͜✩ Jangan lupa buat komen, sekalian klik tombol bintangnya ya! Vote gratis kokk.
Don't do a plagiarism, i knew that your brain were better than me.Happy Reading!
.
.
.
28 April 2003, Paris.
"Apa yang sedang kamu lakukan, Natta?" Mike masuk ke kamar setelah mengetuk pintu. Ia mendekati istrinya yang sedang berdiri di antara dua keranjang bayi.
"Aku sedang merapikan keranjang anak-anak, Mike. Aku tidak sabar menunggu kehadiran mereka," tutur Natta sambil mengelus perut besarnya.
"Sudah ratusan kali kamu merapikan keranjang itu, Natta. Itu sudah rapi, kok." Mike memeluk Natta dari belakang. Tangannya terulur, ikut mengelus perut istrinya.
Natta tertawa renyah, ia mengecup kening suaminya. Jantung Natta berdegup sedikit kencang, ia betul-betul tidak sabar menanti kelahiran kedua anak bungsu mereka.
"Natta," panggil Mike.
"Hm?" Natta menyahut dengan deheman pelan.
"Bagaimana kalau ternyata bayinya kembar pengantin? Laki-laki dan perempuan?" Mike bertanya dengan nada polos.
"Kamu ini ada-ada saja. Dokter sudah bilang, keduanya jelas perempuan, tidak mungkin tiba-tiba salah satunya laki-laki," ucap Natta sambil mencubit pelan hidung suaminya.
Mike memanyunkan bibir. Ia kecewa dengan apa yang Natta ucapkan. Tidak bisakah Natta mendukungnya untuk berandai-andai? Padahal kembar pengantin itu lucu. Mike, kan, cuma berkhayal saja.
Natta yang sadar suaminya cemberut jadi tertawa. Ia melepas pelukan Mike, lalu berbalik menghadapnya. Tangan Natta bergerak mencubit kedua sisi pipi Mike, membuat Mike mengaduh kesakitan.
"Anak laki-laki kita sudah dua, masa mau laki-laki lagi? Kasihan adiknya, dia perempuan sendirian," ucap Natta dengan lembut.
"Iya, deh. Dua-duanya perempuan, setidaknya akan ada yang bermanja-manja denganku nanti." Mike tersenyum lebar.
"Ih, memang manjanya sama kamu? Kan mereka sama aku." Natta berlagak sombong, ia meledek Mike.
Senyum Mike langsung pudar, ia cemberut lagi. Hingga sesaat kemudian ia mengacak-acak rambut Natta. Mereka berdua tertawa lebar, pagi itu terasa bahagia sekali.
Namun tanpa diduga, tiba-tiba sebuah cairan bening mengalir di kaki Natta. Air itu mengucur deras, membasahi baju dan kakinya. Natta mengaduh, ia memegangi perutnya yang nyeri, kakinya tertekuk melemas.
Mike membelalakkan matanya, ia panik. Dengan segera ia pergi keluar, berteriak pada salah satu pengawalnya untuk segera menyiapkan mobil untuk Natta. Mike kembali masuk ke kamar, lalu menggendong istrinya yang terduduk lemah. Rintihan sakit terdengar berkali-kali dari mulut Natta. Ia mengepalkan tangan, berusaha sebisa mungkin untuk bernapas dengan perlahan.
Dengan cepat Mike berlari keluar rumah sambil menggendong Natta. Mobil sedan sudah siap di depan pintu lobi. Pintu sudah terbuka, supir sudah siap menancap gas. Mike mendudukkan Natta di jok mobil dengan hati-hati. Ia menyusul duduk, lalu menutup pintu mobil. Tanpa menunggu untuk diperintah, supir mobil sudah menginjak pedal gas, membawa mobil meluncur ke jalan raya.
Tujuan utama mereka adalah rumah sakit terdekat, Paris Saint-Joseph. Sudah belasan tahun Triegor percaya dengan rumah sakit itu. Setiap tahun akan selalu ada seorang dokter dari Triegor menjadi dokter di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Daughter
Teen FictionHidup dengan tanda tanya di setiap sudut kepala. Jawaban untuk semua tanda tanyaku terlalu jauh. Harus kupertaruhkan nyawaku untuk mendapatkan setiap jawaban. Keluarga, senjata api, uang, pertumpahan darah, dan pertemanan. Kupanjat semua tebing yang...