Mendengar berita itu membuat Tisa semakin khawatir, dan langsung mengikuti tuan Hendra.
"Tisa, kamu nggak mau pulang?" Tanya tuan Hendra saat tau Tisa mengikutinya.
"Nggak om, Tisa mau nemani Jhon." Ungkap Tisa layaknya seperti adiknya sendiri.
Tanpa kata tuan Hendra mengerti keinginan Tisa. Tuan Hendra dan Tisa menunggu hampir 14 jam lamanya, penantian lama itu membuat Tisa tertidur dibangku tunggu. Tuan Hendra tampak berjaga, sembari terus melihat monitor didepannya. Tampak jelas nama Jhon masih dalam proses operasi. Hingga akhirnya, monitor menunjukan operasi Jhon selesai.
"Tisa bangun, Jhon selesai operasi." Mendengar ungkapan itu Tisa segera bangun dan langsung mengikuti tuan Hendra.
Beberapa menit kemudian tampak seorang dokter senior bersama dokter Yohan, berjalan menghampiri tuan Hendra. Tisa yang masih tertinggal dibelakang tuan Hendra segera berlari kecil, namun baru saja ia sampai para dokter itu masuk kembali kedalam ruangan operasi.
"Gimana om? Operasi Jhon amankan?" Tanya Tisa dengan penuh harap.
"Iya, operasi Jhon berjalan lancar. Hanya kita harus menunggu untuk Jhon membaik. Untuk sementara, Jhon harus diobservasi di ICU dulu." Jelas tuan Hendra, mendengar hal itu Tisa merasa lebih sedikit lega.
Tisa terdiam saat melihat kondisi Jhon yang belum sadar, perlahan dia menarik nafasnya. Kurang lebih 27 jam lamanya, akhirnya Jhon bisa sadar dengan baik membuatnya bisa dipindahkan keruang perawatan biasa. Jhon tampak baru saja selesai mendapatkan suntikan obat, saat Tisa masuk Jhon tampak binggung.
"Who?" Jhon hanya mengeluarkan satu kata singkat pada Tisa.
"Hai, gue Tisa." Tisa menyapa Jhon dengan senyum. "Gue tau lo bisa pakai bahasa Indonesia." Ungkap Tisa langsung duduk dikursi dekat Jhon.
"Lo kenal gue?" Tanya Jhon lagi yang masih binggung.
"Hm. Lo adik Carla Aglisa kan." Ungkap Tisa sembari memperlihatkan foto Carla diponselnya.
"Lo nggak kasih tau kak Carla kan?" Jhon tiba-tiba tampak khawatir.
"Tenang gue nggak kasih tau Carla, gue tau dia bakal syok berat kalau tau lo terluka." Tisa berusaha menenangkan Jhon dengan lembut.
"Ok."
"A~ kalau gue boleh tau, lo ada masalah apa sama dua orang yang mukulin lo malam itu?" Tanya Tisa penasaran, "Wait, lo bukannya sehari sebelum malam itu. Lo dipukul juga ya?" Tanya Tisa lagi.
"Hm, kok lo tau gue. Maaf. Kakak kok tau aku dipukul sehari sebelum malam itu?" Jhon ikut penasaran.
"Karena yang ngobatin luka lo waktu itu tante gue. Eh entah gue mimpi apa hari itu, gue nggak sengaja lihat jelas lo dihajar sama dua orang itu. Gue langsung mikir apa kemarinnya, mereka juga yang mukul lo?" Tisa menjelaskan dengan singkat.
"Iya kak, sebelumnya hanya sebuah ketidak sengajaan disekolah. Besoknya pacar mereka datangin aku, dan ngasih aku cokelat. Ya aku nggak tau kalau dia pacar mereka, ya terjadilah kesalah pahaman itu." Jelas Jhon dengan nada tampak frustasi.
"Cokelat? Buat apa? Mereka siapa sih?" Tisa semakin binggung mendengar cerita Jhon.
"Iya kak. Cokelat itu cuma sebagai ucapan terima kasih dia, karena aku nolongin dia perbaiki rantai sepedanya. Mereka Kevin dan Aska." Ungkap Jhon perlahan mulai memalingkan wajahnya membelakangi Tisa.
"Wait, nama mereka. Mereka peserta pertukaran pelajar juga? And, pacar mereka? Maksud lo dua orang itu punya pacar yang sama gitu?" Tisa mulai menerka-nerka.
"Nggak mereka katanya blasteran Indonesia, lebih tepatnya nama mereka Yoon Kevin dan Yoon Aska. Iya kak mereka punya satu pacar yang sama." Jelas Jhon membuat Tisa terbelalak kaget, dan dengan rasa tak percaya.
.
.
..
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother || TREASURE✅
FanfictionNamanya Carla Aglisa, gadis remaja yang penuh misteri. Mau tau gimana ya, perasaan seorang gadis bernama Carla diumur ke 17 th nya dia mendapati seorang saudara baru yang seumuran dengannya? . . Apakah dia siap menerimanya atau tidak? Apakah dia bi...