-41-

834 124 23
                                    

Brankar Rose sudah didorong keluar dari ruangan inap untuk menuju keruangan operasi. Rose pula sudah tidak sadarkan dirinya gara gara Dokter sudah menyuntikkan obat bius kepadanya.

"Tunggu!" Teriakan Jisoo itu menghentikan suster yang akan mendorong brankar Rose memasuki ruangan operasi.

"Ochie" lirih Jisoo menggenggam tangan dingin Rose "Sayang, kamu kuat. Terus berjuang untuk aku ya. Aku janji akan memperbaiki hubungan kita. Aku janji tidak akan meninggalkan kamu lagi. Tolong jangan tinggalin aku juga ya. Aku mencintai kamu, Roseanne Skyler Park" bisik Jisoo mengecup dahi Rose dengan penuh cinta.

Brankar Rose akhirnya didorong masuk kedalam ruangan operasi dan sekarang mereka hanya mampu berdoa agar Rose tetap bertahan untuk mereka.

"Hyung" panggil Jisoo.

Chanyeol menatapnya "Gue kecewa sama lo Jisoo-ya. Selama ini gue fikir kalau lo cowok yang tepat untuk Rose tapi ternyata gue salah. Kalau memang lo sudah tidak bisa mencintai adek gue, seharusnya lo mengembalikannya saja kepada gue dengan baik, bukannya membuangnya seperti sampah"

"Gue menyesal Hyung. Gue terpaksa dan sekarang gue ingin memperbaiki semua kesalahan gue" lirih Jisoo.

Chanyeol tersenyum miris "Memangnya lo yakin peluang kedua itu ada? Asal lo tahu, Rose ingin menyerah gara gara lo. Dia tidak ingin mengganggu kebahagiaan lo sama Mina lagi makanya dia memilih untuk pergi. Hanya saja gue sebagai abangnya tidak rela melepaskan dia untuk pergi makanya gue memilih untuk terus mempertahankan dia"

Air mata Jisoo tidak mampu ditahan lagi. Ya Tuhan, dia sudah terlalu kejam kepada sosok wanita yang dia cintai. Tolong, izinkan dirinya mendapatkan peluang kedua. Dia berjanji tidak akan menyia nyiakan peluang itu lagi.

"Gue dijebak. Tolong percaya sama gue Hyung" lirih Jisoo menunduk.

"Gue sudah tahu kok bahkan Rose sudah punya buktinya. Berterima kasihlah kepada Bambam untuk semua bukti itu" ujar Chanyeol menepuk pundak Bambam.

"Aku ikhlas membantu Rose karena dia sahabat aku sama yang lain. Lagian aku tidak rela melihat kedua sahabat aku menderita gara gara masalah ini" ujar Bambam.

"Sekarang kita hanya perlu mencari keberadaan Jaehyun" ujar Limario.

"Mina, mendingan sekarang lo jujur dimana keberadaan Jaehyun sebelum kesabaran gue sama yang lain habis!" Ujar Seulgi serius.

"D-dia ada dimansion" sahut Mina menunduk takut.

Seulgi menatap anggota geng PinkSky "Kalian uruskan Mina. Bawa dia kemarkas kita. Dan gue sama yang lain akan mencari Jaehyun"

"Baiklah!" Sahut Irene.

"Sini lo!" Joy sama Yeri langsung membawa Mina pergi dari sana membuatkan wanita itu hanya bisa pasrah. Irene dan Jennie bergegas menyusul keduanya.

"Lo disini saja menemani Rose. Kalau ada apa apa, kabarin gue sama yang lain" ujar Seulgi menepuk pundak Jisoo.

Jisoo hanya mengangguk. Untuk sekarang, dia tidak punya tenaga untuk membalas dendam. Tenaganya seakan terkuras setelah mendapatkan fakta tentang penyakit yang dialami oleh pacarnya itu bahkan sekarang pacarnya lagi berjuang untuk bertahan hidup namun dia disini tidak bisa melakukan apa apa untuk membantu.

Pacar? Ck, mantan pacar kali-_-



*

Jaehyun dan Mina sudah diikat disebuah tiang di markas geng BlackSky sama geng PinkSky. Kondisi Jaehyun juga sudah babak belur gara gara Limario bersama anggota gengnya terus memukulnya.

"Lepaskan gue sialan!" Teriak Jaehyun dengan marah.

"Lepaskan lo? Ck, lo harus menderita sebelum lo bisa melanjutkan hidup lo!" Sahut Limario yang bersiap untuk memukul Jaehyun lagi.

"Sudah Lim" halang Jennie menarik Limario menjauh dari Jaehyun "Kondisinya sudah parah. Dia hampir mati. Aku juga marah sama dia tapi kita tidak bisa membunuh dia"

Limario mengusap wajahnya dengan kasar namun dia tetap menatap Jaehyun dengan tajam.

Kondisi Mina juga sama. Dia sudah mendapatkan luka disudut bibirnya gara gara tamparan yang diberikan oleh anggota geng PinkSky.

"Gue mendapatkan satu info yang baru" ujar Bambam.

"Apa infonya?" Tanya Wendy.

"Ternyata Papa mereka bekerja sebagai manager di perusahan orang tua Jisoo. Gimana kalau Om Jongsuk tahu soal ini? Ah, sepertinya ianya akan seru" seringai Bambam.

"Biar gue ngomong sama Om Jongsuk" ujar Mingyu yang langsung menghubungi Jongsuk.

"Tolong jangan!" Halang Jaehyun. Bisa bisanya dia akan mendapatkan amukan dari sang Papa.

"Jisoo sudah memberikan peluang kedua untuk lo waktu itu tapi lo masih saja ingin mencari gara gara dan sekarang tidak ada lagi peluang ketiga untuk lo. Selamat menikmati kebangkrutan keluarga lo" smirk Limario.

*

Hampir 3 jam berlalu, pintu ruangan operasi akhirnya dibuka membuat mereka yang menunggu bergegas bangkit.

"Dok, gimana?" Tanya Chanyeol deg degan.

Dokter Julia melepaskan masker yang dipakainya lalu menatap Chanyeol "Operasi berjalan dengan lancar. Tumor nya berjaya dibuang"

"Ya Tuhan" Jisoo menutup wajahnya lalu menangis dengan terus menggumamkan kata kata syukur.

Jieun menangis haru dan sang suami langsung memeluknya dari samping.

Chanyeol juga sudah meneteskan air matanya "Terima kasih Dok"

Dokter Julia tersenyum "Untuk sekarang kita tidak bisa memastikan kondisinya gimana karena dia kritis. Berdoa saja agar dia bisa melewati masa kritisnya"

"Baiklah Dok. Terima kasih" ujar Jisoo.

Dokter Julia mengangguk lalu berganjak pergi dari sana.















Apa kalian melupakan video spoilernya di Tiktok? 😌
Jadi jangan terlalu senang ya🤭

Tekan
👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang