39

250 28 0
                                    

Carla kini mulai bangkit dan segera keluar kamarnya. Ia melangkahkan kakinya menuju meja makan, tuan Wijaya tampak binggung saat melihat Carla tak memakai seragam sekolahnya. Carla dengan malas langsung menarik kursi disamping nyonya Henna, karena hanya itu kursi yang kosong.

"Sayang, kamu belum siap-siap? Kamu telat bangun?" Tanya tuan Wijaya.

"Loh? Tadi mama banguninnya pagi kok, sama-sama Kevin dan Aska. Carla, kamu ketiduran?" Tanya nyonya Henna sembari membelai kepala Carla dengan lembut.

Tak ada satu kata pun keluar dari mulut Carla, ia hanya fokus mengoleskan selai diroti tawarnya.

"Carla papa senang, kamu bisa terima mama Henna dan dua saudara kembar kamu. Cuma, apa ini konsekuensi yang harus papa terima? Kamu jadi pendiam seperti ini." Tanya tuan Wijaya berusaha untuk tak menaikan nada bicaranya.

"Sayang." Nyonya Henna berusaha memberi kode untuk tuan Wijaya tetap tenang.

"Huek." Carla tiba-tiba mual, membuatnya segera berlari menuju toilet yang ada didapur.

Semua orang panik melihat Carla yang tiba-tiba mual, nyonya Henna segera mencegat tuan Wijaya dan dua anak kembarnya saat mendekati pintu toilet.

"Carla, kamu kenapa?" Nyonya Henna berusaha menenangkan Carla yang masih muntah. "Ayo berdiri pelan-pelan." Nyonya Henna segera menuntun Carla keluar dari toilet.

"Bi Ina. Coba cek, itu rotinya masih aman kan untuk dikonsumsi?" Pinta tuan Wijaya.

"Masih tuan."

"Ini La, airnya minum dulu." Kevin menyodorkan segelas air.

Tanpa kata Carla menerimanya, namun sialnya Aska tepat disamping Carla. Melihat keberadaan Aska, kini Carla kembali mual.

"Loh? Carla?" Tuan Wijaya kini semakin panik.

"Aska, Kevin sebaiknya kalian segera kesekolah. Ok." Ungkap nyonya Henna pada kedua putranya, yang langsung menurut padanya.

Hampir 20 menit Carla berada didalam toilet yang ia kunci dari dalam, membuat tuan Wijaya dan nyonya Henna terus mengetuki pintu itu. Carla perlahan memejamkan matanya, lalu menguatkan kakinya untuk berdiri dan berjalan keluar.

"Carla, kamu mau papa sama mama temani kedokter?" Tawar tuan Wijaya.

"Atau mama hubungi dokter kerumah kita?" Tawar nyonya Henna.

"Hubungi dokter Yohan aja pa, Carla nggak bisa sama dokter lain ma." Ungkap Carla dengan lemas.

"Ya udah bentar papa hubungi dokter Yohan, bi Ina tolong siapkan air hangat untuk Carla." Pinta tuan Wijaya.

"Baik tuan."

"Ayo Carla, mama bawa kekamar." Nyonya Henna segera membawa Carla kekamarnya.

Carla berusaha menenangkan kepalanya yang mulai nyeri, dan rasa dada yang mulai penuh. Nyonya Henna dengan penuh perhatian dan raut wajah khawatir, terus berusaha memenuhi kebutuhan Carla.

Hampir setengah jam menunggu, akhirnya dokter Yohan datang dan segera memeriksa keadaan Carla didepan tuan Wijaya dan nyonya Henna. Mata dokter Yohan sesekali menangkap tatapan Carla, seakan tau apa yang terjadi.

"Tuan Wijaya, Carla sepertinya mengalami gangguan pencernaan. Mungkin dari efek stres, apalagi saat ini yang saya dengar kalau mereka sedang mempersiapkan ujian. Saya yakin Carla begitu bersemangat, hingga tak mengatur pola makannya." Jelas dokter Yohan.

"Sebenarnya saya tidak meminta lebih dari hasil belajar anak-anak, terutama Carla." Ungkap tuan Wijaya.

"Tuan, ijinkan saya untuk membawa Carla ke Rumah Sakit. Saya akan melakukan pengecekan, untuk melihat seberapa parah luka pada lambung Carla. Agar saya mudah meresepkan obat yang tepat."

"Kalau gitu kami boleh ikut?" Tanya nyonya Henna.

"Tentu boleh, nyonya."

Mendengar persetujuan dokter Yohan membuat Carla tampak khawatir, dan tetap berusaha untuk tenang.

"Pa, Ma. Aku bisa sendiri. Aku bukan anak kecil lagi, yang kemana-mana harus ditemani. Lagian ini dokter Yohan, bukan orang lain." Ungkap Carla dengan wajah datar.

"Ok. Kalau itu mau kamu, tapi dokter Yohan harus memberikan saya hasil pemeriksaan." Ungkap tuan Wijaya.

"Baik, tuan. Kalau begitu saya permisi, ayo Carla."

Dokter Yohan pun segera membawa Carla pergi, tanpa membuat kecurigaan sedikitpun dan tampak begitu rapi.
.
.
.
Bersambung...

Stepbrother || TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang