Part 13

7.8K 912 40
                                    

Malam kian larut cuaca juga menjadi cukup dingin, membuat Haechan hampir menggigil saat tertidur dengan posisi duduk di samping ranjang sang ibu. Tanpa tahu Eunhyuk mengerjapkan matanya berulang kali sebelum matanya terbiasa dengan cahaya yang masuk.

Donghae yang tadinya berniat memasangkan selimut pada Haechan, tertegun melihat bahwa istrinya sudah sadar. "Hyukkie" panggil Donghae dengan nada pelan.

"Hae, Haechan?" Tanya Eunhyuk.

"Dia tidur" ujar Donghae sembari menatap ke arah Haechan yang terlelap. Eunhyuk pun mengikuti arah pandang Donghae dan tersenyum lembut melihat putranya terlelap nyenyak.

"Pindahkan dia Hae, badannya akan sakit semua" ujar Eunhyuk dengan nada lemah, Donghae dengan cepat melaksanakan perintah Eunhyuk. Ada satu ranjang tambahan yang sengaja Donghae pesan untuk Haechan yang memang sejak tadi tidak mau pulang.

Setelah meletakkan Haechan di ranjang, Donghae kembali mendekati Eunhyuk. "Aku panggil dokter ya" ujar Donghae namun Eunhyuk menggelengkan kepalanya pelan.

"Nanti saja, kalau terlalu bising nanti Haechan bangun" cegah Eunhyuk. Ia lalu menatap pada Haechan dengan sayang, "dia tidak terluka dimanapun kan Hae, dia baik-baik saja bukan?" Tanya Eunhyuk.

Donghae tersenyum, "dia baik-baik saja, jangan khawatir" jawab Donghae yang membuat Eunhyuk menghela nafasnya lega.

"Kau hampir membuatku jantungan Hyuk, aku takut sekali saat itu" ucap Donghae sembari mencium tangan Eunhyuk dengan lembut.

"Aku tidak berpikir apapun saat itu, jantungku pun hampir berhenti saat putraku di dorong ke tengah jalan" ujar Eunhyuk dan Donghae paham akan hal itu keduanya menatap pada Haechan dengan sendu.

**************
Haechan sedikit terusik saat merasakan usapan lembut di kepalanya. Matanya perlahan terbuka, ia membalas senyum orang dihadapannya dengan lembut sebelum Haechan sadar siapa yang sudah mengelus kepalanya.

"MAMA" pekik Haechan keras saat melihat pada Eunhyuk yang tengah duduk di kursi roda. 

Eunhyuk tersenyum pada Haechan, "bagaimana tidurmu nyenyak?" Pertanyaan Eunhyuk membuat Haechan hampir saja menangis dan dengan pelan ia mengangguk pada Eunhyuk.

"Ini sudah pagi, bersiap berangkat sekolah sayang ini hari pertamamu di sekolah barumu" ucap Eunhyuk yang membuat Haechan menatapnya dengan bingung.

"Bukankah kau bilang ingin pindah sekolah, papa sudah mendaftarkan mu disekolah baru" ucap Eunhyuk yang membuat Haechan diam.

Bergegas untuk mandi Haechan tiba-tiba berbalik, "disana seragam barumu sayang" ucap Eunhyuk menunjuk sebuah paper bag yang ada di sofa. Haechan mengangguk sebelum berjalan menuju sofa dan mengambil seragam barunya.

Saat ia sudah siap sudah ada dua bekal diatas meja, "jangan lupa sarapan ya, ini papamu membelikannya tadi, dan kau akan diantar oleh Taeyong tidak apa-apa bukan sayang" ujar Eunhyuk yang dibalas anggukan kaku oleh Haechan.

"Aku berangkat ma" pamit Haechan pelan.

"Haechan" panggil Eunhyuk seraya melambaikan tangannya pada Haechan agar putra bungsunya mendekatinya. Haechan mendekat perlahan, ia tertegun saat keningnya dicium sayang oleh Eunhyuk.

"Hati-hati dan belajar yang baik ya sayang" nasehat Eunhyuk yang membuat Haechan senyum lembut terkembang di bibir Haechan.

"************

Haechan berjalan dengan langkah tetap di belakang guru yang akan mengantarkan dia untuk masuk ke dalam kelas barunya. Haechan berharap ia akan betah berada di sekolah barunya.

Krak

"Kim Songsaenim, aku mengantarkan murid baru dikelas mu" ujar guru yang mengantarkan Haechan.

"Ah baik Han Songsaenim terima kasih" jawab guru muda yang tengah mengajar tadi.

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang