Selama perjalan, Aku pun berbicara santai dengan Pak Ujang yang tidak begitu lama dengan sedikit bahasan-bahasan tentang kejadian-kejadian selama Aku tinggal bersamanya. Lagi-lagi Aku harus Aku katakan, untung saja jarak tempat kostku tidak terlalu jauh dari rumah Pak Ujang. Tidak terlalu jauh karena kami saat itu menaiki mobil. Jika berjalan kaki, maka akan sangat jauh. Karena jarak yang tidak terlalu jauh itulah, jadi tidak terlalu terpangkas kenangan-kenangan ku bersamanya, yang mungkin saja akan membuatku berubah fikiran.
15 menit menempuh perjalanan menggunakan mobil dengannya, Aku pun tiba di atap untuk tempatku tidur yang baru. Yaitu sebuah kamar kost yang Aku dapatkan dengan harga yang cukup murah untuk di kota Jakarta. Seperti yang kita tahu, dengan harga yang murah akan seperti apa kamar kost yang Aku dapatkan.
Kamar kost yang hanya berukuran 3 x 3 meter. Memang sangat sempit jika dilihat dari ukurannya. Tapi sangat lebih dari cukup untukku yang hanya seorang diri menempatkan kamar tersebut. Dan jika di bandingkan dengan kamar yang diberikan Pak Ujang padaku dirumahnya, tentu sangatlah jauh berbeda.
Jika kamar kost yang Aku tempati itu hanya berukuran 3 x 3 meter, lain halnya dengan kamar yang Aku tempati di rumah Pak Ujang sebelumnya, yang berukuran 5 x 5 meter. Di kost itu Aku tidur hanya dengan beralaskan kasur yang keras tanpa kaki-kaki yang membuatnya seolah melayang seperti di rumah Pak Ujang dulu. Dan masih banyak lagi perbandingan yang sangat berbeda jauh dari kamar kostku, dengan kamar yang di sediakan Pak Ujang dirumahnya dulu.
Tapi walau bagaimana pun, Aku harus tetap bersyukur karena disaat Aku tidur walau sedang hujan diluar, Aku tidak perlu takut untuk kebasahan seperti orang-orang lain yang bernasib kurang baik diluar sana. Yang tertidur dengan hanya beralaskan kardus bekas, dan itu pun bisa untuk beberapa hari di gunakan selagi tidak rusak atau robek.
Jujur saja, dengan uang tabunganku yang Alhamdulillah cukup banyak selama kerja dengan Pak Ujang, sebenarnya bisa saja Aku mengkontrak rumah. Atau mungkin menyewa kamar kost yang ukuran ruangannya lebih luas dengan kamar mandi di dalamnya. Akan tetapi, Aku sadar bahwa perjalanan kakiku ini masih sangat jauh untuk mencapai kesuksesan yang Aku inginkan.
"Bahkan, sesungguhnya kakiku ini baru saja tiba di gerbang kesuksesan. Seperti negara Indonesia kita ini, yang belum merdeka sepenuhnya. Karena, para pahlawan hanya menghantarkan rakyat Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaan, hehehe~."Fikirku dalam hati.
* * *
Setelah sampai kost dengan Aku mengeluarkan barang-barang bawaanku untukku rapihkan, Aku langsung terbaring lelah untuk menyiapkan hari esok yang sepertinya akan lebih keras jika di bandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Tapi, setelah tidak lama Aku terbaring, Aku pun teringat keluargaku di desa. Seketika rinduku sangat tebal pada kedua orang tuaku. Entah kenapa, padahal saat itu hanya lelah yang Aku rasakan.
"Atau mungkin Ibu yang sedang merindukanku."Tanyaku pada diri sendiri.
Karena hal tersebut, Aku pun langsung mengambil Hand Phoneku untuk segera menelfon keluargaku yang ada di desa. Aku juga ingin mengabari mereka bahwa Aku sudah tidak lagi tinggal dirumah Pak Ujang, dan Aku sudah tinggal sendiri walaupun di sebuah kamar kost yang sederhana. Tentu saja, Aku juga ingin tahu Ibuku sedang apa.
(Tuuutt... Tuutt...) Bunyi suara nada dering telefonku yang sedang menelepon Ibu.
"Hallo... Assalamualaikum nak..."terdengar suara salam Ibu dari telepon.
"Walaikumsallam... Hallo Bu..., Ibu dan Ayah apa kabar disana?"Tanyaku pada bidadariku.
"Alhamdulillah Ibu dan Ayah-mu sehat walafiat. Sendiri gimana kabarnya nak, kamu sehat-sehat saja kan?, kamu sudah makan?, mandi juga biar segar bugar tubuh-mu, makanannya di jaga ya nak."Ucap Ibu dengan seribu perhatian dan rasa sayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikayat si Perantau
Non-FictionBerkisahkan seorang pemuda desa yang bertanya-bertanya tentang apa itu arti dari menjalani kehidupan. Seorang pemuda yang sedari dulu memiliki kehidupan dari keluarga yang sederhana dan keluarga yang selalu diremeh-temehkan. Karena hal tersebut, ter...