21.

243 40 22
                                    

"Terkadang kacamata tidak benar-benar membantu melihat hal yang sangat kecil."


***








Sepulang dari acara ulang tahun Adzana. Kak Anin entah kenapa uring-uringan tidak jelas.

Ditanya oleh Ibu atau aku pun jawabannya pasti sewot. Dan itu masih berlanjut sampai hari ini.

"Macan betina ngamuk mulu pasti gara-gara Bang Boy."

Aku segera menghubungi seseorang untuk meminta klarifikasi.

Bang Boy

Bang, lo lagi ribut sama kakak gue?


Adem ayem bor, kenapa?

Doi lo udah 4 hari dari malem minggu sensi mulu, gue ini 2 hari PP ngantor ke rumah

Eh lo jangan cerita tapi gue cuma nanya aja


Aman
Gak ada apa² beneran
Kakak lo lagi dapet kan?

Iya si, tapi beda aja

Yaudah deh semoga cuma moodnya aja yang berantakan

Mampir ke rumah nanti


Iya nanti sore gue ke sana

Ternyata bukan karena lelaki itu. Wanita kenapa sulit sekali ditebak. Sedang hanya kode tidak jelas yang diberikannya.

Mirip sekali dengan Chika. Dia sudah 4 hari ini tidak ada kabar sedikitpun.

Bahkan DM instagram ku pun tidak dibalasnya.

Cape banget ya nunggu. Apa aku harus merelakan Chika untuk kali ini? Tapi bukankah masih ada 1 bulan lebih untuk aku berjuang?

Andai jarak Singapore Jakarta seperti kantor dan rumah, yang hanya butuh biaya isi bensin dan mobil yang bersurat lengkap. Andai!

Drrrttt...

Kak Anin is calling 📞

"Assalamualaikum.." sapaku.

"..."

"Iya ini gue balik ke rumah kok, tenang. Bentar lagi gue jalan balik."

"..."

"Iya Kak engga, mampir ambil baju doang ke apart terus jalan ke rumah."

"..."

"Iya nanti dibawain."

Setelah panggilan tertutup aku menghela nafas. Tidak biasa harus selalu pulang ke rumah di tengah-tengah weekday begini. Mana jarak jauh harus berangkat lebih pagi dan pulang lebih awal agar bisa cukup istirahat.

Nah kan sekarang malah kakak gue yang posesif nyuruh balik mulu.

"Biasanya kamu yang gini Chik." Monologku.

"Cieee kangen Kak Chika."

"Diem deh." Jawabku pada Azizi.

"Kalo kangen temuin Mas. Sebelum di ambil orang."

"Bukan jodoh kayanya." Sahutku.

"Widihhh pasrah bener. Gak takut nih."

"Secinta apapun gue sama doi, sekuat apapun gue berjuang kalo misal emang dianya perlahan mundur sih yaudahlah gamau berjodoh itu namanya."

Peri CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang