74

177 22 0
                                    

Tanpa ragu, Jhon mengintip kedalam amplop. Mengetahui isinya, ia segera menganggukan kepalanya. Tanpa perintah keduanya segera pergi.

Kevin dan tuan Wijaya tampak sedang khawatir diruang tunggu IGD, Kevin terus melipat tangannya memohon doa. Perasaannya kembali terputar saat dirinya menantikan kabar Aska, dan kondisi kritis ibunya. Tuan Wijaya terus mondar mandir tak tenang, hingga akhirnya.

"Wijaya." Sapa seseorang dengan nada tegas.

"Kak Hendra." Seakan tampak lega namun, tak lega begitu saja. "Stella." Tuan Wijaya tampak binggung dengan kehadiran nyonya Stella.

"Anak aku mana? Daniel mana? Kenapa ini?" Tanya tuan Hendra membuyarkan tuan Wijaya.

"Daniel dan Tisa masih dalam tindakan kak, orangtua Tisa juga belum datang. Kak Linda mana?" Tanya tuan Wijaya.

"Gimana bisa mereka kecelakaan?" Tanya tuan Hendra seakan mengalihkan pertanyaan tuan Wijaya.

"Aku juga nggak tau kak." Ungkap tuan Wijaya berusaha menenangkan tuan Hendra.

"Dari sambungan telepon terakhir kami, yang saya dengar hanya teriakan Daniel yang bilang kalau rem mobil mereka blong." Ungkap Kevin tertunduk.

Tuan Hendra terduduk lemas, seketika hatinya runtuh. Nyonya Stella berusaha menenangkan tuan Hendra, pemandangan itu membuat tuan Wijaya mengerutkan keningnya. Seakan melihat kakaknya lebih dekat dengan mantan istrinya, hingga akhirnya semua buyar saat orangtua Tisa datang.

"Tisa mana Hen?" Tanya ibu Tisa.

"Tisa sama Daniel masih dalam tindakan dokter dan perawat, mbak." Ungkap tuan Hendra menguatkan dirinya.

Setelah menunggu 1 jam lebih, akhirnya seorang perawat keluar dari ruang tindakan.

"Keluarga dari Tisa dan Daniel." Panggil sang perawat.

"Kami orangtua Tisa," Ungkap ayah Tisa.

"Saya ayah Daniel." Ungkap tuan Hendra.

"Silakan masuk bapak, ibu." Ungkap sang perawat.

"Dokter, ini wali kedua pasien."

"Bapak, ibu. Kondisi keduanya belum sadarkan diri karena trauma hantaman yang cukup keras, dan kita hanya bisa mendoakan ada mujizat bagi keduanya." Ungkap sang dokter.

"Kenapa dokter ngomong gitu? Putri saya kenapa?" Tanggis ibu Tisa dengan histeris.

"Dokter, berapa pun harganya tolong buat Daniel dan Tisa bangun. Saya akan bayar." Ungkap tuan Hendra tak gentar.

"DOKTER CARDIAC ARREST (Henti Jantung)!" Teriak sang perawat yang tiba-tiba membuka tirai tempat perawatan Daniel.

Dokter dan perawat segera menanggani Daniel, semua mereka yang ada disana semakin harap-harap cemas. Dokter terus melakukan tindakan, untuk Daniel.

"DOKTER PASIEN TISA KEJANG!"

Teriakan seorang perawat itu membuat orangtua Tisa menjadi histeris, ruangan seketika menjadi haru pilu yang menyakitkan.

Ditengah tindakan keduanya, dan dalam hitungan hampir bersamaan. Suara monitor Tisa dan Daniel seketika, berbunyi melengking membuat dokter dan perawat berusaha terus. Hingga akhirnya dua dokter yang menangani Tisa dan Daniel, mengumumkan wafat keduanya bersamaan.

"Pasien Daniel Wanuhinata, umur 18 tahun, dinyatakan wafat rabu 2 agustus 2023, pukul 16.00."

"Pasien Tisa Chalista, umur 18 tahun, dinyatakan wafat rabu 2 agustus 2023, pukul 16.01."

Namun tanpa ada yang sadar akan kehadirannya, nyonya Linda terpaku dalam diamnya mendengar pernyataan tadi.

"DANIIEEELLLL...!!!"

Histeris nyonya Linda seketika menyadarkan tuan Hendra, yang langsung memeluk nyonya Linda. Tapi tak semerta-merta menerima, nyonya Linda berlari merangkul tubuh Daniel yang tak bernyawa. Tak hanya tanggis nyonya Linda, tanggis orangtua Tisa pun sangat jelas.

Setelah mengumumkan wafat keduanya, para dokter memberikan penghormatan kepada keluarga duka lalu pergi. Para perawat akhirnya mencabut semua alat bantu, dan mempersilakan keluarga duka.

Kevin terdiam berusaha untuk menahan airmatanya, namun tak bisa ia pungkiri rasa sakit itu. Tuan Wijaya segera merangkul Kevin, ia tau bahwa putranya sedang terpukul. Baru saja beberapa bulan yang lalu duka menghampiri mereka, kini duka itu datang merengkuh mereka. Tuan Wijaya sesekali berusaha menguatkan kakaknya, dan dirinya.

"Kenapa harus seperti ini? Aku sudah kehilangan papa, kenapa harus anak aku lagi." Tanggis tuan Hendra memeluk tubuh Daniel.

.
.
.
Bersambung...

Stepbrother || TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang