Love Destiny - 22

2.7K 159 14
                                    

Happy Reading!!!

***

“Seperti yang kamu dengar, namanya Zinnia. Perempuan manis yang berhasil membuatku terpesona di pandangan pertama,” mulai Bian setelah mendengar kesakitan Aruna tentang apa yang diucapkannya dalam keadaan tak sadar, sesuatu yang mungkin Bian anggap mimpi, tapi justru di dengar nyata oleh Aruna. Dan itu berhasil membuat tunangannya terluka.

Sekarang, di sini, Bian akan mulai membagi kisahnya, menceritakan tentang Zinnia pada Aruna yang Bian sadari berhak tahu tentang masa lalunya. Bian janji tidak akan ada yang dirinya tutupi.

“Zinnia kekasihku yang pertama dan satu-satunya,” setidaknya saat mereka remaja. Karena nyatanya sekarang Bian tidak lagi bisa mengatakan itu. Ia tidak bisa berkata bahwa Zinnia tetap menjadi satu-satunya karena selama sepuluh tahun belakangan ini sudah ada beberapa wanita yang mampir dihidupnya termasuk Aruna. Walaupun posisinya di hati tidak pernah bisa terganti, sekalipun oleh Aruna yang Bian paksakan untuk bertahta. Namun belum sempat itu berhasil, Zinnia lebih dulu kembali dan mengacaukan hatinya lagi.

“Kami mulai dekat setelah libur semester satu. Dia adik kelasku saat itu. Hari itu kelas dia sedang olahraga …” Bian ingat saat itu ia dengan sengaja melintasi koridor dekat lapangan yang kelas Zinnia gunakan. Dari jauh Bian sudah memperhatikan Zinnia yang ragu-ragu melemparkan bola di tangannya, dan Bian menebak bahwa gadis incarannya itu akan gagal melempar bola oranye di tangannya.

Bian sudah memperhitungkan baik-baik, dan ia berseru senang dalam hati saat perkiraannya tidak meleset. Bola itu tidak melayang lurus ke arah ring, melainkan berbelok keluar lapangan dikarenakan lemparan Zinnia yang lumayan keras. Dan itu sukses mengenai Bian.

Itu di luar rencana, tapi Bian justru merasa bahwa itu kesempatan untuk membuat adik kelasnya itu merasa bersalah. Bian berhasil dengan bantuan Mario, meskipun ada sedikit kejadian memalukan. Tapi setidaknya Bian berhasil mengajak gadis itu kenalan. Dan sejak saat itu lah mereka mulai dekat, hingga akhirnya Bian mengajak Zinnia pacaran. Tidak sulit, tapi juga tidak mudah karena Bian butuh waktu sekitar lima bulan untuk menjadikan Zinnia kekasihnya.

Banyak hal menyenangkan yang mereka lakukan. Selayaknya anak remaja jatuh cinta pada umumnya. Jalan-jalan, nonton, dan menghabiskan waktu bersama entah di sekolah atau luar sekolah.

Tidak ada gangguan apa pun dalam hubungan mereka, karena Bian dan Zinnia sama-sama bisa membagi waktu untuk belajar dan pacaran. Mereka memiliki pengertian yang cukup besar untuk satu sama lain. Meskipun memang tidak sepenuhnya terbebas dari pertengkaran.

Layaknya hubungan kebanyakan, kisah cinta mereka pun kerap kali di hadapkan dengan percekcokan. Berkali-kali mereka bertengkar karena hal sepele, tapi itu tidak pernah berlangsung lama, karena jika pertengkaran itu ada di pagi hari, jam istirahat kedua mereka sudah berbaikan. Atau jika malamnya mereka marahan, paginya mereka sudah biasa lagi.

Hubungan itu membuat Bian nyaman, sampai Bian lupa bahwa ada saat dimana ia akan meninggalkan kekasihnya. Bian juga lupa betapa pentingnya berbagi cerita tentang masa depan. Bian terlalu terlena, hingga lupa apa yang sedang diusahakan untuk masa depannya. Sebuah pendidikan yang sudah Bian rencanakan sejak jauh-jauh hari.

Niatnya Bian akan mengatakan perihal kuliahnya setelah selesai ujian. Tapi waktu itu malah Bian gunakan dengan hal yang tak seharusnya. Ia kalah dengan nafsunya. Meskipun setelah kejadian itu Bian tidak menyesalinya, pun dengan Zinnia. Mereka baik-baik saja saat terbangun di malam hari dalam keadaan yang sama-sama tanpa busana. Malah saling melempar senyum dan mengulang kejadian sebelumnya.

Saat itu Bian merasa amat bahagia, hingga lupa tujuan utama untuk memberitahukan Zinnia perihal pendidikannya. Bian terlalu larut dalam kebersamaannya dengan Zinnia, karena hari yang berlanjut terasa begitu berbeda, semakin berwarna walaupun ketika itu Zinnia mulai disibukan dengan ulangan semesternya Sampai akhirnya e-mail dari salah satu universitas incarannya memberi kabar bahwa ia di terima.

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang