Pagi harinya, Rose terbangun dari tidurnya ketika rasa mual menghampirinya. Dengan buru buru dia berganjak turun dari kasur dan berjalan kekamar mandi.
"Ini kenapa badan gue sakit semua" gumamnya.
Setelah memuntahkan isi perutnya, dia mencuci wajahnya membuatkan rasa kantuk mula hilang.
"Mwo!?!" Sedetik kemudian dia baru menyadari kalau dirinya tidak memakai baju.
Setelah itu, dia berganjak keluar dari kamar mandi. Matanya berkaca kaca ketika melihat sosok sang pacar yang juga tidur diatas kasur "T-tidak mungkin bukan?" Gumamnya.
*
Jisoo mengerjabkan matanya ketika sinaran matahari memasuki jendela kamar "Eh Sayang. Kamu sudah mandi?" Tanya nya menatap Rose yang hanya melamun disampingnya.
Tidak ada sahutan membuatkan dahi Jisoo mengernyit. Dia bangkit dari rebahan dan membalikkan badan Rose "Sayang!? Kamu kenapa!?" Paniknya ketika melihat Rose menangis.
"Hiks apa yang sudah kamu lakukan Jisoo-ya" isak Rose.
"A-aku melakukan apa?" Bingung Jisoo.
Dia menatap sekeliling dan akhirnya mula menyadarinya "Astaga Sayang. Maafkan aku! Aku mabuk! Aku tidak sadar atas kejadian semalam!" Ujarnya sedikit berbohong. Jujur saja kalau dia memang mabuk tapi dia masih sedikit sadar namun gara gara nafsu sudah menguasai dirinya, dia akhirnya melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan.
"Hiks gimana kalau aku hamil Chu? Aku masih sekolah" isak Rose menutup mukanya dengan kedua tangannya.
"Hey Sayang, dengarin aku" Jisoo menangkup kedua pipi Rose "Kamu tidak akan hamil. Aku yakin" ujarnya.
"Benaran?" Tanya Rose yang masih terisak kecil.
"Iya Sayang, percaya sama aku ya" sahut Jisoo membawa Rose kedalam dakapannya.
*
Suasana dimeja makan menjadi hening. Anggota BlackSky yang mabuk tadi malam hanya berdiam diri dimeja makan dengan kepala mereka yang diletakkan diatas meja.
"Gila, kepala gue pusing banget" keluh Seulgi.
"Makanya sudah aku ingatkan, jangan mabuk" omel Irene.
"Ya maaf deh. Aku fikir aku tidak bakalan kobam" sahut Seulgi.
"Ngomong ngomong, kenapa kalian hanya diam saja?" Tanya Joy menatap Jisoo dan Rose secara bergantian.
"Biasanya kalian bucin kalau berdua" lanjut Irene.
"Dan mata lo juga sembab Rose. Lo nangis? Apa Jisoo sakitin lo?" Tanya Jennie khawatir.
Rose menggeleng "I'm okay" sahutnya singkat.
"Kita tidak percaya!" Sambar Irene "Sekarang Jisoo, jelaskan!" Tuntutnya.
Jisoo menelan ludahnya dengan kasar ketika sahabat pacarnya itu sudah menatap kearahnya dengan tajam.
Dia mengusap tengkuk belakangnya yang merinding secara tiba tiba "K-kalian tahu kalau gue mabuk tadi malam bukan?"
"Terus?" Tanya Joy.
"Rose juga mabuk" ujar Jisoo.
"Bentar deh! Tadi malam lo tidur dimana? Lo tidak ada dikamar bersama gue dan yang lain" timpal Seulgi
"Tadi pagi juga gue melihat Jisoo Oppa keluar dari kamar Rose Eonnie" lanjut Yeri.
"Jangan bilang kalau kalian tidur dikamar yang sama!?!" Tebak Jennie
"Dan kalian sudah-"
Irene tidak melanjutkan kata katanya ketika melihat Jisoo mengangguk.
"Apa yang sudah kalian lakukan hah!? Kalian itu masih sekolah!" Omel Jennie yang memang menyayangi Rose seperti saudaranya sendiri.
Rose mendunduk "Mianhe. Gue mabuk dan kejadian itu terjadi secara tiba tiba"
"Terus kalau lo hamil gimana!?" Tanya Irene.
"Tenang, Rose tidak akan hamil" sambar Jisoo.
"Kenapa lo terlalu yakin?" Tanya Jennie.
"Gue sudah pakai permen karen kok" sahut Jisoo seakan tidak ada beban.
Rose menatapnya dengan bingung "Bukannya kamu bilang permen karet itu untuk Lim?"
"Loh, kok gue?" Sambar Limario.
"Jisoo bilang lo suka sariawan makanya dia beli permen karet buat lo" jelas Rose polos.
"Astaga" Jennie dan Irene menepuk jidat mereka. Mereka cukup mengerti permen karet yang dimaksudkan.
"Njirr lah Chu! Lo menggunakan nama gue nih!" Kesal Limario.
"Ya maap deh" sahut Jisoo terkekeh geli.
"Memangnya ada yang salah sama permen karet?" Bingung Mina.
"Permen karet itu-"
"Heh!" Sentak Jennie memotong omongan Bambam "Teman teman gue masih polos. Lo jangan ngomong aneh aneh" lanjutnya.
"Terus sekarang gimana?" Tanya Irene menatap Jisoo dan Rose secara bergantian.
"Gue janji akan menikahi Rose setelah dia lulus kuliah" sahut Jisoo tanpa ragu "Dan kalau dia hamil, gue akan langsung menikahi dia dan gue sanggup mengambil resikonya"
"Tapi gue mohon sama kalian. Tolong jangan ngomong sama siapa siapa soal ini termasuklah Oppa gue. Selama ini dia terlalu percaya sama Jisoo dan gue takut dia membenci Jisoo kalau dia tahu apa yang terjadi" timpal Rose.
"Baiklah. Ini semua hanya akan menjadi rahsia diantara kita" ujar Irene diangguki oleh yang lain.
"Rahsia apa?"
Badan mereka menegang ketika suara yang tidak asing itu kedengaran.
"C-Chan Oppa" gugup Rose.
"Rahsia apa yang kalian sembunyikan?" Tanya Chanyeol menatap mereka semua dengan curiga.
"I-itu, si Mingyu suka sama salah satu siswi disekolah" sahut Seulgi berusaha terlihat santai.
"Njirr si beruang minta digebuk!" Batin Mingyu
"Benaran?" Tanya Chanyeol menatap Mingyu.
Dengan terpaksa Mingyu tersenyum palsu "Ehehe iya Hyung. Tapi gue malu mau mengungkapkan perasaan gue" akhirnya dia harus ikutan berbohong.
Chanyeol terkekeh kecil "Lo itu cowok, jangan malu. Harus lebih berani"
"Baiklah Hyung" sahut Mingyu.
"Ya sudah, gue keatas duluan ya. Mau istirahat" pamit Chanyeol "Rose, kalau kamu mau keluar sama yang lain, pergi saja. Jangan lupa kunci pintu"
"Baiklah Oppa" sahut Rose.
Chanyeol tersenyum dan berganjak kekamarnya membuatkan mereka semua akhirnya bisa bernafas lega.
Huftt! Hampir saja ketahuan....
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your BAD BOY✅
FanfictionPerjalanan cinta antara ketua geng motor dan ketua osis yang dipenuhi oleh pelbagai masalah yang akan menghampiri mereka. Chaesoo📌 Jitop📌 Fanfiction📌 BXG📌