Part 04

10.7K 1.1K 92
                                    

Semua orang menatap Haechan dengan pandangan bingung, jelas bingung saat melihat collar pet untuk anjing sedang bertengger di leher Haechan. "Haechan untuk apa kau pakai itu di lehermu" tanya Karina penasaran.

Haechan menunduk dan melihat lehernya, "Ah, itu ini untuk melindungi leherku meski memang tidak efektif setidaknya lebih baik dari pada tidak ada" jawab Haechan santai seraya melirik pada Jeno yang tengah memandangnya dengan bingung.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan padanya?" Tanya Mark penasaran.

Jeno menggelengkan kepalanya, "aku juga tidak tahu, tanyakan padanya kenapa sikapnya aneh begitu. Menurut mu apa Jaemin mempengaruhinya sampai ia se-takut itu padaku?" Tanya Jeno.

Mark menatap pada Haechan dengan intens, "hari ini sikapnya memang agak aneh, sejak kapan ia jadi begitu cerewet dan juga ia tidak lagi menunduk saat bertemu dan berbicara dengan orang" ujar Mark.

Taeyong yang mendengar percakapan kedua adik kembarnya pun akhirnya ikut menatap pada adik bungsunya. Ia juga sadar bahwa Haechan nampak sangat berbeda hari ini.

Winwin tersenyum melihat pada ulah lucu Haechan, "Nah, Haechan kenalkan aku Winwin, boleh duduk disebelah ku biar kulihat luka-luka mu" ujar Winwin.

Haechan menggelengkan kepalanya, "tidak perlu dokter ini hanya lebam-lebam biasa saja kok" jawab Haechan sembari tersenyum.

"Duduk sekarang di sebelah dokter Winwin" perintah Donghae yang membuat Haechan tidak dapat mengelak lagi. Donghyuck benar-benar takut saat melihat Donghae apalagi mendengar suara menyeramkan Donghae. Sedangkan Eunhyuk mengelus pelan tangan suaminya, "kau membuatnya takut" bisik Eunhyuk yang membuat Donghae menghela nafas dalam.

"Permisi ya Haechan" ujar Winwin meminta ijin dan Haechan pun hanya mengangguk pelan. Winwin tertegun saat tangannya bersentuhan dengan kulit perut Haechan. Dia tidak memeriksa lama-lama ini buruk menurutnya, jadi dengan cepat saat melihat lebam-lebam di tubuh Haechan segera Winwin langsung meminta Haechan untuk menutup kemeja tidurnya lagi.

Mata Haechan membulat saat melihat Winwin mengeluarkan sesuatu dari tas dokternya. "DOKTER ITU BUKAN UNTUKKU BUKAN?" Teriak Haechan heboh.

"Iya ini untuk Haechan, hanya suntik vitamin" jawab Winwin yang langsung membuat Haechan membulatkan matanya dengan horor.

"TIDAK MAU" teriak Haechan dengan heboh, dengan cepat ia beranjak dari sebelah Winwin untuk melarikan diri, namun ia harus berhenti mendadak saat tiba-tiba Mark dan Jeno menghadangnya untuk tidak kabur.

Bruk

Dengan merangkak Haechan mendekat dan memeluk kaki seseorang, "AKU TIDAK MAU, DISUNTIK ITU SAKIT" teriak Haechan heboh.

Winwin menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada Haechan, "tidak sakit kok Haechan ini hanya seperti di gigit semut" ujar Winwin yang langsung membuat Haechan memandangnya dengan sinis.

"DOKTER PIKIR AKU ANAK KECIL, APANYA SEPERTI DI GIGIT SEMUT" Omel Haechan yang disetujui dengan anggukan pelan oleh Eunhyuk yang membuat Donghae meliriknya seraya menggelengkan kepalanya pelan.

"Benar-benar mirip" bisik Donghae pelan.

"SEMUTNYA PASTI SEBESAR GAJAH SAMPAI RASANYA BEGITU SAKIT" tambah Haechan mengomel yang membuat Winwin tersenyum. "DOKTER JANGAN SENYUM-SENYUM BEGITU YA, DOKTER PASTI MERENCANAKAN SESUATU" tuduh Haechan sembari masih memeluk kaki seseorang dengan kuat.

"Berdiri" perintah Donghae yang sejak tadi kakinya di peluk dengan erat oleh Haechan. Haechan yang tersadar lalu berdiri sebelum berlari ke belakang Karina dan berlindung di belakang gadis itu. "Ganti dengan vitamin kapsul atau sirup saja yang manis sekalian" sahut Donghae dengan nada lelah pada Winwin yang mengangguk.

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang