Jangan lupa vote dan komen, ya!
Happy Reading
***
Hari ini adalah hari di mana Haiden akan melaksanakan pertandingan basket yang akan diadakan di sekolah lawan. Pertandingan kali ini memang diadakan antar sekolah saja.
Sudah sejak dari subuh Haiden bangun dan bersiap, Jason mengerahkan para anak muridnya untuk berkumpul pagi sekali di sekolah, sekadar untuk menyusun strategi nanti.
Dengan masih memakai celana jeans, kaus putih polos yang dipadukan dengan hoodie, dan juga tas ransel berisikan seragam basketnya, Haiden mulai melangkah keluar dari kamarnya.
Saat itulah Haiden berpas-pasan dengan Nathan yang sama-sama baru keluar dari kamarnya juga. Kamar Haiden dan Nathan memang bersebelahan.
"Mau ke mana lo?" tanya Nathan sambil menelisik penampilan Haiden dari atas sampai bawah. Ia mendengkus saat melihat tas ransel yang dibawa oleh Haiden sudah terlihat sangat usang, Nathan yakin tas itu sudah sangat lama dipakai oleh Haiden.
"Gue mau tanding," jawab Haiden sambil tersenyum.
"Oh." Setelah itu Nathan pergi begitu saja melanjutkan langkahnya.
Sementara Haiden yang berada di belakang Nathan juga mengikuti langkah saudara tirinya itu.
Haiden dan Nathan berpisan saat mereka memijaki anak tangga terakhir. Nathan yang berbelok ke arah dapur dan Haiden yang berbelok menuju pintu utama rumah.
Nathan merasakan langkah Haiden yang menjauh pun menoleh ke arah Haiden.
"Heh! Lo gak pamitan dulu sama ayah dan bunda?" Nathan bertanya agak keras.
"Maaf, Nath. Gue udah izin semalem, sekarang gue buru-buru." Haiden melambaikan tangan sekilas, lalu kembali melangkahkan kakinya.
Nathan berdecih. "Dasar, anak kurang ajar. Udah untung lo diangkat anak sama ayah-bunda." Lalu Nathan pun kembali melanjutkan langkahnya ke arah dapur.
Hari ini memang weekend, biasanya Nathan akan bangun siang bila hari libur, tetapi ia merasa haus sehingga harus bangun pagi dan melangkah menuju dapur untuk melepas dahaganya. Setelah selesai minum Nathan akan kembali ke kamarnya, menghabiskan waktu liburnya dengan bermain game.
***
Di sinilah saat ini Haiden berada, di lapangan basket sekolahnya bersama dengan teman-teman satu timnya.
"Bang Jason mana kok belum datang?" tanya Eza sambil melirik ke sana-ke mari untuk mencari sosok Jason.
"Belum datang," jawab Haiden.
"Kenapa lo gak datang bareng bang Jason aja? Kan lo serumah."
Tadi Haiden memang berangkat sendiri ke sekolah, karena tidak mau menganggu Jason yang mungkin masih beristirahat di kamarnya.
"Masih tidur kayaknya tadi," jawab Haiden dengan santai.
Eza menepuk jidatnya. Masalahnya yang menyuruh mereka semua berkumpul pagi-pagi sekali adalah Jason, sementara orang yang menyuruhnya malah belum datang sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIDEN
FanfictionTerkadang Haiden merasa nasibnya selalu tidak beruntung, mulai dari dirinya yang hidup sebatang kara sampai dia sendiri pun tidak tahu dari mana ia berasal. Hingga akhirnya ia bertemu dengan keluarga yang sangat kaya raya dan ingin mengangkatnya seb...