-11-

963 146 13
                                    

Sore harinya, setelah memakai pakaian yang sopan, Limario langsung berlalu pergi kemansion Jennie dengan menggunakan superbikenya.

Untuk kali ini dia tidak akan menyerah lagi. Walaupun takut sama kedua orang tua Jennie, dia harus tetap bisa demi mempertahankan orang yang dia cintai.

Tidak butuh waktu yang lama untuk Limario tiba dimansion Jennie. Pintu gerbang juga langsung dibuka oleh pengawal.

"Permisi Pak, saya Limario. Teman Jennie" ujar Limario

"Tuan Muda, silakan masuk" Pak satpam mempersilakan Limario masuk.

Setelah memarkirkan superbikenya, Limario berjalan menghampiri pintu utama.

Ding dong~

"Badboy tidak boleh gugup" gumamnya menyemangati dirinya sendiri.

Beberapa detik kemudian, pintu mansion akhirnya dibuka dan keluarlah seorang wanita paruh baya "Siapa kamu?"

"Saya Limario, teman Jennie"

"Ah, kamu teman Nona Jennie. Perkenalkan, saya Bibi Hana, pembantu disini"

"Salam kenal Bi" ujar Limario "Apa Tuan sama Nyonya ada didalam?"

"Kebetulan sekali Tuan sama Nyonya lagi diruang tamu. Apa kamu mau ketemu sama mereka?"

"Saya mau ketemu mereka Bi"

"Ayo masuk"

Setelah menghembuskan nafasnya dengan kasar, Limario menyusul Bibi Hana menuju keruang tamu.

"Permisi Nyonya, Tuan, ada teman Nona Jennie" ujar Bibi Hana.

"Maaf mengganggu Om, Tante" sopan Limario "Nama aku Limario"

"Silakan duduk Nak" ujar Dara.

"Bi, panggilkan Jennie" arah Jiyong.

"Nanti saja Om" sambar Limario "Saya kesini karena ingin berbicara sama Om dan Tante" lanjutnya.

"Berbicara soal?" Tanya Jiyong.

Limario menelan ludahnya dengan kasar "Apa benar kalau Om sama Tante menjodohkan Jennie sama cowok pilihan kalian?"

"Itu memang benar" sahut Jiyong.

"Maaf kalau aku tidak sopan tapi apa Om bisa membatalkan perjodohan itu?"

"Kenapa saya harus membatalkan perjodohan itu gara gara kamu?" Tanya Jiyong serius.

"Sebenarnya aku pacar Jennie. Aku mencintai dia dan aku tidak rela dia dijodohkan sama cowok lain" ujar Limario sedikit berbohong.

Dara sama Jiyong saling tatap "Apa kamu serius? Selama ini Jennie tidak pernah bilang kalau dia punya pacar" ujar Dara.

Tanpa ragu Limario mengangguk "Aku serius Tante. Aku tulus mencintai Jennie begitu juga sebaliknya. Aku mohon, tolong jangan pisahkan aku sama Jennie"

"Bi, panggil Jennie!" Arah Jiyong.

Bibi Hana mengangguk dan buru buru kelantai atas. Setelah beberapa menit, dia kembali bersama Jennie.

"Lim!?" Kaget Jennie

"Limario kesini karena ingin Daddy membatalkan perjodohan kamu sama V. Apa benar kalau kamu pacaran sama Limario?" Tanya Jiyong tanpa basa basi.

Jennie menelan ludahnya dengan kasar. Dia menatap Limario yang sudah mengedipkan satu mata kepadanya itu. Seakan mengerti dengan kode yang diberikan, Jennie akhirnya mengangguk "Iya Dad. Limario pacar aku dan aku tidak ingin dijodohkan sama V Oppa"

Jiyong mengusap wajahnya dengan kasar "Kenapa bisa seperti ini si" gumamnya.

"Sudahlah Yeobbo. Kamu sendiri juga bilang kalau kamu akan membatalkan perjodohan itu kalau Jennie punya pacar bukan?" Ujar Dara menenangkan sang suami.

Jiyong menatap Limario "Apa kamu yakin bisa menjaga Jennie dengan baik?"

"Aku tidak bisa berjanji tapi aku akan berusaha yang terbaik untuk menjaga dan membahagiakan anak Om sama Tante" sahut Limario serius.

Jiyong mengangguk singkat "Baiklah, perjodohan Jennie akan dibatalkan" putusnya membuatkan Jennie dan Limario bernafas lega.




*

"Ayang~"

Sedari tadi Jisoo terus merengek gara gara sang pacar yang bersikap cuek.

Gara gara apa Rose cuek sama Jisoo? Apa gara gara Rose marah?

Ah, tidak!

Rose cuek sama Jisoo karena dia fokus menikmati makanan yang terhidang didepan mereka.

"Ochie~" rengek Jisoo lagi.

"Berisik Chu!" Kesal Rose yang fokusnya terganggu.

"Lagian kamu si cuek sama aku!" Kesal Jisoo.

Rose sontak menatap sang pacar "Kamu marah sama aku?" Datarnya.

Raut wajah Jisoo sontak berubah "Hehe tidak Sayang.  Mana mungkin aku marah sama kamu. Aku tuh sayang sama kamu loh" ujarnya cengesan.

Rose menghela nafasnya dengan kasar "Ayo makan. Aku suapkan"

"Akhirnya ayangnya aku peka. Makin sayang deh" bucin Jisoo.

Rose hanya terkekeh kecil dan menyuapi bayi gedenya itu.

"Kamu yakin nanti malam kamu mau ikut menginap dirumah aku?" Tanya Rose membersihkan sudut bibir Jisoo.

"Yakin dong. Kenapa? Kamu tidak suka aku menginap dirumah kamu?"

"Kata siapa? Aku bahkan senang banget. Akhirnya bisa manja manja sama kamu sebelum tidur"

Jisoo mencubit pipi Rose dengan gemes "Yang lain juga akan menginap?"

"Teman teman aku semua setuju untuk menginap"

"Loh, nanti hanya aku dong cowoknya"

"Kamu bisa mengajak geng kamu juga. Tidak masalah kok. Kalian bisa mabar PS"

"Ya sudah, nanti aku kirim pesan buat yang lain" sahut Jisoo "Ngomong ngomong, gimana aku mau mabar PS? Tangan aku masih diperban~" rengeknya.

"Kamu tidak perlu mabar. Mendingan manja sama aku saja" santai Rose.

"Nah, kalau untuk itu aku siap!"

"Sekarang habiskan makanan kamu. Nanti kita belanja cemilan untuk nanti malam"

"Siap Princess!"
















  Tekan
    👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang