Sekretaris Besar Fang dan Pendeta Wu telah mengakui kemampuan Feng Wu. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk memperlakukannya sebagai orang yang setara.
Begitu dia diakui oleh para profesional, mereka langsung menjadi lebih mudah didekati.
Xuan Yi bingung dengan bisikan Sekretaris Besar Fang.
Nenek? Dia tidak akan pernah memanggil Feng Wu seperti itu!
"Kakek..." Sudut mulut Xuan Yi berkedut sedikit.
Hanya beberapa bulan sebelumnya di Kota Perbatasan Utara, dia merasa lebih unggul dari Feng Wu. Tapi sekarang, dia disuruh memanggilnya nenek?
Feng Wu memberi Xuan Yi setengah senyum. Xuan Yi selalu menjadi pria yang serius dan sopan, dan dia merasa sangat lucu melihatnya seperti ini.
“Ngomong-ngomong, Xiao Wu, kenapa kamu di sini?” Sekretaris Jenderal Fang memimpin Feng Wu ke dalam dengan ramah dan benar-benar melupakan Xuan Yi.
Menggosok hidungnya, Xuan Yi mengikuti lelaki tua itu dalam diam.
Feng Wu berkata, "Saya mendengar bahwa Anda adalah presiden kehormatan Akademi Kekaisaran?"
Sekretaris Besar Fang melambaikan tangannya. "Itu hanya hal nominal, dan aku adalah wakil presiden."
“Aku adalah kepala departemen formasi yang sebenarnya. Xiao Wu, jangan ragu untuk bertanya padaku apa saja,” Pendeta Wu menyela dengan tergesa-gesa.
Feng Wu tersenyum. “Kalau begitu, saya berbicara dengan orang yang tepat. Saya ingin mendaftar ke Akademi Kekaisaran tahun ini.”
Apa?!
Semua orang tercengang!
Sekretaris Besar Fang terkejut. "Apakah kamu bercanda? Akademi Kekaisaran? Mengapa kamu bahkan perlu belajar di Akademi Kekaisaran?
Pendeta Wu berkata, “Dengan apa yang dapat kamu lakukan dengan formasi, Akademi Kekaisaran jauh di bawah level kamu. Aku bisa menjadikanmu penasihat tamu secara langsung.”
Feng Wu menggelengkan kepalanya.
Pendeta Wu menatap Feng Wu, terlihat khawatir. “Hei, Nak, kamu berlebihan! Aku bisa menjadikan kamu wakil presiden departemen formasi paling banyak. Kamu tidak dapat memiliki posisi presiden. Ini milikku."
Sekretaris Besar Fang memelototi Pendeta Wu. “Kenapa dia tidak bisa memilikinya? Aku berhak untuk memilih. Jika terserah aku, aku akan memilih Xiao Wu daripada kamu kapan saja."
"Fang Tua, kamu minta berkelahi!"
"Ayo!"
–
Kedua tetua itu tampak terlalu tua untuk pertengkaran seperti ini, dan yang lainnya menyaksikan dengan bingung. Namun, tampaknya begitulah biasanya mereka berinteraksi.
Namun, Duan Chaoge masih shock.
Seorang penasihat tamu? Wakil presiden?
Dia dan Xiao Wu hanya di sini untuk mengenal orang-orang ini sehingga mereka dapat meminjam beberapa kertas ujian sebelumnya…
Feng Wu memandang kedua lelaki tua itu dengan pasrah. "Saya melamar ke departemen seni bela diri."
"Apa?"
Pasangan yang bertengkar itu tiba-tiba berhenti dan menoleh secara serempak.
Feng Wu berkata dengan sungguh-sungguh, "Saya ingin masuk ke departemen seni bela diri."
"Tapi kamu tidak memiliki esensi spiritual, kan?" Xuan Yi mengerutkan kening pada Feng Wu. "Bagaimana kamu akan mengikuti ujian untuk departemen seni bela diri?"
Jurusan seni bela diri adalah jurusan utama di Akademi Kekaisaran, sedangkan jurusan pembinaan, kedokteran, dan beberapa lainnya adalah jurusan minor.
Meskipun departemen formasi dan kedokteran adalah yang kecil dengan siswa yang lebih sedikit, status mereka tidak terlalu rendah.
Ini karena ada lebih banyak praktisi seni bela diri, sedangkan membangkitkan bakat dalam formasi atau pengobatan jauh lebih sulit daripada seni bela diri. Kurang dari satu dari seribu siswa memiliki bakat seperti itu, yang membuat mereka jauh lebih berharga.
Sekretaris Besar Fang dan Pendeta Wu juga menatap Feng Wu.
Mereka sudah lama menyadari bahwa Feng Wu tidak memiliki esensi spiritual. Selain itu, dengan apa yang terjadi saat itu... dia memang tidak berguna dalam hal kultivasi.
Namun, dia tetap brilian. Setelah jalur utamanya terputus, entah bagaimana dia berhasil membuka jalurnya sendiri.
Tapi sekarang, ketika dia hampir mencapai puncak setelah ujian itu, dia memberitahu mereka bahwa dia akan kembali ke jalan utama yang diblokir itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Permaisuri Ilahi (GED - 3)
Fiction HistoriqueDia, seorang jenius yang ditinggalkan oleh klannya. Dia, seorang putra mahkota kekaisaran yang bangga, dimanjakan, bermuka dua, penguasa tertinggi dunia yang sedang berkembang. Dia, menipunya, menyamar sebagai babi untuk memakan harimau, menekannya...
