Juan hanya terdiam mendengarkan ucapan Carla, dan perlahan merangkul pinggang Carla dengan lembut.
"Kamu tau kan? Nggak ada yang tau tentang aku, bahkan adik dan mama kamu." Protes Juan.
"Kita mulai pelan-pelan, urusan Jhon itu bisa gue atur." Ungkap Carla menatap Juan dengan hangat.
"Mama kamu?" Tanya Juan.
"Kenapa lo butuh dia?" Tanya Carla langsung menarik kerah baju Juan. "Gue sih nggak sama sekali, dan lo tau alasannya kenapa kan?" Ungkap Carla dengan tatapan tajam.
"Iya, aku tau sayang. Tapi," belum sempat Juan mengatakan maksudnya Carla langsung berjalan meninggalkan Juan. "Sayang." Juan berusaha mengikuti Carla.
"Stop Juan! Lo tau kan? Gue benci keluarga gue. Papa selingkuhin mama, dan bawa selingkuhannya didunia gue. Dan mama sudah diam-diam nyembunyiin Jhon dari gue, padahal gue tau tentang Jhon. Kakek, Om Hendra, tante Linda, dan Daniel diam-diam nyembunyiin fakta tentang mama." Ungkap Carla dengan amarah.
"Sayang." Juan berusaha untuk menenangkan Carla.
"Dokter Yohan? Iya si brengs*k itu nidurin gue. Lo tau itu kan Juan? Sedangkan lo yang gue andalkan sejak orangtua gue cerai, dan sebelum gue bareng Daniel dan Tisa. Nggak pernah selancang itu. Tisa? Dia baru-baru ini buat gue kecewa besar, dia belain gue mati-matian untuk musuhin saudara tiri gue. Sekarang apa?" Ungkap Carla dengan airmata mulai mengalir.
"Cukup sayang." Ungkap Juan yang langsung memeluk Carla.
"Cuma Jhon yang selalu gue rasa nurut sama gue." Ungkap Carla dalam tanggisnya.
Cukup lama Carla dalam pelukan Juan, hingga ia kini mulai tenang. Perlahan Juan membawa Carla untuk duduk, dan mengusap pipi Carla yang basah.
"Dengarin aku sayang. Kamu jangan khawatir tentang itu, Athalia sudah jelas positif anak aku. Dan kamu harus ingat janji aku dulu, nggak akan ninggalin kamu. Bahkan aku mau nemani kamu balas dendam ke keluarga kamu. Jadi aku minta maaf karena sudah, buat kamu bahas ini lagi." Ungkap Juan sembari menangkup pipi Carla.
"Kak Juan janji bakal temanin aku terus." Ungkap Carla, dan Juan hanya menganggukan kepalanya lembut.
"Dengarin aku, kamu dan Athalia adalah dosa terindah aku." Ungkap Juan memeluk Carla dengan posesif.
.
..
Memory...Tampak seorang gadis kecil menanggis disebuah taman sendiri dengan seragam sekolahnya, membuat seorang remaja pria berjalan mendekatinya.
"Hai? Kamu kenapa nanggis sendirian disini? Orangtua kamu mana?" Tanya remaja pria itu.
"Mama pergi dari rumah, papa sama aku sendirian dirumah. Hari ini mereka sudah resmi bercerai." Ungkap gadis kecil sesegukan.
"Oh. Ok." Remaja itu tampak tahu situasi rumit gadis itu. "Nama kamu siapa?" Tanya remaja itu dengan lembut.
"Nama aku Carla, kak. Nama kakak siapa?" Tanya gadis kecil, yang adalah Carla diumurnya 8 tahun.
"Nama aku Juan. Kalau boleh tau umur kamu berapa?" Tanya Juan dimasa remajanya itu.
"8 tahun," jawab Carla yang diam-diam mengamati Juan.
"Aku 15 tahun. Hm kamu jangan takut, aku nggak bakalan gangguin kamu kok. Tenang aja, karena kebetulan aku lihat kamu nanggis." Ungkap Juan yang menyadari tingkah Carla.
"Aku nggak takut kok sama kakak, cuma binggung aja biasanya orang besar seperti kakak tak ingin ngobrol dengan anak kecil." Ketus Carla dengan tatapan menjadi tajam.
"Karena kamu lucu." Ungkap Juan menyentuh hidung Carla dengan lembut.
"Emang kakak nggk punya adik apa?" Tanya Carla yang langsung berjalan meninggalkan Juan dengan kesal.
Juan tersenyum simpul melihat sikap Carla, yang baginya cukup menggemaskan.
"Hm, kakak mau bilang. Kalau kakak ngak punya saudara, karena aku anak tunggal." Ungkap Juan yang berhasil menghadang Carla.
Carla diam mendengar pernyataan Juan, dan kedua manik mata mereka saling bertaut. Seakan mata mereka saling bertukar emosi yang ada.
.
.
.
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother || TREASURE✅
FanfictionNamanya Carla Aglisa, gadis remaja yang penuh misteri. Mau tau gimana ya, perasaan seorang gadis bernama Carla diumur ke 17 th nya dia mendapati seorang saudara baru yang seumuran dengannya? . . Apakah dia siap menerimanya atau tidak? Apakah dia bi...