Carla sesekali meringgis menahan sakit kontraksi, nyonya Stella tetap setia disamping putrinya itu. Daniel dan Jhon tampak mondar mandir seperti menunggu sesuatu, Tisa datang entah darimana langsung masuk kedalam kamar perawatan Carla.
"Gimana Sa?" Tanya Carla yang mulai tenang, setelah kontraksi.
"Aska sudah sadar, tapi dia masih dalam pantauan dokter." Ungkap Tisa yang langsung membantu nyonya Stella mengusap-usap belakang Carla.
Selang berapa menit, Carla kembali meringgis karena kontraksi. Carla menggenggam tangan nyonya Stella dengan kuat, Tisa terus mengusap bagian pinggang Carla. Tuan Hendra dan nyonya Linda yang baru datang, segera membantu untuk menenangkan Carla.
"Kak Hendra, kak Linda." Sapa nyonya Stella setelah Carla kembali tenang.
"Stella, papa mana?" Tanya tuan Hendra, yang menyadari bahwa tuan Hinata tak disana.
"Papa tadi bilang, dia mau urus sesuatu kak." Ungkap nyonya Stella. "Daniel mana Jhon?" Tanya nyonya Stella saat melihat Jhon masuk sendirian.
"Kak Daniel tadi terima telepon dari kakek, setelah itu pergi gitu aja." Ungkap Jhon.
Daniel melangkahkan kakinya menuju kesuatu tempat, hingga ia tiba didepan sebuah ruangan. Daniel terus mengawasi sekitarnya, lalu masuk tanpa ragu. Melihat kehadiran Daniel, semua perawat dan seorang dokter yang sedang berjaga disitu langsung menyapa Daniel dengan sopan.
"Dimana?" Tanya Daniel kepada seorang dokter.
"Sebelah sini, tuan muda." Ungkap sang dokter menunjuk sebuah ruangan.
Tanpa ragu, Daniel segera masuk kedalam ruangan itu. Tampak Aska sedang terbaring sendiri, tanpa seorang pun yang menemaninya. Daniel berjalan mendekati Aska yang sedang tertidur, namun kepekaan Aska begitu tajam. Dengan segera Aska perlahan membuka matanya, lalu menatap kearah Pintu keluar.
"Ngapain lo disini?" Tanya Aska, namun tangannya berusaha mengapai bel yang tak jauh dari ranjang Aska.
"Gue kesini cuma mau kasih tau lo sesuatu, asal lo bisa dipercaya." Ungkap Daniel yang langsung berdiri diujung ranjang Aska.
"Maksud lo apa? Apa yang lo mau kasih tau?" Tanya Aska yang langsung terfokus pada Daniel.
"Gue cuma mau kasih tau lo, kalau Carla saat ini sedang menunggu persalinan. Dan dia pengen lo ada sama dia," ungkap Daniel.
"Carla? Dimana dia?" Tanya Aska yang langsung berusaha untuk bangun, tapi tubuhnya tak membantunya kali ini.
Daniel tak menjawab sedikitpun, dia hanya diam saja menatap Aska meringgis kesakitan. Tak lama berselang, tampak seseorang masuk kedalam kamar Aska.
"Hi." Sapa orang itu tak lain adalah Jhon.
Melihat keberadaan Jhon, membuat Aska tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Kenapa? Kok muka kak Aska syok gitu? Ingat gue nggak?" Tanya Jhon sembari membetulkan selimut Aska.
"Lo?" Aska seketika ingat tentang semuanya. "Bagaimana?" Ungkap Aska masih tak percaya.
"Bagaimana itu nggak perlu kak Aska. Aku cuma mau tau, apa semua tujuan mu tercapai? Ku beritahu dirimu satu hal, lihat baik-baik." Ungkap Jhon mengeluarkan sebuah amplop.
Jhon segera menunjukan sesuatu dari dalam amlop itu, Aska yang melihatnya tertegun sejenak. Rasa tak percaya ia lihat disana, lembar demi lembar foto-foto ditangan Jhon. Daniel yang melihat kejadian itu hanya diam saja, seakan tak ingin menganggu.
"Jadi kak Aska, intinya adalah emang benar ucapan gue 2 tahun yang lalu. Waktu gue bilang, nggak sengaja lihat nyokap lo keluar dari club malam. Dengan beralibi melalui pacar kalian berdua, demi fakta ini. Dan kak Aska tau, ini foto lama yang seseorang berikan padaku. Untuk disampaikan kepada kalian, tentang fakta kalau kak Aska dan kak Kevin itu bukan anak kandung papa Wijaya." Ungkap Jhon dengan tersenyum miring.
"Nggak mungkin! DNA kami dengan papa Wijaya 99% positif sama." Ungkap Aska membantah semuanya.
.
..
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother || TREASURE✅
FanfictionNamanya Carla Aglisa, gadis remaja yang penuh misteri. Mau tau gimana ya, perasaan seorang gadis bernama Carla diumur ke 17 th nya dia mendapati seorang saudara baru yang seumuran dengannya? . . Apakah dia siap menerimanya atau tidak? Apakah dia bi...