Tuan Wijaya seketika sadar, bahwa Jhon berusaha menutupi rasa cemasnya. Tuan Wijaya melepas genggamannya pada Jhon, tampak jelas kini tangan putranya sedang gemetar. Kevin seketika juga sadar akan kondisi Jhon, segera menggenggam tangan Jhon.
"Jhon, gue nggak nyalahin lo." Ungkap Kevin segera merangkul bahu Jhon.
"Jhon, kamu tenang ya. Papa akan cari bukti, siapa pelakunya." Ungkap tuan Wijaya.
Disisi lain, nyonya Linda terdiam menatap kearah sebuah jendela besar. Carla perlahan mendekati tantenya, dan memeluknya dengan erat. Tanggis pedih nyonya Linda pecah begitu saja, seakan dunianya benar-benar runtuh. Carla terus memeluk nyonya Linda, dan berusaha untuk lebih kuat dari tantenya.
"Carla, maafin tante sayang." Ungkap nyonya Linda membelai rambut Carla.
"Tante nggak salah, mereka yang salah." Ungkap Carla dengan lembut.
Keduanya kembali berpelukan didalam kepedihan, tak bisa dipungkiri malam itu menjadi penuh tanggis.
Sedangkan tuan Hendra dan nyonya Stella tampak frustasi, dengan situasi yang ada. Tuan Hendra mengacak-acak rambutnya, rasa kacau mengacak-acak isi kepalanya.
"Kak Hen,"
"Stella, aku nggak mau cerai dengan Linda. Tapi aku nggak bisa ninggalin kamu." Ungkap tuan Hendra dengan ego.
"Kak, tapi kamu tau kan aku sedang hamil anak kita?" Ungkap nyonya Stella yang mulai menanggis. "Tapi kamu harus bisa memilih kak, antara aku sama kak Linda." Ungkap nyonya Stella.
"Kenapa kamu ngomong gitu?!" Kesal tuan Hendra.
"Kak, aku malu jadi pelakor kak? Kamu tau kan? Sesayang apa kak Linda sama anak-anak aku? Tapi aku nggak bisa balas kak Linda dengan hal baik, aku malah buat dia sakit." Ungkap nyonya Stella.
"CUKUP STELLA!" Bentak tuan Hendra yang langsung mencengkram rahang nyonya Stella. "Kamu harusnya yang salah, karena kalau kamu nggak ninggalin aku demi menikahi adik aku. Aku nggak mungkin begini Stella." Kesal tuan Hendra.
"Kamu yang sadar kak, kamu yang lebih dulu ninggalin aku dengan tunangan sama kak Linda. Kamu nggak bisa pertahankan hubungan kita kak." Kesal nyonya Stella.
"Kamu nyalahin aku?! SINI KAMU!"
Tuan Hendra dengan kesal menarik nyonya Stella kasar, lalu dengan membabi buta menikam nyonya Stella. Tanggis dan jeritan nyonya Stella seketika menghilang, darah menjadi saksi kesadisan tuan Hendra. Membuatnya tersadar seketika, rasa tak percaya menjerat tuan Hendra airmatanya mengalir begitu saja melihat nyonya Stella sudah tak bernyawa.
"AAAAKHHHHH...!!!" Jeritan para ART yang melihat kondisi tragis itu, segera berlari keluar dengan histeris.
Hingga akhirnya polisi datang dan membawa tuan Hendra, untuk diproses sedangkan jasad nyonya Stella segera dilarikan kesebuah rumah sakit untuk divisum.
.
.
4 tahun kemudian...
.
.Semenjak kejadian itu, 4 tahun telah berlalu. Luka yang mendalam lewat menyisakan bekas, dendam yang terpendam perlahan hilang begitu saja. Pusaran makam, dan nisan menjadi saksi akhir dendam terkeji. Tak ada tanggis, hanya dosa yang akan dipikul hingga akhir nafas tanpa takut dihantui rasa bersalah.
"Ma, sudah 4 tahun mama pergi secara nyata. Bukan disembuyikan lagi, yang buat aku merasa sendiri. Aku harap mama, kakek, Daniel, Tisa, Aska, tante Henna, om Hendra kalian baik-baik disana. Oh satu lagi, kak Yohan." Ungkapan itu membuat Carla menarik nafas perlahan.
"Ayo kak." Ajak Jhon dengan lembut.
Carla dan Jhon segera pergi meninggalkan pemakaman umum, diperjalanan pulang Jhon hanya diam sembari menyetir mobil. Carla disampingnya hanya menatap keluar jendela, rekaman beberapa tahun lalu jelas dikepalanya.
Dimana tuan Hendra dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup, karena terlibat kasus pembunuhan berencana dari ide tuan Hinata Wanuwangsa. Namun baru 4 bulan dipenjara, membuat tuan Hendra memilih untuk mengakhiri hidupnya ditahanan. Nyonya Linda kini dirawat disebuah rumah sakit jiwa yang ada di Aussie, didampingi oleh orangtuanya. Nyonya Linda tak kunjung membaik, karena duka kepergian Daniel begitu memeluknya dan penghianatan sang suami yang mencekiknya setelah tau fakta yang ada.
.
.
.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother || TREASURE✅
FanfictionNamanya Carla Aglisa, gadis remaja yang penuh misteri. Mau tau gimana ya, perasaan seorang gadis bernama Carla diumur ke 17 th nya dia mendapati seorang saudara baru yang seumuran dengannya? . . Apakah dia siap menerimanya atau tidak? Apakah dia bi...