Part 02

12.4K 1.1K 64
                                    

Haechan tidak mengira saat pulang sekolah ia dan Karina justru harus terjebak diculik oleh Jaemin. Kakak kelas mereka yang selalu bermusuhan dengan Jeno, hanya karena masalah sepele.

Sepele? Iya sepele, faktanya permusuhan terjadi karena mereka berdua menyukai Renjun teman sekelas mereka. Tapi lucunya Renjun justru berkencan dengan Mark. Lalu kenapa Jaemin dan Jeno malah bermusuhan? Pertanyaan bagus?.

Jeno dan Jaemin awalnya adalah sahabat baik, keduanya sudah berteman sejak kecil dan tumbuh layaknya saudara. Semua persahabatan mereka nampak indah sebelum kedatangan Renjun.

Pemuda manis dan tampan itu mengalihkan dunia keduanya, mereka sama-sama jatuh cinta pada Renjun dan ingin memiliki pemuda itu, namun tentu saja dengan cara yang adil.

Namun satu kali Jaemin tiba-tiba kecelakaan motor, di hari yang dekat dengan pertandingan basket Jaemin. Akibat kecelakaan itu tentu saja Jaemin tidak dapat mengikuti pertandingan, sekolah mereka kalah dan Jeno menyalahkan Jaemin.

Tetapi beberapa hari berselang Jaemin mendengar rumor bahwa Jeno adalah dalang dari kecelakaannya, bukan tanpa alasan Jaemin percaya karena saat Jaemin bertanya Jeno tidak menyangkalnya sama sekali.

Jaemin marah, jelas ia marah saat pertandingan usai ia ingin mengungkapkan perasaannya pada Renjun namun semua malah gagal dan tidak terjadi. Ia disalahkan satu sekolah karena kalah, bahkan Jeno juga karena awalnya ia percaya diri Jaemin akan menang.

Karena itu saat Yangyang musuh mereka dari sekolah lain bertaruh dengan Jeno, jika Jeno kalah ia akan membiarkan Yangyang berkencan dengan Karina. Rasa percaya dirinya begitu tinggi hingga setuju dengan taruhan tersebut, yang pada akhirnya harus gagal karena Jaemin kalah.

Tapi mengorbankan Karina adiknya tentu adalah hal yang tidak akan pernah ia tepati. Jeno lebih senang di cap sebagai pecundang dari pada harus menepati janji itu.

Dan sekarang Jaemin membalas dendam pada Jeno dengan menculik Karina, jika lelaki itu begitu sayang pada Karina maka Jaemin akan merusaknya sama seperti bagaimana masa depannya yang telah rusak karena tidak bisa bermain basket kembali.

Tapi sayangnya Jaemin tidak akan mengira bahwa adik baru Jeno, yang bernama Haechan akan ikut campur dan ikut terbawa. Hal buruknya ia sok-sokan ingin menolong Karina malah habis dihajar oleh anak buahnya.

Dalam ketakutan teman-temannya mereka tidak sadar Karina sudah melarikan diri meninggalkan Haechan yang entah bagaimana keadaannya. Bukan Karina jahat ia hanya berusaha melarikan diri lebih dulu, baru setelah itu ia akan minta pada oppa-oppanya untuk datang menyelamatkan Haechan.

Tapi saat ini Jaemin tengah bingung melihat pada Haechan yang tidak sadar. "Apa jangan-jangan dia mati"  ujar Jaemin yang membuat teman-temannya memandang pada Jaemin dengan ekspresi ketakutan.

"Hoy, Jaemin kesepakatannya tidak begini ya" sahut salah seorang temannya sebelum berjalan pergi.

"Kau mau kemana" bentak Jaemin.

"Aku pergi, ini semua ide-mu jadi tanggung sendiri akibatnya" ujar temannya itu, dan kini semua memilih untuk pergi meninggalkan Jaemin seorang diri.

"Astaga" decak Jaemin sembari mengacak rambutnya frustasi. Jaemin sudah memikirkan segala hal, namun tidak ada satupun rencana dari otaknya yang ia jalankan.

Entah itu membuang tubuh Haechan ke laut, menguburkannya di tanah kosong sampai berpikir untuk pergi melarikan diri, tidak ada satupun dari hal itu yang ia laksanakan.

Jaemin pada akhirnya memilih untuk bertanggung jawab, bagaimanapun ini kesalahannya. "Dia masih bernafas" bisik Jaemin kegirangan.

Plak

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang