Setelah kurang lebih 10 menit Aku melihat barang-barang di toko tersebut, Aku pun mengangkat salah satu Tas yang di pajang di bagian bawah dan bertanya pada kakek penjaga toko itu.
"Kalau tas yang ini berapa kek?"dengan tas pilihan yang Aku angkat di hadapan kakek tersebut.
"kalau yang itu harganya, Rp15.000 saja dek."Jawab kakek atas tanyaku.
Saat mendengar kakek penjaga tersebut menyebutkan harga tas yang telah Aku pilih dari tokonya, Aku pun kaget dengan harga yang di banderol.
"Murah bangeettt..."perasaan kaget dengan dicampuri rasa senang pula diriku kala itu.
Pengetahuanku cukup luas tentang tas wanita. Jadi, Aku bisa mengetahui Tas mana dengan bahan yang baik, dan dengan harga berapakah tas dengan bahan tertentu bisa disebut mahal ataupun murah. Tapi untuk harga Tas Wanitas yang Aku pilihkan itu adalah sangat murah sekali dengan kualitas bahan yang digunakan.
Dan jika dilihat dari motifnya pun sangat kekinian sekali dengan fashion zaman pada saat itu. Aku pun lanjut melihat barang Tas wanitas yang lain. Aku pernasaran berapa saja harga yang di banderol untuk Tas dengan kualitas yang baik itu. Karena toko itu menawarkan harga termurah jika dibandingkan banyaknya toko-toko yang telah Aku masuki sebelumnya selama kurang lebih 4 jam.
Aku pun menanyakan kembali pada sang kakek penjaga toko yang tidak Aku kenal namanya itu, untuk tas yang Aku pilih kembali.
"kalau yang ini kek?"dengan menunjukan tas kedua yang Aku pilih di toko tersebut.
"Itu Rp 18.500, sedikit berbeda karena ada beberapa tambahan accecoris nya."jawab kakek yang sambil berdiri tepat di depanku.
Aku pun menjadi teringat tentang perkataan seorang ibu-ibu yang menghampiri disaat Aku ingin ke arah Toko yang katanya mempunyai Tas dengan harga murah, tapi tidak begitu baik dengan kualitasnya. Dengan sangat matang dan bukti yang tidak sesuai dengan perkataan ibu tadi, Aku pun menepis perkataan ibu-ibu yang tidak Aku kenal sebelumnya.
"Kualiatasnya jelek?, Sok tauu Ibu itu. Bukan kualiatas jelek, tapi Ibu itu saja yang tidak tahu barang. Hanya menilai bahwa barang murah pasti kualitasnya buruk."Ucapku yang sedang memilih tas-tas lainnya dengan senyuman.
Aku sangat senang karena akhirnya di detik-detik saat Aku hendak memutuskan untuk pulang dan melanjutnya besok, Aku malah mendapati toko dengan barang yang Aku inginkan. Yaitu, harganya murah, lalu kualitas barangnya pun baik. Dan karena Aku melihat juga bahwa sepertinya kebanyakan orang melihat suatu kualitas barang tersebut atau barang itu mahal hanya dari harga saja, maka Aku pun memanfaatkan pemikiran itu.
Sembari memilih dan teringat kan prinsip kebanyakan orang tentang menilai suatu kualitas barang dari harga aku pun berbicara dengan diriku sendiri."Kalau memang begitu, Aku jual saja nanti barang-barang ini dengan harga 2 kali lipat dari harga beliku disini."
Karena Aku sangat puas dengan kualitas barang di toko itu, tetapi tetap dengan harga yang sangat bersahabat, Aku pun membeli beberapa contoh barang dengan beberapa model dan warna yang berbeda pula. Kalau dari model, Aku mencari yang sekiranya tidak terlalu nyentrik, juga–dengan warna yang dulu saat Aku di konveksi Pak Ujang paling di minati.
Dapatlah Aku sebanyak 4 karung tas, yang masing-masing karungnya berisikan 12 tas atau 1 lusin. Dan dengan tas yang lumayan banyak ini, Aku akan menjual di bagian para pedagang kaki lima dengan hanya beralaskan terpal. Maka dari itu, setelah Aku pulang dan membawa barang-barang yang akan ku jual nantinya, Aku juga membeli plastik khusus untuk membungkus tas tersebut. Kegunaannya ialah selain menjaga bahan dari tas tersebut, juga untuk menambah kesan cantik yang dimana itu akan menjadi sedikit daya tarik bagi para calon pembeli yang melihat tas jualanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikayat si Perantau
Non-FictionBerkisahkan seorang pemuda desa yang bertanya-bertanya tentang apa itu arti dari menjalani kehidupan. Seorang pemuda yang sedari dulu memiliki kehidupan dari keluarga yang sederhana dan keluarga yang selalu diremeh-temehkan. Karena hal tersebut, ter...