karina seraya meletakkan nampan yang dibawahnya.

Sang nenek tersenyum seraya menepuk sisi kirinya meminta Karina untuk duduk disana. "Kami sedang berbincang tentang sekolah yang akan dimasuki oleh Giselle" jawab neneknya.

"Ah, Giselle tidak akan satu sekolah denganku?" Tanya Karina.

Giselle menggeleng pelan, "aku ingin jadi desainer, dan sekolahmu tidak akan membantuku memujudkan mimpiku" jawab Giselle yang membuat Karina mengangguk, dan dalam hatinya ia bersorak senang karena pada akhirnya tidak akan satu sekolah dengan Giselle.

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang