Part 25

4.8K 605 35
                                    

Semalaman Haechan habiskan menangis dalam pelukan Eunhyuk, bahkan Donghae dan Eunhyuk sampai tertidur di kamar Haechan untuk menemani Haechan tidur sampai pagi.

Ketika tiga orang ini masih tertidur pulas, dilantai bawah rumah malah sudah penuh dengan orang-orang yang berniat untuk pergi berlibur. Yangyang dan Jaemin berdiri bersisian seraya memandang pada Yuta, Jaehyun dan Winwin dengan tatapan tajam.

"Apa mereka harus pergi juga?" Tanya Yangyang dan Jaemin pun hanya mengangguk pelan sebelum menjawab, "sepertinya begitu".

"Mereka bukan pengangguran juga bukan orang susah kenapa harus ikut liburan seru anak SMA sih" omel Yangyang tanpa tahu Jaehyun, Yuta dan Winwin yang memang bisa mendengar suara Yangyang hanya tertawa dalam hati, jika Yangyang tahu apa tujuan Haechan dalam liburan ini sudah pasti omelan Yangyang akan lebih banyak.

"Dimana Haechan?" Tanya Renjun pada Mark.

Mark menatap kelantai atas, "sepertinya belum bangun" jawab Mark.

Yangyang tersenyum aneh sebelum berjalan menuju tangga, "biar aku bangunkan tuan putriku" jawab Yangyang yang langsung membuat para pengagum Haechan berdiri dan memandang dirinya tajam.

Tapi baru tiga langkah dinaiki oleh Yangyang, tiba-tiba ia sudah jatuh berguling akibat di tendang oleh seseorang. Yangyang memandang tajam pada Jeno yang telah menendang dirinya.

"HOY LEE JENO SIALAN, AKU BISA TERLUKA BODOH" teriak Yangyang marah.

Namun Jeno hanya bersikap acuh, "jangan pernah berani masuk ke dalam kamar adikku, otak mu itu punya banyak rencana buruk" ujar Jeno sebelum berjalan pergi, "aku yang akan membangunkannya" lanjut Jeno sebelum pergi.

Jaemin dan yang lain langsung duduk kembali di tempat mereka, bahkan tadi Taeyong pun ikut berdiri entah kenapa ia juga takut sekali kalau Yangyang bertindak yang tidak-tidak.

Jeno tertegun melihat papa dan mamanya yang tidur memeluk Haechan di tengah-tengah. Ia jadi tidak tega membangunkan Haechan yang nampak terlelap begitu pun papa dan mamanya. Jadinya dengan pelan dan hati-hati Jeno keluar dari kamar Haechan, dan membiarkannya tiga orang itu untuk tidur lebih lama.

"Mana Haechan?" Tanya Yangyang antusias.

"Masih tidur aku tidak tega membangunkannya" jawaban Jeno tidak menjadi pertanyaan apapun lagi untuk yang lain. Kalau memang Haechan masih tidur ya tidaklah apa-apa, mereka bisa menunggu.

**********
Yoona harusnya segera menghubungi kakaknya karena kedatangan ibu tiri mereka namun setelah ia pikir-pikir lagi ia berniat menghadapi wanita tua itu sendiri. Ia tidak bisa menghancurkan rencana liburan kakaknya dan keluarga kecilnya hanya karena nenek lampir itu.

Lagipula laporan dari Karina sudah cukup memuaskan dirinya, yang harus ia lakukan hanya bersikap tegas pada wanita itu. "Nyonya, nenek tua itu datang" lapor sekretaris Yoona.

Yoona tertawa kecil, "astaga bukannya pulang ke rumah karena datang dari jauh, ini malah datang ke perusahaan" omel Yoona namun meski begitu ia tetap berdiri dari tempatnya.

Tidak perlu kemanapun karena tidak lama wanita itu sudah masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk pintu lebih dulu. Dibelakang wanita itu dapat ia lihat satu sosok yang juga dikenalnya.

Melihat tatapan Yoona, wanita yang paling tua itu tahu sesuatu dan tersenyum. "Maaf ya sayang, eomma lupa kau dan Yuri dalam hubungan yang kurang baik seharusnya eomma tidak membawanya" ujar wanita itu seraya tersenyum lembut penuh maksud.

Namun Yoona hanya menanggapinya dengan santai seraya duduk di sofa, "aku mengerti akan perkumpulan orang-orang sejenis, eomma tidak perlu khawatir" jawaban Yoona jelas-jelas menyindir keduanya.

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang