Part 18

6.3K 690 21
                                    

Haechan menumpuhkan kepalanya diatas meja, ia tengah pusing memikirkan libur natal kali ini. Semua siswa diijinkan untuk pulang dan merayakan natal bersama dengan keluarga. Tapi Haechan tentu tidak berniat melakukan hal itu, belum lagi handphone miliknya yang terus berdering sejak dua hari yang lalu dari keluarganya.

"Kau akan pulang jum'at besok?" Tanya Yangyang dan Haechan menggelengkan kepalanya pelan.

"Wae?" Tanya Renjun, "Apa mereka tidak akan menyambut mu?" Tanya Renjun lagi yang langsung dibalas gelengan cepat oleh Haechan, jika ia pulang mungkin mama dan papanya akan sangat senang.

"Lalu?" Tanya Renjun menuntut.

"Aku hanya merasa tidak nyaman" jawab Haechan pelan yang membuat Renjun terdiam. "Mau ikut aku pulang ke China" tawar Renjun dan Haechan langsung menggeleng cepat.

"HAECHAN" teriakan heboh dari depan kelas membuat Haechan memutar matanya malas.

"Sayang lapar tidak, aku bawa banyak makanan" ujar Yangyang seraya mengeluarkan banyak makanan dari tas kain yang dibawa olehnya.

Haechan tersenyum sembari memilih satu persatu apa yang mau dimakannya. "Gomawo" jawab Haechan yang moodnya langsung berubah.

Ningning yang melihat itu hanya tersenyum mengejek, "orang miskin hanya tahu menerima pemberian orang" sindir Ningning yang hanya diacuhkan oleh Haechan.

"Shut up bitch" umpat Yangyang yang membuat Ningning menatapnya tidak percaya.

"Kau menyebutku pelacur" ujar Ningning seraya menunjuk dirinya. "Yang pelacur itu dia suka cari perhatian pada para pria, dasar menjijikan" sahut Ningning seraya menunjuk Haechan.

Haechan melirik diam pada Ningning sebelum dengan cepat menendang kursi gadis itu membuat lutut Ningning terbentur kaki meja. "AKKHHH" teriak Ningning kesakitan.

Haechan berdiri sebelum berjalan kearah Ningning, 'grep' dengan kuat ia menjambak rambut Ningning. "Kalau kau tidak mau mati muda lebih baik tutup mulutmu, mood ku sedang buruk kalau kau terus memprovokasi diriku aku tidak tahu bagaimana aku akan membalasmu" ujar Haechan penuh peringatan yang langsung membuat Ningning ketakutan.

Melihat bahwa gadis itu bersedia untuk patuh Haechan lalu melepaskan jambakannya dan berjalan pergi keluar kelas. Meninggalkan Ningning yang memandangnya dengan marah, "aku pasti akan membalasmu" bisik Ningning penuh dendam.

Tujuan Haechan adalah atap sekolah ia perlu menenangkan diri, beberapa hari ini perasaannya terus terasa tidak enak. Ada rasa cemas yang selalu hadir membuatnya merasa tidak nyaman dan gundah.

Jika saja semua masih berjalan sesuai alur di novel maka ia pasti tahu apa yang akan dihadapinya, namun segalanya sudah tidak berjala semestinya jadi apa yang akan terjadi pun Haechan tidak tahu.

Klek

Haechan melirik malas pintu atap yang terbuka, Yangyang dan Renjun yang datang dan itu sudah bisa Haechan duga. "Renjun, bisa aku minta tolong?" Tanya Haechan yang dibalas anggukan oleh Renjun.

"Bisakah kau mencari tahu dimana Karina sekarang dan juga bagaimana dulu aku dan dia ditukar" ujar Haechan yang membuat Renjun menatapnya dalam.

"Akan kucari dimana Karina, namun tentang alasanmu ditukar kau yakin ingin tahu?" Tanya Renjun dan Haechan pun mengangguk. "Kalau begitu aku akan menunjukan apa yang kudapat nanti saat pulang sekolah" jawab Renjun yang membuat Haechan menatapnya bingung.

"Papa ku menelitinya saat papamu meminta, namun aku tidak tahu kenapa ia akhirnya melepaskan orang yang telah menukar dirimu" jelas Renjun yang membuat Haechan mengangguk paham.

"Kenapa kau tiba-tiba meminta untuk mencari Karina?" Tanya Yangyang penasaran.

"Ada satu hal yang harus kupastikan" jawab Haechan akhirnya.

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang