Part 05

11K 1.1K 97
                                    

Suasana kantin begitu ramai dengan kumpulan para siswi, "apa yang membuat mereka bersikap seperti itu di pagi hari?" Tanya Haechan bingung.

Jaemin mengerutkan keningnya jijik saat air liur Haechan terciprat ke tangannya saat pemuda itu berbicara sembari mengunyah makanannya. "Makan dulu, jangan berbicara" omel Jaemin. Muka Jaemin semakin keruh saat melihat mulut Haechan yang belepotan.

"Bersihkan mulutmu itu jorok" perintah Jaemin dan Haechan langsung mengusap salah satu mulutnya.

"Ck, bukan disana Lee Haechan" Omel Jaemin kala Haechan mengusap sudut bibir yang tidak ada noda.

"Bukan disitu" lagi Jaemin mengomel, membuat Haechan yang kesal langsung menjilat bibirnya dengan arah memutar. Jaemin sampai tertegun melihatnya apalagi tangannya tadi sudah berniat membantu Haechan kini hanya terangkat di udara. Jaemin mengibaskan tangannya saat melihat Haechan yang dengan cuek melanjutkan makanannya.

Mata Jaemin tanpa sengaja menatap pada seseorang yang sama sekali tidak mau dilihatnya. "Well .. well ...well apakah ini pangeran Na Jaemin yang luar biasa itu" ujar seseorang yang membuat Haechan yang tadi tengah menunduk akhirnya mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang berbicara.

Mata Haechan memicing saat melihat name tag pemuda tersebut, "Liu Yangyang" batin Haechan. Ah, musuh bebuyutan Jaemin dan Jeno dari sekolah sebelah.

Sedangkan Yangyang yang memang penasaran siapa orang yang sedang duduk bersama Jaemin langsung tertegun menatap wajah imut Haechan ditambah dengan mata bulat Haechan yang menatapnya dengan polos.

"Cantik" batin Yangyang tanpa sadar ia sudah akan berjalan mendekati Haechan, sebelum dengan cepat Jaemin berdiri di depan Haechan.

"Sabar Na Jaemin, kenapa kau menatap ku begitu sengit seolah aku ingin melakukan hal buruk pada pacarmu" ujar Yangyang sembari tersenyum mengejek pada Jaemin.

"Jangan mengganggunya, kalau tidak kau akan berurusan denganku dan Jeno" ancam Jaemin dengan nada dingin.

Yangyang mengangkat alisnya dan memandang Jaemin dengan tertarik, "aku pikir kau dan Lee Jeno bukan lagi teman, tapi sepertinya kabar burung itu tidak benar, dan lagi apa hubungannya si manis ini dengan Lee Jeno" sahut Yangyang penasaran.

Haechan baru akan bilang kalau ia dan Jeno tidak punya hubungan apapun, "Dia adik bungsu Jeno" sahut Jaemin yang membuat Haechan menatapnya dengan sinis.

Yangyang tertegun sesaat, "Ah, jadi berita itu benar kalau Karina bukan anak kandung keluarga Lee, tapi entah itu Karina ataupun dia mereka berdua sama-sama cantik" ujar Yangyang yang membuat Haechan menatapnya dengan sinis.

"Apa barusan dia menyebutkan bahwa aku cantik" bisik Haechan dengan nada berbahaya. Jaemin sendiri yang baru pertama kali mendengar nada suara Haechan sampai berbalik untuk menatap Haechan.

"LIU YANGYANG" teriak Haechan sebelum naik ke pundak Yangyang dan menggigit telinga Yangyang dengan kuat.

"AAKKKHHHH" teriak Yangyang kesakitan. "YA TURUN KAU DARI PUNGGUNG KU" teriak Yangyang heboh, teman-teman Yangyang yang baru sadar akhirnya pun membantu menurunkan Haechan dari punggung Yangyang, namun meski mereka lebih banyak sekalipun mereka tidak sanggup membawa Haechan turun.

Sedangkan Jaemin tengah berdesis tidak suka saat melihat Haechan yang masih menggigit telinga Yangyang. Dengan cepat ia mendekati Haechan dan menariknya turun dari punggung Yangyang.

"LEPAS JAEMIN AKU AKAN BERI DIA PELAJARAN KARENA BERANI MENYEBUT KU CANTIK" teriak Haechan tidak terima.

"Aku memujimu tapi kenapa respon mu seperti itu" sahut Yangyang bingung sembari mengelus telinganya yang sakit.

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang