9

489 48 0
                                    

"Mereka ini pindahan dari Korea Selatan, jadi kalian bantu mereka untuk pelajaran dan lain-lain ya." Jelas sang guru.

"WAHHHHH..." sorak para siswa dengan kagum.

"Oppa Besti."

"WOOW, OPPA."

"Eh kok kalian heboh?! Dengar nggak saya bilang apa tadi?" Tanya sang guru kesal.

"Baik pak." Jawab para siswa bersamaan.

"Ya udah kalian duduk, di bangku kosong." Perintah sang guru.

Dan sialnya, bangku kosong tepat dibelakang bangku Carla dan Tisa. Menyadari hal itu Tisa pun segera berdiri dari tempat duduknya.

"Loh? Eh kamu kenapa?!" Tanya sang guru pada Tisa.

"Lo berdua cari tempat lain, tukaran sama yang lain." Cegat Tisa tanpa mempedulikan pertanyaan sang guru.

Tak merasa dipedulikan sang guru langsung melayangkan penghapus papan tulis kearah Tisa. Dengan sigap dan tepat sasaran, penghapus itu tertangkap oleh Carla. Semua siswa tampak terdiam, termasuk Aska dan Kevin.

"Wahh kalian berdua adalah sahabat yang baik ya, saling melindungi. LARI KELILING LAPANGAN 10 KALI. SEKARANG!" Bentak sang guru.

Tanpa kata Carla segera berjalan keluar, dan dengan keras menyenggol bahu Kevin dan Aska. Tisa pun segera menyusul Carla, tanpa ada rasa takutnya.

"Sudah kalian duduk. Ok karena guru matematika kalian lagi sakit, jadi kalian belajar sendiri ya." Ungkap sang guru sembari berjalan meninggalkan kelas.

"Baik pak." Ungkap para siswa.

Aska terdiam menatap keluar jendela, tampak dari jauh Carla dan Tisa sedang menjalani hukuman. Kevin pun tak ketinggalan, ia juga memperhatikan dari jarak jauh.

"Apa dia risih sama kita?" Tanya Kevin sambil berbisik.

"Yang pasti bukan salah kita." Ungkap Aska dengan sikap dinginnya.

"Hai. Kenalin gue Siska ketua kelas disini." Ungkap seorang siswi yang langsung mengulurkan tangannya.

"Hai. Aku Kevin, dia Aska." Sapa Kevin dengan lembut dan menyambut uluran tangan Siska.

"Salam kenal, buat kalian. Em, kayanya kalian tampak bertolak belakang." Ungkap Siska berhati-hati.

"Eh, emang iya?" Tanya Kevin seraya melempar senyum.

"Kalian sebelumnya sekolah di Korsel? Kok bisa melokal banget ngomong bahasa Indonesia? Nama kalian juga, Kevin dan Aska. Indonesia banget." Ungkap Siska berusaha mengakrabkan diri.

"Kepo banget sih." Dumel Aska membuat Siska tertegun sejenak.

"A.. hahaha. Karena kita blesteran Korsel-Indonesia, jadi kita ya gini." Jelas Kevin sambil melirik Aska yang masih melihat diluar jendela.

"Yang rambutnya ikal panjang kulit pucat itu Carla, yang rambut dikuncir itu Tisa. Mereka sahabatan dari kecil katanya, hari ini gue nggak tau Carla kesambet apa. Jadi kesannya sedikit kasar." Jelas Siska seperti meremehkan, membuat Kevin tampak tak suka hanya tersembunyi dibalik senyumannya.

"Kasar? Emang sebelumnya." Tanya Kevin penasaran.

"Dia dijuluki beruang kutub es, sifat introvert dia itu membuatnya judes gitu. Lebih tepatnya dia pendiam, dan yang bisa ngobrol sama dia cuma Tisa dan guru." Jelas Siska dengan singkat, Kevin hanya menganggukan kepalanya seolah mengerti.

Aska melihat Siska dengan tatapan malas, dan memberi tatapan sinis seakan tak suka. Kemudian kembali melihat Carla dari jauh, perasaan penasarannya kembali berkecambuk di hatinya.

Carla dan Tisa masih berlari, dengan nafas yang sudah pasti tersenggal-senggal.

"Wah La, gue benggek ni." Ungkap Tisa yang masih berlari disamping Carla. "Ahh.. akhirnya selesai." Tisa segera merebahkan tubuhnya dipinggir lapangan.

"Lo ngapain sih tadi?" Tanya Carla sembari memukul bahu Tisa seakan memberi kode untuk baring.

"Ya, spontan aja gue mau ngejauhin lo dari mereka." Ungkap Tisa menyamankan dirinya baring disamping Carla.

"Hooaaamm... Gue malah malas banget mikir hal gituan." Ungkap Carla memejamkan matanya.

"Kok lo gitu?"

Daniel entah darimana, langsung menghentikan langkahnya saat mengenali dua sosok yang sedang terbaring dipinggir lapangan dari kejauhan.
.

..
.
.
Bersambung...

Stepbrother || TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang